26,85 Juta Dosis Vaksin COVID-19 Sudah Digunakan untuk Vaksinasi Nasional

Sebanyak 26,85 juta dosis vaksin COVID-19 sudah digunakan untuk vaksinasi nasional.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 01 Jun 2021, 19:16 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2021, 06:00 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana KPC-PEN Erick Thohir menyambut kedatangan bahan baku vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (31/5/2021). (Dok Kementerian Komunikasi dan Informatika)

Liputan6.com, Tangerang Sebanyak 26,85 juta dosis vaksin COVID-19 sudah digunakan untuk program vaksinasi nasional. Program vaksinasi COVID-19 nasional menyasar kelompok rentan, yang mencakup tenaga kesehatan, lansia, dan petugas pelayanan publik.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Ketua Pelaksana KPC-PEN Erick Thohir menegaskan, Pemerintah berkomitmen melindungi warganya dengan mengamankan dan meningkatkan pasokan vaksin COVID-19. Proses vaksinasi COVID-19 terus dipercepat.

“Hingga saat ini, realisasi pelaksanaan vaksinasi di Indonesia telah mencapai total 26,85 juta dosis,” terang Erick saat menyambut kedatangan 8 juta dosis bahan baku (bulk) vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (31/5/2021).

Upaya Pemerintah mendapatkan vaksin COVID-19 dilakukan lewat kerja sama bilateral dan multilateral. Selain itu, Indonesia tengah mengembangkan vaksin produksi dalam negeri untuk membangun kemandirian bangsa dan memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19.

Pemerintah bekerja sama dengan beberapa lembaga-lembaga pengembang, baik universitas dan lembaga penelitian, serta kerja sama dengan pihak lainnya.

"Kita patut syukuri. Walau di tengah disrupsi pasokan dana lokasi pengadaan vaksin di dunia, stok vaksin COVID-19 kita aman, dan terus ditingkatkan," imbuh Erick.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Percepatan Vaksinasi COVID-19 Ditambah Disiplin Protokol Kesehatan

Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana KPC-PEN Erick Thohir menyambut kedatangan bahan baku vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Senin (31/5/2021). (Dok Kementerian Komunikasi dan Informatika)

Percepatan dan perluasan cakupan vaksinasi COVID-19, menurut Erick Thohir, harus ditambah disiplin protokol kesehatan, tidak hanya menyelamatkan jiwa, tetapi juga untuk mengendalikan pandemi, mengembalikan kualitas kehidupan kita, menggerakkan kembali ekonomi.

“Agar pertumbuhan ekonomi antara 4,1 persen sampai 5,1 persen pada tahun 2021 bisa kita capai. Kita bangun Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, Indonesia Tumbuh," tegas Erick.

Kuncinya, Menteri BUMN ini kembali mengingatkan, harus menjadi keseriusan dan perjuangan bersama, serta disiplin protokol kesehatan.

"InshaAllah, kerja keras ini bisa kita lihat di akhir tahun ini atau awal tahun depan, bisa ada kemajuan vaksin Merah Putih atau vaksin yang bekerja sama dengan pihak lain," tutupnya dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

"Saya juga ucapkan terima kasih atas kerja sama kementerian/lembaga, termasuk Kementerian Kesehatan dan Kementerian Keuangan, yang berjibaku memastikan vaksinasi COVID-19 berjalan dengan baik."


Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan

Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan
Infografis Harga Mati DISIPLIN Protokol Kesehatan (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya