Liputan6.com, Jakarta - Upaya menekan kematian ibu dan anak, Kementerian Kesehatan RI menyusun rencana strategis reformasi kesehatan, yakni dengan imunisasi 14 jenis vaksin secara nasional.
"Karena salah satu targer RPJMN kita mengurangi tingkat kematian ibu dan anak. Dan kita tahu bahwa banyak kelahiran anak dan neonatal meninggal karena diare dan pneumonia," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam webinar Pekan Imunisasi Dunia di Jakarta, Sabtu, 8 Mei 2021, dilansir Antara.
Baca Juga
Kemenkes sebelumnya telah mengubah konsep imunisasi dasar lengkap menjadi imunisasi rutin lengkap yang terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Ada 11 vaksinasi rutin lengkap yang sebelumnya diberikan pada anak. Namun, tahun depan, Kemenkes akan memasukkan tiga jenis vaksin untuk imunisasi lanjutan yaitu PCV, HPV, dan rotavirus.
Advertisement
Ketiga jenis vaksin untuk imunisasi lanjutan tersebut masing-masing memiliki manfaat mencegah infeksi yang menyebabkan penyakit berbahaya seperti meningitis hingga kanker serviks.
Vaksin PCV misalnya, berguna mencegah infeksi yang disebabkan oleh bakteri pneumokokus penyebab meningitis dan pneumonia. Sedangkan vaksin HPV penting diberikan sejak dini untuk melindungi seseorang odari infeksi HPV tipe risiko tinggi yaitu yang berpotensi menyebabkan beberapa jenis kanker, diantaranya kanker leher rahim (serviks). Lalu vaksin Rotavirus berfungsi mencegah infeksi karena virus yang mudah menjangkiti anak-anak dan menyebabkan gangguan kesehatan berupa diare, demam, dan nyeri perut dengan risiko dehidrasi yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
"Kemarin kami sedang menyusun rencana strategis reformasi kesehatan atas permintaan Pak Presiden. Kami sudah memutuskan, Indonesia tahun depan akan melakukan vaksinasi untuk 14 antigen secara nasional," jelas Budi.
Simak Juga Video Berikut Ini
Berharap Bisa Tekan Kematian Ibu dan Anak
Dengan dimasukkannya tiga vaksinasi lanjutan tersebut, Budi berharap bisa menekan angka kematian bayi dan perempuan sehingga Indonesia bisa menikmati bonus demografi lebih lama lagi.
Dalam kesempatan tersebut Budi mengatakan, partisipasi masyarakat akan vaksinasi sangat diperlukan. "Saya merasakan sendiri, khususnya melalui vaksinasi COVID-19, bukan pekerjaan mudah. Kalau itu dilakukan bersama-sama, kita bisa melakukan 14 vaksinasi wajib bagi seluruh masyarakat Indoensia."
Sementara itu, Ketua Humas dan Kesejahteraan Anggota Ikatan Dokter Anak Indonesia Hartono Gunardi menyambut baik rencana Kemenkes memasukkan tiga vaksin ke dalam imunisasi wajib.
"Ini menjadi kado yang diberikan kepada kita semua, yaitu imunisasi PCV, HPV, dan rotavirus untuk seluruh anak Indonesia. Kami menyambut gembira imunisasi yang akan dilakukan secara nasional," ujarnya.
Advertisement