Liputan6.com, Jakarta Pemilik akun Youtube Close the Door Deddy Corbuzier kembali muncul di media sosial setelah menghilang selama dua minggu. Sebelumnya, Deddy terpapar COVID-19 dan mengalami badai sitokin.
Dari unggahan video terbarunya, Deddy mengungkapkan bahwa belum melakukan vaksinasi kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.Â
Baca Juga
"Saya waktu itu membantu Menkes pawai vaksin untuk manula. Jadi, saya belum divaksin," ujar Deddy pada Budi Sadikin dalam unggahan terbarunya di Youtube, Rabu (25/8/2021).
Advertisement
Kondisi Deddy yang belum divaksinasi diduga jadi salah satu penyebab penyebaran virus Corona dalam tubuhnya menyebar cepat hingga ke paru. Berdasarkan pemeriksaan, paru Deddy mengalami kerusakan hingga 60 persen.
Budi Sadikin mengungkapkan, vaksin berfungsi sebagai senjata. Namun juga bukan berarti seseorang yang sudah divaksin akan menjadi kebal dari paparan virus COVID-19.
"Kalau enggak ada senjata, ya enggak ada. Seperti Deddy, jadi menyambar terus ke paru-paru. Kalau sudah ada vaksin, diserang duluan. Mungkin gak jadi GGO (ground glass opacity). Kalaupun GGO, paling 5-10 persen," ujar Budi Sadikin.
Antibodi masih tinggi
Pada kesempatan tersebut, Deddy memberanikan diri untuk bertanya mengenai apa alasan dirinya tidak boleh langsung mendapatkan vaksin setelah terpapar COVID-19.
"Setelah kena, tidak boleh divaksin itu karena vaksin kita kurang dan antibodinya masih kuat atau karena memang tidak boleh divaksin?" kata Deddy.
Budi Sadikin pun menjelaskan, selain karena ketersediaan vaksin yang masih sedikit, seseorang yang baru sembuh dari COVID-19 memiliki antibodi yang tinggi. Namun, siapapun warga negara RI termasuk Deddy Corbuzier, tetap berhak mendapatkan jatah vaksin.
"Yang penting sekarang kan semua warga negara berhak dapat vaksin. Jadi Mas Deddy boleh dapat vaksin. Harus nunggu dulu tiga bulan. Tapi dalam waktu tiga bulan orang yang sudah terkena, itu kecil sekali dia bisa re-infeksi," jelas Budi Sadikin.
Advertisement