WHO Targetkan Pandemi COVID-19 Usai 2022, Epidemiolog Uraikan Tantangannya

Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengajak warga dunia untuk mengakhiri pandemi COVID-19 di 2022.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 24 Des 2021, 16:00 WIB
Diterbitkan 24 Des 2021, 16:00 WIB
FOTO: Pemberlakuan Pembelajaran Tatap Muka di Surabaya
Seorang siswa menjalani pemeriksaan suhu tubuh saat memasuki sekolah sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di sebuah sekolah di Surabaya, Jawa Timur, Senin (6/9/2021). Pemerintah kembali membuka sekolah di tengah pandemi COVID-19. (JUNI KRISWANTO/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengajak warga dunia untuk mengakhiri pandemi COVID-19 pada 2022.

Menanggapi hal ini, ahli epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan bahwa tantangan pencapaian akhir pandemi pada 2022 adalah varian Omicron. Berdasarkan tren terakhir, varian ini diprediksi akan mendominasi dunia di akhir Januari atau awal Februari 2022.

“Termasuk di Indonesia tampaknya akan mulai lebih banyak di awal Januari dan Februari (2022). Ini belum bisa dihilangkan karena ada kecenderungan Delta dan Omicron bisa berdampingan atau kemungkinan lainnya Omicron bisa lebih mendominasi ketimbang Delta,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara, Jumat (24/12/2021).

Dua kemungkinan tersebut sudah terjadi, di Amerika Serikat Omicron lebih mendominasi daripada Delta. Sedang di beberapa negara lain, Omicron dan Delta cenderung berjalan beriringan.

 

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Simak Video Berikut Ini

Bisa Berakhir dengan Catatan

epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman. Foto: dokumentasi pribadi.

Dicky menambahkan, saat ini dunia menghadapi 2 ancaman yakni Delta dan Omicron. Artinya, strategi yang digunakan tidak hanya dengan mengandalkan keberhasilan waktu melawan Delta saja, tapi harus lebih ditingkatkan.

“Bicara target WHO selesai 2022, kalau saya opsi optimisnya bisa berakhir di akhir 2022 dengan catatan vaksinasi dua dosis dunia ini bisa tercapai setidaknya pada September.”

“Ditambah populasi berisiko seperti lanjut usia (lansia) dan tenaga pelayanan publik sudah di-booster (vaksin penguat) menjelang akhir kuartal terakhir 2022. Itu akan membawa kondisi di mana banyak benua termasuk negara dalam fase lebih terkendali.”

Catatan lainnya, target ini dapat tercapai jika tidak ada varian baru selain Omicron dan Delta yang lebih hebat lagi. Maka dari itu, respons dunia perlu diperkuat dengan membangun sinergi yang kuat, kata Dicky.

Prediksi Akhir Pandemi

Menurut Dicky, tidak ada skenario tunggal dalam prediksi akhir pandemi. Para ahli membagi prediksi ini dalam 3 skenario besar.

“Dari semua skenario itu yang jelas pada akhir 2021 ini atau bahkan awal 2022 potensi bahwa pandemi ini akan berakhir sangat-sangat kecil.”

Hal ini berkaitan dengan seberapa banyak warga dunia yang telah memiliki imunitas. Baik karena vaksinasi maupun karena infeksi.

“Bicara konteks itu, Indonesia kurang lebih posisinya 40 persen atau kurang, virus ini juga relatif baru bagi manusia dan mutasinya cepat sehingga masih perlu waktu untuk mencapai titik stabil. Skenario terburuknya mungkin ini masih butuh waktu 2 tahun ke depan untuk berakhir.”

 

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan COVID-19

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19
Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya