Liputan6.com, London - Jumlah kematian karena COVID-19 di Inggris sudah lebih dari 150.000 kasus pada Sabtu, 8 Januari 2022. Angka harian yang meninggal kian banyak setelah adanya Omicron.
Sebanyak 313 kematian tercatat dalam 28 hari terakhir yang menjadikan jumlah kematian akibat COVID-19 menjadi 150.057.
Baca Juga
Bila digabungkan dengan jumlah kematian di awal pandemi COVID-19 ketika pengujian terbatas --- sehingga 'tidak tercatat' --- mencapai 173.248 kasus.
Advertisement
Dalam beberapa pekan terakhir, terjadi lonjakan kasus COVID-19 yang terkait dengan Varian Omicron. Meski tingkat kematian lebih rendah daripada gelombang varian Delta dan lainnya.
Â
Fokus pada Booster
Pemerintah Inggris kini fokus pada peluncuran vaksinasi booster --- yang telah mencapai lebih dari 60 persen populasi --- ketimbang mengharuskan kembali warga untuk lockdown seperti awal-awal pandemi COVID-19.
Sekitar 1,227 juta orang dinyatakan positif COVID-19 selama tujuh hari terakhir. Angka tersebut 11 persen lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Sementara jumlah kematian mingguan naik 38 persen pada minggu sebelumnya menjadi 1.271 jiwa.
Ada tanda-tanda tentatif bahwa jumlah kasus baru mungkin telah mencapai puncaknya, dengan 146.390 kasus baru dilaporkan pada hari Sabtu, turun dari rekor 218.724 yang tercatat pada 4 Januari.
Jumlah kematian kumulatif Inggris adalah yang tertinggi kedua di Eropa, sedikit lebih rendah dari Rusia.
Tetapi secara per kepala, Amerika Serikat, Italia, Belgia, dan beberapa negara di Eropa timur memiliki tingkat kematian kumulatif yang lebih tinggi. Tingkat kematian Inggris adalah tujuh persen lebih tinggi dari rata-rata Uni Eropa, menurut angka yang dikumpulkan oleh Our World in Data.
Advertisement