Menkes Budi Sebut Transformasi Industri Kesehatan Bakal Masif

Transformasi industri kesehatan bakal masif terjadi di masa depan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 12 Nov 2021, 15:28 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2021, 15:27 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau Rumah Sakit Tzu Chi di Kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Selasa, 11 Mei 2021. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, transformasi industri kesehatan akan masif terjadi di masa depan. Hal ini sering dengan kemajuan teknologi informasi terkait di bidang kesehatan.

"Kami melihat bahwa ke depannya, industri kesehatan secara masif juga akan mengalami transformasi dengan adanya kemajuan teknologi informasi yang luar biasa," ucap Budi Gunadi dalam pidato Peringatan Hari Kesehatan Nasional Ke-57 pada Jumat, 12 November 2021.

"Transformasinya, baik dari sisi daerah diagnostik, skrining maupun juga dari sisi delivery atau layanan kesehatannya."

Transformasi industri kesehatan, lanjut Budi Gunadi Sadikin juga berkaitan dengan reformasi fundamental yang dilakukan Kemenkes, yakni transformasi teknologi kesehatan. Transformasi teknologi kesehatan mencakup transformasi teknologi informasi dan bioteknologi.

"Transformasi eknologi kesehatan ini berkaitan dengan big data, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, internet of things adalah keniscayaan dan itu sudah terbukti banyak," katanya.

"Transformasi industri industri lain, seperti industri transportasi industri, pariwisata, dan hotel. Lalu digunakan pada industri makanan, industri perbankan, dan banyak industri lainnya."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Indonesia Harus Punya Ketahanan Kesehatan

FOTO: Mengintip Tower 8 Wisma Atlet Pademangan untuk Isolasi Pasien OTG COVID-19
Petugas mengenakan hazmat saat menyiapkan tempat tidur di Tower 8 Wisma Atlet Pademangan, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Koordinator Lapangan RSDC Wisma Atlet Letkol Marinir M. Arifin mengatakan soal alternatif Tower 8 Wisma Atlet Pademangan untuk pasien OTG COVID-19. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain transformasi teknologi kesehatan, Budi Gunadi Sadikin membeberkan, transformasi sistem kesehatan lain. Upaya ini juga dilakukan dengan adanya momentum COVID-19, bahwa pandemi membuka kesempatan bagi bangsa dan negara untuk memperbarui dan menyempurnakan sistem kesehatannya.

"Sudah saatnya kita juga memanfaatkan pandemi ini untuk mengkoreksi apa yang bisa kita lakukan ke depannya. Kementerian Kesehatan sudah mencanangkan ada transformasi kesehatannya harus kita lakukan," jelasnya.

"Ada transformasi layanan primer, yang mana seluruh puskesmas-puskesmas, klinik-klinik yang ada di pelosok Indonesia harus bisa kita bantu untuk meningkat dan pelayanan promotif dan preventifnya."

Pada transformasi layanan rujukan, yakni meningkatkan keterbukaan atau akses rumah sakit, kualitas layanannya sehingga seluruh rakyat Indonesia yang sakit bisa dengan mudah mendapatkan layanan dengan kualitas yang baik.

"Tak perlu antre lama, tanpa perlu pergi ke luar negeri. Kemudian transformasi dari sistem ketahanan kesehatan. Indonesia, selain dikaruniai sumber daya alam yang banyak, tapi juga sering mengalami bencana, baik bencana alam maupun bencana non alam yang memakan korban yang cukup banyak di rakyat kita," tambah Menkes Budi.

"Kita harus memiliki sistem ketahanan kesehatan untuk setiap kali ada bencana. Kita selalu siaga dan bisa melayani rakyat yang menjadi korban dari bencana tersebut."


Pembiayaan Kesehatan Berkesinambungan

Tenda Darurat di RS dr Sintanala Dipenuhi Pasien COVID-19
Pasien yang terpapar Covid-19 antre di luar tenda darurat yang didirikan di RSUP dr Sintanala, Kota Tangerang, Rabu (30/6/2021). Tenda Darurat di RSUP dr. Sintanala langsung penuh hingga pasien yang terus berdatangan harus mengantri sampai keluar tenda. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada transformasi sistem pembiayaan kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menerangkan, kita harus bisa menciptakan pembiayaan yang berkesinambungan yang masuk akal.

Pembiayaan kesehatan ini pun bisa memberikan layanan yang adil dan merata ke seluruh rakyat Indonesia, tapi juga dalam skala yang bisa ditanggung secara berkesinambungan oleh negara.

"Lalu transformasi di bidang sumber daya kesehatan. Kita harus akui masih banyak rakyat kita yang belum bisa mendapatkan akses ke dokter. Masih banyak masyarakat kita yang di pelosok-pelosok belum dilayani oleh tenaga kesehatan," imbuh Budi Gunadi.

"Jumlah tenaga kesehatan, sebaran tenaga kesehatan, dan kualitasnya harus kita pastikan mencukupi untuk memberikan layanan dan akses kepada seluruh rakyat Indonesia."


Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia

Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya