Liputan6.com, Tangerang Selatan Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang Selatan, pasien positif COVID-19 di Tangerang Selatan (Tangsel) saat ini terinfeksi varian Omicron. Pada kasus varian Omicron tersebut, mayoritas pasien tanpa gejala (Orang Tanpa Gejala/OTG) dan gejala ringan.
Kepala Dinkes Tangsel Alin Hendali mengungkapkan, kasus konfirmasi COVID-19 tahun 2022 diduga bukan didominasi Delta, melainkan terinfeksi varian Omicron. Ini karena penularan varian ini lebih cepat.
Advertisement
Baca Juga
"Jumlah total kasus terkonfirmasi COVID-19 selama tahun 2022 sebanyak 12.000 an dengan gejala sebagian besar OTG dan ringan," ungkap Alin dalam keterangannya, ditulis Senin (14/2/2022).
"Dengan tingkat penularan (Omicron) yang lebih tinggi, maka jika tidak dikendalikan akan lebih banyak orang yang terinfeksi."
Alin meminta masyarakat Tangsel lebih patuh lagi terhadap protokol kesehatan. Pihaknya juga terus memperkuat 3T (testing, tracing, treatment) dan vaksinasi COVID-19, termasuk booster.
"Strategi penanganan varian Omicron sama dengan varian lainnya, yaitu perkuat 3Tserta percepatan vaksinasi Covid19 dosis 1 dosis 2 dan booster," lanjutnya, dikutip dari Merdeka.com.
Sebelumnya, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, kasus COVID-19 di Tangsel mencapai 1.500 kasus yang didominasi varian Delta, bukan Omicron. Pada keterangannya, Rabu (8/2/2022), ia menyebut rata-rata penularan lonjakan kasus COVID-19 di Tangsel tertular dari transmisi kerumunan dan keluarga.
96 Persen Varian Omicron di Indonesia
Juru Biicara Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi menegaskan, varian Omicron kini sudah mendominasi ketimbang varian Virus Corona lain di Indonesia. Dari penambahan kasus harian COVID-19 di Indonesia sebagian besar didominasi oleh varian Omicron.
"Kalau lihat data genome squencing yang digunakan oleh para surveilans (proporsi kasus) 96 persen itu oleh Omicron dari data kasus saat ini, sedangkan 4 persen dari jenis varian yang lain," kata Nadia kepada Liputan6.com pada 11 Februari 2022.
Pada pernyataan resmi, Minggu (13/2/2022), Nadia mengatakan, Indonesia masuk dominasi penyebaran varian Omicron akhir Januari 2022. Pemerintah terus berupaya memperkuat upaya pencegahan guna meminimalisir dampak terburuk pandemi COVID-19 baik dari sisi kesehatan maupun sosial ekonomi lainnya.
Upaya pencegahan, seperti penguatan testing, tracing, dan treatment terus dilakukan pemerintah untuk mencegah perluasan penyebaran varian Omicron yang diketahui memiliki tingkat penyebaran lebih cepat.
"Upaya mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan juga sudah dilakukan, termasuk menjaga tempat tidur rumah sakit tetap di angka optimal dan mampu merawat pasien yang membutuhkan, misal pasien bergejala sedang, berat, kritis, dan memiliki komorbid," imbuh Nadia.
Advertisement