Kasus Kematian Akibat COVID-19 Inggris Lebih dari 150.000 Sejak Adanya Omicron

Omicron menyebabkan kematian akibat COVID-19 merangkak naik

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 09 Jan 2022, 10:10 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2022, 10:09 WIB
FOTO: Inggris Pangkas Durasi Isolasi Pasien COVID-19
Paramedis membawa pasien dari ambulans ke Rumah Sakit Royal London, Inggris, 6 Januari 2022. Inggris memangkas waktu isolasi pasien COVID-19 dari 10 menjadi 7 hari karena kekurangan tenaga kesehatan akibat lonjakan kasus yang dipicu Omicron. (AP Photo/Matt Dunham)

Liputan6.com, London - Jumlah kematian karena COVID-19 di Inggris sudah lebih dari 150.000 kasus pada Sabtu, 8 Januari 2022. Angka harian yang meninggal kian banyak setelah adanya Omicron.

Sebanyak 313 kematian tercatat dalam 28 hari terakhir yang menjadikan jumlah kematian akibat COVID-19 menjadi 150.057.

Bila digabungkan dengan jumlah kematian di awal pandemi COVID-19 ketika pengujian terbatas --- sehingga 'tidak tercatat' --- mencapai 173.248 kasus.

Dalam beberapa pekan terakhir, terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang terkait dengan Varian Omicron. Meski tingkat kematian lebih rendah daripada gelombang varian Delta dan lainnya.

 

Fokus pada Booster

Pemerintah Inggris kini fokus pada peluncuran vaksinasi booster --- yang telah mencapai lebih dari 60 persen populasi --- ketimbang mengharuskan kembali warga untuk lockdown seperti awal-awal pandemi COVID-19.

Sekitar 1,227 juta orang dinyatakan positif COVID-19 selama tujuh hari terakhir. Angka tersebut 11 persen lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Sementara jumlah kematian mingguan naik 38 persen pada minggu sebelumnya menjadi 1.271 jiwa.

Ada tanda-tanda tentatif bahwa jumlah kasus baru mungkin telah mencapai puncaknya, dengan 146.390 kasus baru dilaporkan pada hari Sabtu, turun dari rekor 218.724 yang tercatat pada 4 Januari.

Jumlah kematian kumulatif Inggris adalah yang tertinggi kedua di Eropa, sedikit lebih rendah dari Rusia.

Tetapi secara per kepala, Amerika Serikat, Italia, Belgia, dan beberapa negara di Eropa timur memiliki tingkat kematian kumulatif yang lebih tinggi. Tingkat kematian Inggris adalah tujuh persen lebih tinggi dari rata-rata Uni Eropa, menurut angka yang dikumpulkan oleh Our World in Data.

Infografis Rekomendasi IDAI & Ancaman Varian Omicron

Infografis Rekomendasi IDAI & Ancaman Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rekomendasi IDAI & Ancaman Varian Omicron. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya