Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar dari mereka yang telah menerima suntikan vaksin COVID-19, merasakan kram otot pada lokasi di mana suntikan vaksin diberikan.
Kram pada lengan sebagai lokasi penyuntikan merupakan efek samping umum yang dapat dirasakan setelah vaksinasi, tak terkecuali vaksinasi COVID-19. Selain kram otot, kelelahan, sakit kepala, demam, dan mual juga bagian dari efek samping lain yang dapat dirasakan.
Baca Juga
Nyeri otot yang dirasakan berkaitan dengan hidrasi tubuh. Dilansir dari Bustle, Dokter Keluarga dan Direktur Medis di Asosiasi Northwell Health-GoHealth Urgent Care, Dr. Michael Green, MD, mengatakan bahwa sebagian besar dari mereka yang merasakan kram otot tidak mencukupi konsumsi air tubuh dengan baik.
Advertisement
Jadi, usahakan untuk mengonsumsi lebih banyak air sebelum dan sesudah melakukan vaksinasi COVID-19.
Rasa sakit kram otot muncul tidak lama setelah vaksinasi, hanya beberapa jam setelah menerima vaksin COVID-19 atau keesokan harinya. Namun tak perlu khawatir, karena kram yang timbul tidak akan bertahan lama, maksimal 48 jam. Bila lebih dari waktu tersebut, sebaiknya hubungi pihak medis terkait.
Direktur Medis Regional One Medical, Natasha Bhuyan, MD, juga mengatakan tingkat kram otot yang dirasakan seharusnya masih dapat ditoleransi dan tidak mengganggu aktivitas harian.
Simak Juga Video Berikut Ini
Atasi Kram Otot dengan Hidrasi
Apabila kram otot setelah memperoleh vaksin COVID-19 dirasa sangat mengganggu, perenggangan dan hidrasi tubuh dapat dilakukan untuk membantu kram otot cepat sirna.
“Ketika tubuh mengalami dehidrasi, tubuh akan sulit untuk membuang racun dan mengatur suhu tubuh, ini yang dapat menyebabkan rasa sakit,” ujar Natasha.
Maka, biarkan tubuh beristirahat dan mandi dengan garam epson untuk membantu mengendurkan otot yang kram. Bila memiliki bak mandi, berendam dengan garam epson dapat membantu pemulihan tubuh dengan lebih baik.
Mengonsumsi obat penghilang rasa sakit setelah menerima vaksin COVID-19 untuk meredakan kram otot juga tidak masalah, seperti ibuprofen atau acetaminophen. Konsumsi obat-obatan ini tidak akan berdampak negatif pada keefektifitasan vaksin.
Penulis: Rissa Sugiati
Advertisement