Liputan6.com, Jakarta Data harian sebaran COVID-19 per 24 Mei 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan penambahan kasus sebanyak 345. Angka ini turut menambah akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.053.109.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 288 sehingga akumulasinya menjadi 5.893.628.
Baca Juga
Kasus meninggal juga masih mengalami penambahan sebanyak 14 kasus sehingga akumulasinya menjadi 156.548.
Advertisement
Sedangkan, kasus aktif hari ini mengalami penurunan sebanyak 43 sehingga akumulasinya menjadi 2.933.
Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 99.889 dan suspek sebanyak 4.295.
Laporan dalam bentuk tabel turut merinci penambahan kasus terbanyak di 5 provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Bali.
-DKI Jakarta hari ini melaporkan 148 kasus baru dan 94 orang sembuh.
-Jawa Barat melaporkan 57 kasus positif baru dan 65 orang sembuh dari COVID-19.
-Jawa Timur menunjukkan penambahan 25 kasus konfirmasi baru dan 26 telah sembuh.
-Banten di peringkat keempat dengan 23 kasus baru dan 10 orang dilaporkan sembuh.
-Bali menunjukkan 17 kasus baru COVID-19 dan 25 pasien telah dinyatakan sembuh.
Provinsi lain tidak menunjukkan penambahan kasus yang signifikan. Bahkan, ada 10 provinsi yang tidak mengalami penambahan kasus positif sama sekali.
Provinsi-provinsi itu adalah Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Laporan Sebelumnya
Sebelumnya, data harian sebaran COVID-19 per 23 Mei 2022 pukul 12.00 WIB menunjukkan ada 14 provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali.
Provinsi-provinsi tersebut adalah Aceh, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara.
Sedangkan, provinsi dengan penambahan kasus terbanyak kemarin dilaporkan oleh DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.
-DKI Jakarta melaporkan 58 kasus baru dan 115 orang telah sembuh.
-Jawa Barat 31 kasus positif baru dan 114 sembuh dari COVID-19.
-Banten 28 kasus konfirmasi baru dan 30 sembuh.
Data dari Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 juga menunjukkan penambahan kasus positif sebanyak 174. Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 menjadi 6.052.754.
Sebelumnya, yakni pada Minggu 22 Mei 2022, penambahan kasus positif tercatat sebanyak 227. Dengan demikian, penambahan kasus baru kemarin lebih rendah dari hari sebelumnya dengan selisih 53 kasus.
Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 929 sehingga akumulasinya menjadi 5.893.340.
Advertisement
Terus Dimonitor
Sayangnya, kasus meninggal juga mengalami penambahan walau tidak sesignifikan beberapa bulan ke belakang. Pada Senin, kasus meninggal tercatat sebanyak 12 orang sehingga akumulasinya menjadi 156.534.
Sedangkan, kasus aktif mengalami penurunan sebanyak 767 sehingga akumulasinya menjadi 2.890. Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 81.197 dan suspek sebanyak 2.610.
Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) terus memonitor fluktuasi kasus COVID-19 yang belum menunjukkan kenaikan pasca Lebaran.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI pada Senin 23 Mei kemudian menyatakan bahwa cuti bersama Lebaran tidak meningkatkan kasus COVID-19.
“Tren kasus kalau kita lihat, cuti bersama Lebaran ini tidak meningkatkan kasus COVID-19. Jadi kelihatannya kita sudah mulai merasa agak PD (percaya diri) dengan situasi ini,” kata Dante dalam rapat yang dikutip pada Selasa (24/5/2022).
Ia menambahkan, penyebab dari situasi ini kemungkinan karena angka antibodi SARS-CoV-2 warga Indonesia khususnya di Jawa-Bali sudah lebih baik.
Peningkatan Antibodi pada Maret 2022
Proporsi penduduk yang mempunyai antibodi SARS-CoV-2 di Jawa-Bali lebih tinggi di Maret 2022. Pada periode survei Desember 2021 hingga Maret 2022 terlihat peningkatan antibodi dari 94,5 menjadi 99,6.
“Di Maret 2022 itu sudah ada 99,6 orang di populasi masyarakat yang diperiksa antibodinya sudah menunjukkan hasil positif sehingga kebal terhadap COVID-19. Ini mungkin yang menyebabkan kasus tidak terlalu tinggi.”
Antibodi pada masyarakat bisa didapat dari infeksi sebelumnya dan bisa pula dari vaksinasi. Jadi, berasal dari dua sumber, baik internal maupun eksternal, kata Dante.
“Hipotesis kita, tingginya antibodi di populasi membuat tingginya mobilitas saat mudik Lebaran tidak menyebabkan peningkatan kasus yang signifikan.”
Peningkatan kasus COVID-19 pasca Lebaran yang tidak signifikan juga dapat disebabkan capaian vaksinasi di Indonesia yang terbilang tinggi.
“Kita tetap melakukan evaluasi terhadap vaksinasi, ada 410 juta dosis vaksin yang sudah disuntikkan.”
Sementara itu, lebih dari 61 persen populasi Indonesia sudah menerima vaksin lengkap.
“Ini akan kita kejar terus sampai target WHO yang 70 persen populasi vaksinasi lengkap tercapai pada Juni 2022. Kalau ini sudah tercapai maka kita akan mencapai herd immunity dari total populasi yang disuntik.”
Advertisement