Apa yang Harus Dipersiapkan Remaja Sebelum dan Sesudah Vaksinasi COVID-19?

Jika orang tua khawatir akan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pasca vaksinasi COVID-19, maka beberapa hal ini bisa dilakukan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 17 Jul 2021, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2021, 06:00 WIB
FOTO: Mobil Vaksinasi COVID-19 Keliling Jemput Bola di RPTRA Bunga Rampai
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada warga saat vaksinasi keliling untuk warga Kelurahan Malaka Jaya di RPTRA Bunga Rampai, Jakarta, Jumat (9/7/2021). Mobil vaksinasi COVID-19 keliling diberikan untuk anak-anak dan dewasa usia 12-59 tahun. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Vaksin Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun diberikan 2 kali dengan jarak 1 bulan. Sesuai dari hasil penelitian yang sudah ada, efektivitas, keamanan dan dosisnya, vaksin Covid-19 ini bisa diberikan pada anak yang memiliki kondisi sehat. Namun jika orang tua khawatir akan Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), maka beberapa hal ini bisa dilakukan.

"Sebelum vaksin, pastikan anak dalam keadaan sehat, tidak demam. Lalu, edukasi dulu anaknya. Buat apa dia harus vaksin untuk mencegah Covid-19, disuntik di bagian lengan, rasanya kayak ditusuk jarum. Kasitahu anak kalau nyeri sedikit nggak apa-apa. Jadi dia tau apa yang dia hadapi," kata dr Ellen Wijaya, SpA dalam Media Discussion RSPI - Serba-serbi Vaksinasi Anak, Kunci Jitu Menjaga Imun Tubuh si Kecil.

Pastikan juga, anak beristirahat cukup sebelum keesokan harinya melakukan vaksinasi COVID-19.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Berikut Ini:


Setelah Vaksinasi

"Setelah vaksin, jika anak seperti biasa aja, masih beraktivitas seperti biasa berarti tidak masalah. Dia mau ngapain juga boleh, tapi orang tua bisa jelaskan bahwa biasanya akan ada nyeri di bekas suntikn tapi bisa beraktviitas biasa," kata Ellen.

Sementara jika anak demam, bisa dicek suhu terlebih dahulu. "Orang tua perlu memahami bahwa demam adalah mekanisme anak itu sehat. Kalau dia kemasukan virus, bakteri jamur, tubuh akan demam, demikian juga bila masuk antigen dalam tubuh maka akan membentuk respons antibodi hingga muncul manisfestasi demam."

"Jika anak demam setelah divaksinasi namun masih bisa beraktivitas bisa jadi bukan demam berbahaya. Namun jika suhu anak di atas 38 derajat Celsius dan membuat anak jadi rewel dan gelisah boleh diberikan paracetamol dan kompres," ujar Ellen.

 


Nyeri lengan

Begitu pun jika terjadi nyeri pada bagian lengan yang disuntikkan. "Bila anak rewel, bisa dikompres air hangat."

Sementara bila ada KIPI berat setelah vaksinasi COVID-19, orang tua harus melaporkan hal ini pada tenaga medis yang melakukan suntikan karena ada formulir yang harus diisi nanti diobsevasi oleh dokter yang bersangkutan."

Kendati demikian, sejauh ini, menurut Ellen belum ada kejadian parah pada anak setelah vaksinasi Covid-19. Vaksinasi ini justru bisa memberikan kekebalan yang melindungi anak sendiri tapi juga orang lain di sekitarnya.


Infografis Orang Tak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Covid-19.

Infografis Orang Tak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Orang Tak Divaksin 3 Kali Lebih Berisiko Terpapar Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya