Liputan6.com, Jakarta Ada orangtua yang ragu untuk melakukan swab PCR pada anak untuk mengetahui status COVID-19. Namun, bila dokter menyarankan hal tersebut mengingat anak memiliki kontak erat dengan orang terkonfirmasi COVID-19, sebaiknya jangan ragu melakukannya.
"Jangan sungkan bilamana dokter minta orangtua melakukan pemeriksaan swab karena satu-satunya cara bedakan COVID-19 dengan penyakit lain, ya swab PCR itu," kata dokter spesialis anak konsultan Anggraini Alam dalam live Instagram bersama IDAI ditulis Selasa (8/3/2022).
Baca Juga
Bila hasil tes PCR negatif, tentu puji syukur dipanjatkan. Sementara itu, bila hasil positif orangtua sebisa mungkin untuk tenang.
Advertisement
"Kalau kebetulan kena COVID-19 jangan panik karena kalau panik jadi tidak bisa berpikir dengan tepat," kata dokter spesialis anak konsultan Nasititi Kaswandani yang ada di kesempatan yang sama.
Segera lakukan telemedisin usai mengetahui fakta anak terpapar COVID-19. Meski gejala anak ringan atau tak bergejala, perlu dokter menilai kondisi medis anak.
"Bila isoman, jangan nilai kondisi anak sendiri, biar dokter yang menilai kondisi anak," kata Anggraini.
Waspadai Tanda Bahaya COVID-19 pada Anak
Memang sebagian besar gejala COVID-19 pada anak adalah tidak bergejala maupun ringan. Beberapa mengeluh pilek, sakit tenggorokan, sedikit demam dan ada juga yang melaporkan diare. Meski begitu, orangtua wajib memantau kondisi kapan anak perlu dibawa ke rumah sakit.
"Orangtua perlu mengenali kegawatan, kita perhatikan gejala seperti apa yang harus dibawa ke rumah sakit," tegas Nastiti.
Bila anak tidak mau minum sama sekali sampai dehidrasi, sesak napas, kejang, muntah atau diare dalam jumlah banyak, kesadaran berkurang itu adalah tanda-tanda harus segera dibawa ke rumah sakit.
Advertisement