Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, seorang ibu di Brebes, Jawa Tengah menganiaya tiga anak kandungnya hingga salah satunya meninggal dunia.
Terkait kasus ini, psikolog Nirmala Ika dari Enlightmind mengatakan bahwa banyak penyebab yang bisa membuat seseorang nekat melakukan tindakan sadis. Salah satunya masalah kesehatan jiwa.
Baca Juga
“Orang nekat melakukan tindakan sadis banyak penyebabnya ya, bisa memang ada masalah kesehatan jiwa yang ini berarti perlu dibuktikan dengan pemeriksaan,” kata Nirmala kepada Health Liputan6.com melalui pesan teks Rabu (23/3/2022).
Advertisement
Selain itu, tindak penganiayaan juga bisa dipicu tekanan hidup yang membuat pelaku menjadi sulit berpikir jernih dan bijak. Pelaku pun akhirnya melihat tindakan yang salah sebagai upaya untuk menyelamatkan atau melindungi bukan untuk menyakiti.
Simak Video Berikut Ini
Dampak pada Anak
Dari kejadian tersebut, dua anak berhasil selamat. Namun, pengalaman yang dialami anak-anak itu termasuk sebuah peristiwa traumatis sehingga bisa meninggalkan trauma.
Menurut Nirmala, trauma dapat memberi dampak negatif, baik dampak jangka pendek maupun jangka panjang.
“Jangka pendek selain luka fisik yang perlu dirawat, ada kemungkinan shock, takut, frustasi, bingung, merasa tidak diinginkan dan sebagainya.”
“Dan bisa jadi bila tidak dikelola perasaan itu akan tetap ada hingga masa dewasa atau bahkan tua (jangka panjang).”
Advertisement
Pendampingan Psikososial
Guna merawat kondisi mental anak, maka perlu dilakukan pendampingan psikososial.
“Jadi tidak hanya merawat kondisi medis dia hingga pulih tapi juga perlu melakukan proses konseling untuk membantu mengatasi traumanya.”
Proses ini juga perlu melibatkan orang-orang signifikan di sekitar anak seperti keluarga, tetangga, dan sekolah.
“Plus mengedukasi dan mendampingi (kalau perlu konseling juga) pada orang-orang ini supaya mereka bisa mendampingi si anak,” tutup Nirmala.
Kronologi Peristiwa
Sebelumnya dilaporkan terjadi kekerasan fisik pada 3 anak di Brebes, Jawa Tengah, yaitu AR (7) meninggal dunia, KS (10) luka-luka, dan EM (5) luka-luka.
Kekerasan diduga terjadi di tempat tinggal mereka di Sokawera, Tonjong, Brebes, Jateng, ketika bibi korban dari terduga pelaku mendengar ada teriakan dari dalam kamar yang ditempati oleh terduga pelaku bersama ketiga anaknya (korban).
Peristiwa terjadi pada Minggu, 20 Maret 2022, sekitar pukul 04.30 WIB. Ketika mendengar teriakan, saksi berusaha membuka pintu kamar tetapi pintu dalam keadaan terkunci dari dalam kemudian saksi berteriak minta tolong.
Selanjutnya datang saksi lain membantu untuk membuka paksa pintu kamar dengan cara didobrak menggunakan palu.
Pada saat pintu terbuka, saksi 1 dan saksi 2 melihat di dalam kamar, anak kedua dari terduga pelaku diduga sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan luka di leher dan anak pertama serta ketiga dalam keadaan terluka parah.
Korban luka-luka dibawa ke RSU Siti Aminah Bumiayu guna mendapatkan perawatan. Dan karena sempat kritis kemudian dirujuk ke RSUD Margono Soekarjo di Purwokerto.
Melansir keterangan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) pada 23 Maret 2022, terduga pelaku sudah ditahan tapi belum bisa memberi keterangan dengan jelas. Pelaku dibawa ke rumah sakit Susilo Slawi guna dilakukan observasi kejiwaan.
Advertisement