Liputan6.com, Mamuju Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengejar target untuk melengkapi capaian vaksinasi COVID-19 di Tanah Air. Upaya tersebut demi mempercepat vaksinasi kelompok rentan, termasuk lansia hingga ke pelosok daerah.
Hal itu disampaikan Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam wawancara khusus kepada Health Liputan6.com di sela-sela kunjungan kerja di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat baru-baru ini.
Advertisement
Baca Juga
"Setiap hari Senin kan kami rutin rapat (rapat terbatas) dengan Pak Presiden Jokowi. Pak Presiden selalu ngomong, '(Pelaksanaan) vaksinasi ini yang utama adalah TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN). Kemudian kekurangannya (dilengkapi) BKKBN,' ungkap Hasto di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, ditulis Senin (22/11/2021).
"Ya, selalu ngomong begitu Pak Presiden. Kalau 'kekurangan (capaian vaksinasi)' dilakukan oleh BKKBN. BKKBN diminta untuk melengkapi (daerah) mana yang kurang, segera 'tusuk' (digencarkan vaksinasi) sana sini."
Dalam pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di lapangan, BKKBN sudah melakukan kerja sama dengan beberapa rumah sakit dan fasilitas kesehatan (faskes) sebagai tempat pelayanan vaksin. Pengerahan bidan juga dilakukan untuk menggencarkan vaksinasi dari pintu ke pintu (door to door).
Â
** #IngatPesanIbuÂ
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Target 2,5 Juta Suntik Sehari
Ketika ditanya, 'Apakah Pak Presiden Jokowi menargetkan BKKBN jumlah target vaksinasi COVID-19 yang harus dikejar?' Hasto Wardoyo menjawab, target secara khusus kepada BKKBN itu tidak ada, tetapi secara umum dapat mengejar 2,5 juta suntik sehari.
"Pak Presiden tidak menargetkan begitu (harus berapa jumlah capaian vaksinasi kepada BKKBN). Tapi Pak Presiden ngomong saja, 'Sehari dikejar kalau bisa 2,5 juta sehari. Dikejar terus ya,' jawab Hasto yang merupakan mantan Bupati Kulon Progo ini.
"Cuma sampai Desember 2021 kan ya Insya Allah (vaksinasi) tercapai untuk yang suntikan pertama di atas 70 persenlah. Kemudian tahun depan itu tinggal suntikan kedua sama booster."
Untuk yang rencana vaksinasi booster, lanjut Kepala BKKBN Hasto, Pemerintah membiayai untuk kelompok Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan.
"Kalau non PBI supaya ada kesadaran sendiri, jadi (bayar) mandirilah," katanya.
Advertisement