Liputan6.com, Jakarta Dokter spesialis anak konsultan Nastiti Kaswandani mengatakan anak-anak yang memiliki riwayat asma, TBC, pneumonia bila sudah divaksin COVID-19Â biasanya gejala tidak terlalu berat, bahkan banyak yang ringan dan tanpa gejala.
"Jika asma terkendali dan sudah vaksinasi COVID-19, insyaAllah gejala tidak terlalu berat," katanya
Baca Juga
Lalu, bagaimana dengan anak yang belum divaksinasi COVID-19?
Advertisement
Dani mengatakan bahwa secara umum, saat seseorang dengan penyakit penyerta terkena COVID-19, lakukan pengendalian atau pengontrolan pada penyakit awalnya. Lalu, obati COVID-19 sesuai dengan gejala berat ringan.
"Jadi, yang paling baik itu mengatasi atau mengontrol asma dengan obat pengendali asma. Lalu, sesuaikan pengobatan COVID-19 sesuai derajatnya," kata Dani dalam live Instagram IDAI beberapa waktu lalu.
Â
Pada Sebagian Kasus Berdampak Perberat Saluran Pernapasan
Dani mengatakan bahwa dulu di awal-awal pandemi, banyak anak dengan asma yang tidak mendapat obat asma. Pada saat itu, banyak yang khawatir obat asma yang biasanya mengandung steroid bikin virus SARS-CoV-2 yang sudah ada di dalam tubuh makin berkembang. Namun, Dani menegaskan hal itu tidak benar.
"Tetap, yang paling baik adalah obati asmanya dulu. Harus dikontrol asmanya," tegas Dani.
Asma merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan, lalu COVID-19 juga bisa bermanifestasi di saluran napas. Jadi, mungkin bisa memperberat saluran pernapasan seperti disampaikan Dani.
Lalu, dari data-data yang ada pada mereka dengan asma tidak terkendali (sering kambuh dan ada hambatan dalam beraktivitas), maka pada mereka yang kena COVID-19 dengan gejala sedang dan berat bisa mengalami perburukan pada saluran pernapasan.Maka dari itu, Dani mengatakan bahwa asma perlu diatasi bersama dengan gejala pada COVID-19.
Advertisement
Simak Juga Video Berikut
Infografis
Advertisement