Kasus COVID-19 Indonesia Turun Relatif Cepat, Vaksinolog: Jangan Jemawa

Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengunggah infografis terkait penurunan kasus COVID-19 di Indonesia melalui akun Twitternya @dirgarambe pada 12 September 2021.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 13 Sep 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2021, 19:00 WIB
dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD
dr. Dirga Sakti Rambe, M.Sc, Sp.PD dalam acara Virtual Class Cek Fakta Liputan6.com, Jumat (25/6). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengunggah infografis terkait penurunan kasus COVID-19 di Indonesia melalui akun Twitternya @dirgarambe pada 12 September 2021.

Dalam data per 11 September 2021 itu terlihat pada 31 Agustus 2021 kasus baru yang dilaporkan adalah 10.534, jumlah ini menurun hingga 5.001 pada 11 September 2021. Hal ini menunjukkan bahwa kasus COVID-19 di Indonesia dapat membaik dalam waktu yang relatif cepat.

Sains tidak bisa sepenuhnya menjelaskan mengapa situasi #COVID19 di Indonesia begitu cepat membaik,” tulis Dirga dalam unggahannya dikutip Senin (13/9/2021).

Hal baik ini menyisakan pertanyaan, pasalnya penurunan kasus tidak disertai dengan telusur, tes, dan vaksinasi yang amat tinggi.

Testing, tracing masih kurang, cakupan vaksinasi masih rendah dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) tidak segitunya.”

Boleh Relaksasi

Walau demikian, menurut Dirga penurunan kasus ini tentu patut disyukuri. Namun, turunnya kasus tak boleh membuat masyarakat menjadi lengah.

Alhamdulillah kita syukuri, tapi jangan jemawa,” katanya.

Ia juga memperbolehkan masyarakat untuk relaksasi tanpa melupakan bahwa ancaman kasus kembali melonjak tetap ada.

Boleh relaksasi, tapi ingat ancaman lonjakan kasus selalu mengintai.”

Kata Warganet

Unggahan tersebut memicu komentar warganet. Beberapa dari mereka ada yang mengira turunnya kasus secara cepat diakibatkan kekebalan kelompok atau herd immunity yang sudah terbentuk.

Kekebalan ini terbentuk akibat banyaknya orang yang sempat terkena COVID-19 kemudian sembuh.

Namanya herd immunity. Hampir semua tempat sudah kena. Yang kuat sembuh yang enggak kuat sudah meninggal,” tulis pengguna akun @bukanSiZonkie.

Pendapat ini ditanggapi oleh warganet lain yang mengira bahwa kekebalan kelompok bukan terbentuk oleh vaksin melainkan antibodi yang terbentuk sebagai penyintas.

 “Entah kenapa saya pun ngiranya ke sana wajah dengan air mata bahagia herd immunity bukan pake vaksin tapi udah kena semua wkwkwkw,” tulis @muftialiirahman.

Jadi kayak seleksi alam ya,” imbuh @aglassesboy.

 

Infografis Sudah Vaksinasi COVID-19? Jangan Kendor 5M!

Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M!
Infografis Sudah Vaksinasi Covid-19? Jangan Kendor 5M! (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya