Liputan6.com, Jakarta COVID-19 dapat menimbulkan berbagai gejala yang berbeda bagi setiap orang. Begitu pula bagi ibu hamil.
Menurut Prof. Dr. dr Dwiana Ocviyanti, SpOG(K), MPH dari Departemen/KSM Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, gejala COVID-19 pada ibu hamil sangat tidak jelas.
Baca Juga
“Gejalanya saat ini sangat-sangat tidak jelas, ada yang hanya nyeri otot, hanya sakit tenggorokan, hanya batuk sedikit, hanya meriang, dan hanya lesu saja dia sudah bisa menularkan dua hari sebelumnya,” ujar Dwiana dalam seminar daring Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), ditulis Jumat (23/7/2021).
Advertisement
Simak Video Berikut Ini:
Gejala Umum
Ia menambahkan, gejala umum yang dapat timbul pada ibu hamil dapat diikuti dengan 5 ciri berikut:
-Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.
-Beberapa orang yang terinfeksi tidak menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa sehat.
-Gejala COVID-19 yang paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering.
-Beberapa pasien mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman, dan ruam kulit.
-Kebanyakan ibu hamil hanya mengalami gejala cold/flu like symptoms derajat ringan sampai dengan sedang.
Advertisement
Gejala Klinis
Menurut data Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) hamil yang terinfeksi COVID-19 juga bisa memperlihatkan gejala klinis.
Gejala-gejala tersebut yakni:
-Demam 63/92 (68 persen).
-Batuk 37/108 (34 persen).
-Malaise (kurang enak badan) 14/108 (13 persen).
-Sesak napas 13/108 (12 persen).
-Nyeri otot 11/108 (10 persen).
-Nyeri Tenggorokan 8/108 (7 persen).
-Diare 7/108 (6 persen).
Vaksinasi Aman untuk Ibu Hamil
Melihat berbagai gejala yang disebutkan di atas, Dwiana mengimbau para ibu hamil bila sudah ada kesempatan divaksin, segera lakukan vaksinasi COVID-19.
“Jangan takut vaksinasi, kita sangat memerhatikan mana ibu hamil yang boleh mana yang tidak. Kita sudah mendapat data dunia bahwa sangat kecil risiko atau tidak ada risiko bagi ibu hamil maupun janin.”
Ia menambahkan, ibu hamil memiliki kerentanan yang tinggi terhadap penularan COVID-19 karena daya tahan tubuhnya turun drastis ketimbang orang pada umumnya. Dengan vaksinasi, ibu hamil diharapkan dapat lebih terlindungi, tutupnya.
Advertisement