Liputan6.com, Jakarta - Sakit kepala ada banyak penyebabnya. Dan, seringkali dianggap remeh bagi sebagian orang. Pda orang dengan meningitis juga bisa mengalami sakit kepala. Namun, sakit kepala seperti apa yang dialami pasien meningitis?
Dilansir WebMD, Rabu (3/11/2021), meningitis adalah peradangan pada tiga selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang (meningen). Meningitis dapat terjadi ketika cairan di sekitar meningen terinfeksi.
Advertisement
Baca Juga
Kasus meningitis jarang tetapi sebaiknya waspada terhadap penyakit ini. Beberapa meningitis virus dan bakteri dapat menular melalui batuk, bersin, atau kontak fisik.
Penyakit ini merupakan salah satu infeksi yang berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Pasalnya gejala meningitis sulit dikenali, karena penyakit ini memiliki gejala awal yang serupa dengan flu, seperti demam dan sakit kepala.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gejala Meningitis
Gejala meningitis ini dapat berkembang dalam beberapa hari atau bahkan hari, diantaranya:
• Kebingungan
• Demam
• Sakit kepala
• Mati rasa di area wajah
• Kepekaan terhadap cahaya
• Leher kaku sehingga tidak bisa menurunkan dagu ke dada
• Sakit perut atau muntah
• Sakit kepala parah dengan mual atau muntah
• Sulit berkonsentrasi
• Kejang
• Lebih sering mengantuk
• Tidak nafsu makan
• Tidak merasakan haus
• Ruam kulit (dengan meningitis meningokokus)
Advertisement
Penyebab Meningitis
Biasanya meningitis atau radang selaput otak dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur, atau parasit yang terdapat di tubuh, seperti telinga, sinus, atau tenggorokan. Namun, terdapat penyebab meningitis yang kurang umum seperti:
• Gangguan autoimun
• Obat kanker
• Sipilis
• Tuberkulosis
Pengobatan Meningitis
Pengobatan meningitis akan tergantung pada jenis meningitis yang dialami. Meningitis bakterial membutuhkan pengobatan dengan antibiotik. Dokter mungkin akan memberi antibiotik umum, bahkan sebelum menemukan bakteri yang menyebabkan penyakit ini. Penderita meningitis mungkin juga mendapatkan kortikosteroid untuk meredakan peradangan, ketika dokter telah menemukan bakteri dan memberikan obat yang lebih spesifik.
Sedangkan meningitis virus biasanya hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan. Dokter mungkin akan meminta pasien untuk tetap di tempat tidur, lebih banyak minum, dan minum obat pereda nyeri jika merasakan demam atau sakit. Jika virus seperti herpes atau influenza yang menyebabkan meningitis, dokter mungkin akan merekomendasikan minum obat antivirus.
Penulis: Vania Dinda Marella
Advertisement