Liputan6.com, Jakarta Dua tahun silam, tepatnya pada 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama dan kedua COVID-19 di Indonesia. Sekitar 5,5 juta orang sudah terinfeksi COVID-19 selama dua tahun kita menghadapi virus SARS-CoV-2.
Namun, perjuangan kita belum selesai dalam menghadapi COVID-19. Kementerian Kesehatan meminta masyarakat untuk bersama-sama menangani pandemi.
Baca Juga
"Perjuangan kita belum selesai dan kita tidak boleh patah semangat. Sudah banyak keberhasilan yang kita peroleh selama 2 tahun ini, namun kami masih butuh bantuan dan dukungan masyarakat," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan RI, Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan resmi yang diterima Liputan6.com pada Kamis (3/3/2022).
Advertisement
Dua upaya yang bisa masyarakat lakukan adalah menjalankan protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi dosis kedua bagi yang belum melakukan. Indonesia memiliki target 70 persen populasi penduduk mendapatkan dua dosis suntikan vaksin COVID-19. Saat ini, sudah 190 juta penduduk RI dapat dosis pertama COVID-19 dan 144,5 juta untuk dosis kedua.
Pembelajaran 2 Tahun Pandemi COVID-19 di RI
Kita telah melewati beberapa gelombang pandemi COVID-19 dari 2020. Mulai dari gelombang varian Alpha, Delta di 2021 dan penyebaran varian Omicron Januari 2022 yang berlangsung hingga sekarang.Di tengah kondisi ini, Nadia mengatak ada pembelajaran yang bisa diraih. Salah satunya, kolaborasi.
“Tidak mungkin Kemenkes mampu bekerja sendirian menangani pandemi ini. Kita harus inklusif dan bekerja sama dengan banyak pihak, termasuk para ahli, media, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi masyarakat, dan instansi pemerintah lintas sektor,” ujar Nadia.
Salah satu bukti nyata kolaborasi adalah dalam mempercepat laju laju vaksinasi COVID-19.
Nadia juga melihat pandemi menunjukkan pentingnya penguatan layanan kesehatan hingga ke daerah-daerah. Layanan keshatan mampu menjangkau ke tempat pelosok.
“Penguatan layanan kesehatan tentunya sangat krusial di masa pandemi, terutama layanan kesehatan yang mampu menjangkau masyarakat yang berada di pelosok daerah," katanya.
"Sepanjang pandemi, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan dinas kesehatan di seluruh Indonesia untuk memastikan kita memiliki layanan kesehatan yang mampu memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat,” tambah wanita berkaca mata ini.
Beberapa hasil positif dari strategi penguatan layanan kesehatan adalah dengan menurunnya jumlah pasien COVID-19 di rumah sakit menjadi 33 persen dari total kapasitas nasional dibanding kemarin tanggal 1 Maret 2022 yang sempat berada di posisi 34 persen.
Selain itu, jumlah kesembuhan juga meningkat hari ini menjadi 42.935 dibanding hari kemarin di posisi 39.887. Positivity rate harian juga mengalami penurunan menjadi 12,24 persen dibanding 28 Februari 2022 di angka 18,21 persen.
Advertisement