Liputan6.com, Singapura Upaya menghadapi varian Omicron, Singapura rupanya mempertimbangkan pemberian vaksinasi dosis ketiga atau booster. Strategi vaksinasi merupakan salah satu strategi utama yang tengah digencarkan Pemerintah Singapura.
Sejumlah serangkaian tindakan untuk menghindari skenario lonjakan COVID-19 akibat varian Omicron, Singapura berfokus pada vaksinasi sebagai langkah utama. Di antara, langkah-langkah lainnya, Singapura sedang mempertimbangkan untuk mengubah definisi vaksinasi lengkap (full vaccinated), dari dua suntik menjadi pemberian suntikan ketiga (booster).
Advertisement
Baca Juga
Melansir artikel The Strait Times, Senin (20/12/2021) berjudul, Is Singapore ready for Omicron, and to live with COVID-19?, Singapura juga berupaya meningkatkan kapasitas rumah sakit dan pemeriksaan. Hal ini termasuk meningkatkan jumlah tempat tidur unit perawatan intensif dari 280 menjadi 500 tempat tidur.
Sebelumnya, protokol perbatasan dan pemeriksaan diperketat untuk negara-negara yang terkena dampak Omicron dan para pelancong yang tiba dengan jalur perjalanan yang divaksinasi bebas karantina (Vaccinated Travel Line/VTL).
Dekan Saw Swee Hock School of Public Health di National University of Singapore (NUS), Teo Yik Ying mengatakan, langkah-langkah di atas bertujuan memperlambat masuknya Omicron ke Singapura dan transmisi komunitas.
"Kemudian meningkatkan kemampuan mendeteksi keberadaan Omicron serta melindungi orang sambil memastikan kapasitas untuk merawat mereka yang terinfeksi. Bagi saya ini adalah respons yang komprehensif," katanya.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
Syarat Vaksinasi Bebas Karantina Diperluas
Rencana pembukaan kembali Singapura terhadap pelancong luar negeri terus berlanjut. Sekarang, Singapura memiliki 24 VTL dan pengaturan bebas karantina dengan syarat vaksinasi akan diperluas.
Bahkan mulai Senin, ada pengaturan masuk jalur darat (causeway), yang memungkinkan warga Singapura dan Malaysia yang divaksinasi bebas karantina.
Mulai 1 Januari 2022, hingga 50 persen pekerja yang saat ini dapat bekerja dari rumah juga akan diizinkan kembali ke kantor.
"Kelangsungan hidup ekonomi kita serta pekerjaan warga sama pentingnya dalam menjaga kehidupan dan mata pencaharian," terang Senior Research Fellow Institute of Policy Studies, Woo Jun Jie.
Adapun jumlah kasus varian Omicron tercatat 24 kasus per 17 Desember 2021. Di awal pandemi, Singapura berjuang menekan transmisi penularan COVID-19, meskipun hampir setengah dari sekitar 320.000 pekerja migran tertular virus saat diasingkan di asrama hampir sepanjang tahun lalu.
Advertisement