Disebut Lebih Menular dari Omicron BA.2, Ketahui 4 Fakta tentang Varian XE

Ada kemungkinan XE jadi strain Corona yang paling menular dibanding yang lain, termasuk BA.2.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 16 Apr 2022, 23:28 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2022, 09:35 WIB
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron
Ilustrasi virus corona COVID-19, omicron. (Photo by starline on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengungkapkan ada varian baru penyebab COVID-19 yang pertama kali ditemukan di Inggris pada 19 Januari 2022. Ada kemungkinan XE jadi strain Corona yang paling menular dibanding yang lain, termasuk BA.2.

XE adalah varian rekombinan yang terdiri dari dua materi genetik dari dua strain yakni BA.1 serta BA.2.

Menurut data yang dikeluarkan pada 29 Maret 2022, WHO memprediksi XE lebih menular daripada Omicron BA.2. Namun, temuan ini memerlukan konfirmasi lebih lanjut.

"XE termasuk dalam varian Omicron hingga perbedaan signifikan daam transmisi dan karakteristik penyakit, termasuk tingkat keparahan, sudah ditemukan," tertulis dalam laporan WHO.

Berikut fakta- fakta tentang varian XE yang perlu Anda ketahui:

1. Sudah 600-an Kasus di Inggris

The UK Health Security Agency (UKHSA) mengatakan tengah mempelajari varian XE. Badan pemerintah Inggris ini mengatakan hingga 22 Maret 2022 suada ada 637 kasus XE di sana.UKHSA menyebut tingkat pertumbuhan kasus XE tidak berbeda jauh dari BA.2.

Namun, berdasarkan data 16 Maret 2022, tingkat pertumbuhan kasus ini 9,8 persen di atas BA.2 seperti disampaikan UKHSA mengutip The Independent, Rabu (6/4/2022).

Meski ada peningkatan kasus, UKHSA mengatakan bahwa ini data awal. Sehingga belum bisa ditafsikan ini adalah kenaikan kasus yang terus terjadi.

 

 

2. 10 Persen Lebih Menular dari BA.2

Menurut laporan WHO, data awal menunjukkan XE diprediksi 10 persen lebih menular daripada BA.2. Namun, WHO juga menegaskan dan menekankan perlu penelitian untuk mengetahui hal tersebut lebih lanjut.

 

3. Rekombinasi Hal Biasa pada Virus

Rekombinasi pada virus seperti pada XE merupakan hal yang luar biasa terjadi pada virus termasuk selain Corona.

"Virus rekombinan bukanlah kejadian yang tidak biasa, terutama ketika beberapa varian beredar," kata Profesor Susan Hopkins yang menjabat sebagai Kepala Transisi Penasihat UKHSA.

Senada dengan Hopkins, Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan agar masyarakat tak perlu taku karena rekombinasi virus bukanlah hal baru.

"Ketakutan berlebihan pun akan berdampak pada imunitas tubuh," kata Wiku pada konferensi pers Selasa, 5 April 2022

4. Belum ditemukan di RI

Wiku mengatakan hingga kemarin, Selasa, 5 April 2022, Kementerian Kesehatan mengatakan varian XE belum terdeteksi di Indonesia.

 

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19.

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya