Liputan6.com, Jakarta - Memakai masker yang dibarengi dengan menjaga jarak dan mencuci tangan masih menjadi cara paling ampuh dalam mencegah penularan Virus Corona penyebab COVID-19.
Meski tak bisa dipungkiri, pemakaian masker yang terlalu lama dan hampir dilakukan setiap hari oleh mereka yang harus bekerja tidak dari rumah bisa menimbulkan masalah bagi kulit, salah satu yang banyak dikeluhkan adalah maskne.
Baca Juga
Dokter spesialis kulit dari Ristra Klinik Indonesia, Dr Vidyani Adiningtyas SpDV, menjelaskan, maskne atau secara medis masuk ke dalam kelompok acne menchanica, merupakan jerawat (acne) yang terjadi akibat tekanan dan gesekan.
Advertisement
Hingga saat ini, lanjut Dr Tyas, belum ada data epidemiologi Indonesia yang menunjukkan jumlah keluhan para penderita maskne.
Dr Tyas menjelaskan bahwa hanya ada satu penelitian cross sectional di India yang diambil pada 2020 terhadap 400 partisipasn di Chennai, India, yang mengalami 'facial dermatoses' akibat penggunaan masker.
Hasilnya, 43 persen mengalami maskne, 28 persen mengalami dermatitis seboroik, 18 persen mengalami dermatitis akibat friksi, 16 persen mengalami dermatitis kontak.
"Dan sisanya mengalami cheilitis, serta non spesific erythema," kata Dr Tyas seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Minggu, 30 Mei 2021.
Walau tidak ada penelitian khusus Indonesia, tapi Dr Tyas meyakini bahwa kondisi serupa juga terjadi di Indonesia.
Lebih lanjut dia mengatakan bahwa fenomena munculnya jerawat di area yang tertutup masker, biasanya ada di kedua pipi, dagu, dan rahang, bukan tanpa sebab.
“Ketika dalam waktu yang lama menggunakan masker, uap udara dari nafas, suhu tubuh, dan keringat akan menyebabkan kelembaban, squalene meningkat, dan merangsang kelenjar sebum yang menghasilkan banyak minyak," katanya.
Apalagi jika kulit wajah kotor dan bercampur sel kulit mati, akan sangat mudah menyumbat pori-pori kulit. Kondisi ini, kata Tyas, akan merangsang kolonisasi dari bakteri C.acnes di kulit.
"Lebih buruk lagi, gesekan masker dengan kulit juga bisa membuat iritasi yang membuat peradangan lebih parah pada area yang ber-jerawat," ujarnya.
Simak Video Berikut Ini
Cara Efektif Cegah Terjadinya Jerawat Akibat Pemakaian Masker
Menurut Tyas, cara paling efektif guna mencegah timbulnya jerawat adalah rutin membersihkan wajah menggunakan sabun cuci wajah dengan pH balance 2 kali per hari, tidur minimal delapan jam, hindari stress, hindari makanan dengan indeks glikemik tinggi, membersihkan layar ponsel, sarung bantal, serta benda lain yang kontak dengan kulit wajah secara berkala, termasuk halnya dalam menggunakan masker wajah.
"Segera ganti masker wajah begitu terasa lembab dan kotor," katanya.
Dan, bila kulit wajah berjerawat, Tyas menyarankan agar sebaiknya melakukan perawatan sesuai dengan kondisi wajah dan jerawat,“Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan produk treatment spot jerawat yang memiliki active ingredients, seperti: salisil acid, benzoil peroxide, sulfur, calamine dan zinc oxide, camphor. Yang paling penting adalah pastikan produk telah teruji klinis, teruji secara dermatologist, terbukti efektif dan tidak iritatif, serta telah sertifikasi BPOM.".
Tyas, mengatakan, iklim tropis Indonesia memang membawa pengaruh sendiri pada masalah jerawat. Seiring pengalaman, Ristra Cosmetodermatology yang telah ada di Indonesia sejak 1981, membuat Ristra paham bahwa jerawat adalah salah satu permasalahan kulit yang dikeluhkan oleh hampir setiap orang dari berbagai kalangan.
“Oleh sebab itu, Ristra berinovasi meluncurkan produk Ristra Acne Spot Drying Treatment yang efektif meredakan jerawat hanya setelah pemakaian 1 (satu) malam atau dalam delapan Jam. Dari hasil uji klinis yang dilakukan, hanya dalam delapan jam, Ristra Acne Spot Drying Treatment terbukti 100 persen mengurangi kemerahan pada jerawat, dan terbukti setelah tiga hari penggunaan. 73 persen panelis menunjukkan jumlah jerawat terlihat berkurang secara signifikan,” kata Brand Manager Ristra, Marcheilla.
Advertisement