Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Seks Justru Bisa Terasa Lebih Baik Usai Fase Menopause, Kok Bisa?

Saat memasuki masa menopause, seks dianggap bisa terasa lebih baik lagi.

oleh Diviya Agatha diperbarui 18 Mar 2022, 21:00 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 21:00 WIB
Kurang Tidur Bisa Berujung pada Kurangnya Seks Setelah Menopause
Sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan kurangnya keintiman pada wanita yang sudah menopause.

Liputan6.com, Jakarta - Anda mungkin salah satu orang yang setuju bahwa seks terasa begitu berapi-api pada fase awal pernikahan. Namun ternyata, seks usai menopause justru dianggap bisa lebih baik pula lho.

Beberapa ahli mengungkapkan bahwa menopause merupakan perjalanan menurunnya dan berkurangnya gairah seks. Bahkan, hormon akan ikut mengering.

"Ini karena Anda tidak lagi terganggu oleh siklus menstruasi. Anda tidak lagi terganggu oleh anak-anak di rumah yang biasanya sudah beranjak dewasa dan Anda bisa berhubungan seks pada ruangan manapun di rumah," kata direktur San Diego Sexual Medicine di Alvarado Hospital, Irwin Goldstein dikutip Health, Jumat (18/3/2022).

Hal tersebut pun selaras dengan ungkapan profesor kedokteran, fisiologi, dan biofisika di University of Colorado Health Sciences Center, Margaret E. Wierman. Menurutnya, usia 40 hingga 50 masih merupakan titik kecemasan banyak wanita.

"Karena pada usia tersebut Anda masih bisa hamil. Begitu Anda menopause, kekhawatiran itu biasanya akan menghilang. Bayangkanlah, tidak perlu pembalut, tampon, pil, IUD, ataupun kondom," kata Margaret.

Terlebih pada fase setelah menopause, anak-anak dianggap akan sudah lebih mandiri. Sehingga Anda dan pasangan bisa memiliki lebih banyak waktu untuk fokus pada diri masing-masing dan hubungan kalian.

Saat tua, Anda pun diyakini telah paham betul apa yang diinginkan di atas ranjang dan tidak lagi malu untuk mengungkapkan itu pada pasangan.

"Menopause adalah waktu yang sangat menentukan bagi wanita. Banyak dari mereka menyadari bahwa mereka sudah menempatkan seksualitas tidak dalam prioritas terlalu lama, dan jika tidak digunakan saat ini, maka mereka akan kehilangan itu," ujar profesor kebidanan dan ginekologi, dr Amanda Richards.

Gairah justru muncul

Menurut Amanda, penurunan hormon saat menopause bukan berarti Anda tidak menginginkan seks. Hal tersebut justru bisa jadi kebalikannya.

"Gairah seks, setelah dipadamkan dengan pil KB, bisa muncul kembali. Namun jika gairah seks tersebut jadi masalah, maka manajemen hormon yang tepat juga bisa membantu," kata Amanda.

Perubahan hormon juga bisa menyebabkan wanita mengalami kekeringan pada vagina. Namun tentu tetap ada solusinya, Anda bisa bereksperimen menggunakan pelumas.

"Kekeringan yang terjadi pada vagina setelah menopause biasa mendorong wanita untuk bereksperimen menggunakan pelumas yang dirancang untuk meningkatkan kesenangan," ujar Amanda.

Infografis

Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas Covid-19
Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya