Liputan6.com, Brebes Siapa yang tak kenal dengan Rest Area 260B Heritage Banjaratma, Brebes? Jika melewati Jalan Tol Trans Jawa arah Jakarta, rest area ini menjadi salah satu lokasi favorit pengendara untuk beristirahat.
Tak hanya sekadar tempat istirahat, rest area yang dulunya merupakan pabrik gula ini juga menjadi destinasi wisata. Fasilitasnya sangat lengkap untuk ukuran rest area.
Baca Juga
Dengan luas lahan 10,6 hektare (ha), rest area ini menawarkan banyak spot menarik. Selain arsitekturnya yang instagramable, terdapat beberapa wahana permainan anak, mulai dari rainbow slide, mandi bola, hingga air mancur warna-warni.
Advertisement
"Yang lebih spesial lagi, Rest Area Heritage ini menampung 188 UMKM dan mempekerjakan hingga 596 orang," kata Direktur Utama PT PP Sinergi Banjaratma, Dina Yunanda, di Brebes, Jumat (21/2/2025).
Paling Banyak UMKM
Mengapa spesial? Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2024 menyebutkan bahwa Badan Usaha Jalan Tol harus mengalokasikan 30% lahan untuk UMKM.
Sementara itu, di Rest Area 260B, jumlahnya justru mencapai 80%. Hal ini menjadikannya surga belanja produk UMKM.
Tim Liputan6.com berkesempatan mengunjungi rest area bersejarah ini. Memang, mayoritas penjual di dalam bangunan heritage ini adalah pelaku UMKM.
Mereka menjajakan berbagai produk, mulai dari telur asin, kerajinan tangan, aneka kuliner, hingga lukisan. Tak heran jika tempat ini cocok disebut sebagai one-stop shopping produk lokal.
"Lukisan-lukisan di sini sudah menjadi langganan banyak pejabat," tegas Dina.
Berbagai produk yang dijual di rest area Banjaratma ini pun cukup terjangkau. Pihak manajemen mewajibkan semua pelaku UMKM, khususnya kuliner, untuk memasang harga makanan di depan gerai mereka. Dengan begitu, pengunjung mendapatkan kepastian harga.
"Saat musim mudik atau libur panjang, harga makanan tetap sesuai dengan yang tertera di menu, tidak bisa asal dinaikkan," tambah Dina.
UMKM Makin Cuan
Banyaknya pelaku UMKM di tempat ini menjadikan Rest Area 260B sebagai lokasi percontohan dalam pembinaan UMKM di berbagai rest area lainnya.
Di Banjaratma, Dina mengaku sering mengajak beberapa pelaku UMKM untuk mengikuti pameran di kota-kota besar, seperti yang terakhir digelar di Sarinah, Jakarta.
Dengan pengelolaan yang profesional serta pendampingan yang baik, UMKM di rest area ini mampu meraih omzet yang cukup besar. Salah satu UMKM penjual oleh-oleh khas Brebes, yakni telur asin, mengaku bisa meraup pendapatan antara Rp10-15 juta per bulan.
"Kalau saat libur panjang, seperti musim mudik, omzet bisa mencapai Rp25 juta per bulan," ujar salah satu penjaga gerai, Nur.
Advertisement
Sejarah Rest Area Heritage Banjaratma 260B
Rest Area Banjaratma 260B di Brebes memiliki sejarah panjang. Tempat ini bermula dari sebuah pabrik gula yang didirikan pada tahun 1908 oleh NV Cultuur Maatschappij, sebuah perusahaan perkebunan berbasis di Amsterdam, Belanda. Pabrik gula ini beroperasi selama hampir satu abad sebelum akhirnya tutup pada tahun 1997.
Setelah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya, kompleks pabrik seluas 10,5 hektare ini direvitalisasi sebagai bagian dari pengembangan rest area di Tol Trans Jawa.
Proses revitalisasi tetap mempertahankan arsitektur asli pabrik gula dengan beberapa penyesuaian fungsi guna memenuhi kebutuhan pengguna jalan tol.
Pembangunan rest area ini melibatkan sejumlah konsorsium besar, diantaranya PT PP (Persero) Tbk, PT PP Properti, PT Waskita Toll Road, PT Rajawali Nusantara Indonesia, PT Jasamarga Properti, dan PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN). Dimana saat ini PT PP menjadi pemegang saham mayoritasnya.
Kini, Rest Area Banjaratma 260B menjadi salah satu rest area paling unik di Indonesia, yang memadukan nilai sejarah dengan fasilitas modern bagi para pelancong.
