Mesin Pendingin Rusak, Vaksin COVID-19 Terbuang Sia-Sia di Jepang

Kerusakan mesin pendingin mengakibatkan lebih dari 1.000 dosis vaksin virus Corona terbuang di Jepang.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2021, 14:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2021, 14:00 WIB
Gambar Ilustrasi Vaksin Virus Corona
ilustrasi vaksin Corona COVID-19 Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Kerusakan mesin pendingin mengakibatkan lebih dari 1.000 dosis vaksin virus Corona terbuang sia-sia di Jepang. Kementerian Kesehatan Jepang pada Senin (1/3/2021) menyebut, suhu mesin pendingin yang digunakan untuk menyimpan vaksin tersebut menyimpang dari batasan yang dipersyaratkan.

Dilansir dari Antara, sebuah institusi medis melaporkan bahwa kerusakan mesin pendingin telah terjadi selama akhir pekan. Imbasnya, 172 botol vaksin atau 1.032 dosis harus terbuang sia-sia, kata kementerian kesehatan Jepang.

Pihak kementerian kesehatan Jepang menolak untuk mengidentifikasi nama institusi medis atau produsen lemari pendingin yang dipermasalahkan. Namun, pihak produsen lemari pendingin akan melakukan penyelidikan penyebab kerusakan.

Jepang menjadi negara anggota G7 terakhir yang melakukan kampanye vaksinasi COVID-19. Negeri matahari terbit tersebut baru memulainya pada 17 Februari lalu.

Simak juga video berikut

Jepang gunakan vaksin buatan Pfizer dan BioNTech

Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)
Ilustrasi Vaksin Virus Corona COVID-19. (File foto: AFP / John Cairns)

Sejauh ini Jepang telah menerima tiga pengiriman vaksin COVID dengan total dosis vaksin sekitar 1,4 juta dosis. Jepang menggunakan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNTech.

Vaksin buatan Pfizer-BioNTech tersebut harus disimpan pada suhu sekitar minus 75 derajat Celcius. Peristiwa terbuangnya vaksin ini baru pertama kali terjadi di Jepang.

 

Penulis: Abel Pramudya Nugrahadi

Infografis

Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Kenali Cara Kerja Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya