Bukan Hanya Laktosa Tersangka dari Munculnya Diare Usai Minum Susu

Laktosa sering disalahkan ketika tiba-tiba diare setelah minum susu

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 19 Mar 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2022, 11:00 WIB
susu
ilustrasi anak minum susu/copyright Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Laktosa seringkali dijadikan kambing hitam ketika setelah minum susu muncul gejala-gejala seperti diare, sakit perut, kembung, atau rasa ingin buang angin.

Padahal, banyak dari kita yang belum periksa, apakah intoleransi laktosa atau tidak. Namun, dengan gampangnya menganggap laktosa sebagai biang kerok dari permasalahan tersebut. 

Dijelaskan ahli nutrisi dan dokter gizi klinik, Dr dr Fiastuti Witjaksono bahwa selain mengandung laktosa, susu juga mengandung lemak, protein, vitamin, dan mineral. Yang semuanya bisa jadi penyebab munculnya gejala-gejala itu. 

"Jadi, manfaat yang disebabkan oleh komposisi ini luar biasa. Akan tetapi keluhan-keluhan yang sering terjadi pada orang yang mengonsumsi susu juga banyak," kata Fiastuti dalam webinar Pandemi Belum Usai, Ketahui Pentingnya Konsumsi Susu Sapi A2 untuk Bantu Tubuh Dapatkan Perlindungan Lebih Cepat pada Selasa, 15 Maret 2022.

Menurut Fiastuti, komposisi susu sebagian besar adalah air, lalu benda padat seperti karbohidrat atau yang biasa disebut laktosa, lemak, dan protein.

Protein dari susu sapi pun ada dua, yaitu 80 persen kasein dan 20 persen whey. Dan, protein yang ada di kasein juga macam-macam. Ada yang namanya alpha-kasein dan beta-kasein. 

"Beta-kasein ada juga yang kita sebut A1 beta-kasein dan ada yang A2 beta-kasein," katanya.

"Jadi, di dalam penelitian 10 tahun terakhir didapatkan bahwa bukan hanya laktosa yang jadi tersangka penyebab berbagai gangguan, tapi juga kandungan protein yang ada di dalam susu," Fiastuti menambahkan. 

Dalam presentasinya Fiastuti, menjelaskan, susu sapi A1 mengandung protein beta-kasein A1 dengan asam amino histidin, yang terletak pada posisi n 67 dalam rantai protein yang dipecah oleh enzim tubuh menjadi fragmen protein bernama senyawa beta-casomorphin. 

"Fragmen BCM-7 inilah yang menyebabkan timbulnya masalah kesehatan pada tubuh, di antaranya masalah pencernaan," ujarnya.

Lebih lanjut, gejala gangguan pencernaan seperti kembung, begah, dan diare dapat seperti keadaan intoleransi laktosa.

Akan tetapi sebenarnya beberapa penelitian mendapatkan bahwa gangguan tersebut disebabkan adanya protein A1 yang mengeluarkan BCM-7 dengan gejala yang sama seperti intoleransi laktosa.  

"Seringkali laktosa yang dianggap sebagai trouble maker," katanya.

 

Infografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui.

Infografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui. (Liputan6.com/Niman)
Infografis Jangan Ragu, Vaksin Covid-19 Aman untuk Ibu Menyusui. (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya