Liputan6.com, Jawa Barat - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Jawa Barat mengirimkan Surat Edarab ke seluruh rumah sakit guna mengalihfungsikan ranjang pasien umum untuk pasien COVID-19.
Menurut Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan COVID-19 Jawa Barat, Marion Siagian, ranjang pasien yang diminta untuk dialihfungsikan sebagai perawatan COVID-19, yaitu sebanyak 30-40 persen dari total kapasitas yang ada.
Baca Juga
"Kemudian di internal RS sendiri dilakukan refocusing tenaga-tenaga yang melayani non-COVID-19 untuk merawat pasien, karena penambahan tempat tidur harus disertai penambahan SDM. Perawatan pasien COVID-19 juga membutuhkan penanganan dari tenaga-tenaga dari berbagai disiplin ilmu yang kompeten di bidangnya," ujar Marion di kanal YouTube Podcast Juara, Bandung, Rabu, 23 Juni 2021.
Advertisement
Marion mengatakan terutama penanganan pasien terinfeksi COVID-19 di ruang Intensive Care Unit (ICU). Marion menjelaskan bahwa di rumah sakit perawatan kasus gawat darurat itu, dibutuhkan tenaga kesehatan yang kompeten dalam mengoperasikan peralatan.
Marion menambahkan tenaga kesehatan di kawasan tersebut harus sudah terlatih. Alasannya, setiap pasien COVID-19 di ICU membutuhkan pemantauan ekstra ketat.
"Diperlukan dokter dan perawat yang terus-menerus melakukan pemantauan terhadap status kesehatan pasien tersebut," kata Marion.
Â
Simak Video Berikut Ini
Rekrutmen Tim Relawan Medis Penanganan COVID-19
Untuk itu otoritasnya, tengah melakukan rekrutmen Tim Relawan Medis Penanganan COVID-19. Rekrutmen dilakukan guna memperkuat SDM tenaga kesehatan di rumah sakit yang kini makin kewalahan karena menghadapi lonjakan kasus COVID-19.
Nantinya, relawan yang mendaftar akan ditempatkan di sejumlah rumah sakit khususnya di Bandung Raya yang berstatus siaga satu COVID-19. Selain penambahan kapasitas dan penguatan SDM ucap Marion, akan memfasilitasi alat medis untuk perawatan pasien COVID-19.
"Sekarang sedang diidentifikasi fasyankes yang membutuhkan bantuan. Jadi bukan hanya rumah sakit, tetapi juga laboratorium. Dan tenaga pendukung sedang diidentifikasi tenaga pendukung yang mana yang dibutuhkan? Misalnya tenaga penginput data juga diperlukan karena data harus masuk real time,"Â kata Marion.
Dengan memperkuat sistem kesehatan yang ada, diharapkan angka kesembuhan meningkat, angka kematian menurun dan nakes tetap dalam kondisi sehat. (Arie Nugraha)
Advertisement