Kasus COVID-19 Mingguan Global Bertambah 4,6 Juta, Ada 8 Ribu Orang Meninggal

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kasus COVID-19 global mengalami peningkatan empat minggu berturut-turut sejak puncak terakhir pada Maret 2022.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 13 Jul 2022, 09:13 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2022, 09:53 WIB
Shanghai dan Beijing Lakukan Putaran Baru Tes Covid-19 Massal
Seorang pekerja pemeliharaan yang mengenakan masker menarik gerobak di sepanjang jalan di Beijing, Rabu (6/7/2022). Lockdown dan pengujian massal berulang kali terjadi di China. Ini merupakan bagian dari kebijakan nol-Covid yang bertujuan untuk memberantas semua wabah. (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Liputan6.com, Jakarta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa kasus COVID-19 global mengalami peningkatan empat minggu berturut-turut sejak puncak terakhir pada Maret 2022.

COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 99 yang dirilis pada 6 Juli menunjukkan, selama minggu 27 Juni hingga 3 Juli 2022, lebih dari 4,6 juta kasus baru dilaporkan. Angka ini sama dengan minggu sebelumnya.

Meski begitu, jumlah kematian mingguan baru turun 12 persen, dengan lebih dari 8.100 kematian dilaporkan.

Di tingkat regional, jumlah kasus mingguan baru meningkat di Wilayah Mediterania Timur (29 persen), Wilayah Asia Tenggara (20 persen), Wilayah Eropa (15 persen), dan Wilayah Pasifik Barat (4 persen).

Sedangkan, penurunan terjadi di Wilayah Afrika (33 persen) dan Wilayah Amerika (18 persen).

Jumlah kematian mingguan baru meningkat di Wilayah Mediterania Timur (34 persen) dan Wilayah Asia Tenggara (16 persen). Sementara, penurunan diamati di Wilayah Afrika (50 persen), Wilayah Amerika (13 persen), Wilayah Eropa (12 persen) dan Wilayah Pasifik Barat (12 persen).

Hingga 3 Juli 2022, lebih dari 546 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,3 juta kematian telah dilaporkan secara global sejak awal pandemi.

“Tren ini harus ditafsirkan dengan hati-hati karena beberapa negara telah berubah secara progresif dari sisi strategi tes COVID-19. Jumlah keseluruhan tes yang dilakukan lebih rendah dan akibatnya lebih rendah pula jumlah kasus yang terdeteksi,” mengutip laporan WHO, Kamis (7/7/2022).

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Di Tingkat Negara

Warga AS yang Sudah Divaksinasi Tak Perlu Kenakan Masker Lagi
Pejalan kaki dengan masker dan tanpa masker berjalan di sepanjang Las Vegas Strip, di Las Vegas Selasa (27/4/2021). Warga Amerika Serikat (AS) yang telah menerima vaksin COVID-19 tidak lagi diwajibkan mengenakan masker saat berada di luar ruangan jika tidak ada kerumuman. (AP Photo/John Locher)

Di tingkat negara, jumlah kasus baru mingguan tertinggi dilaporkan dari negara-negara berikut:

-Prancis dengan 603.0074 kasus baru (penambahan 33 persen)

-Jerman 555.331 kasus baru (penurunan 2 persen)

-Italia melaporkan 511.037 kasus baru (penambahan 50 persen)

-Amerika Serikat 496.049 kasus baru (penurunan 29 persen)

-Brasil melaporkan 334.852 kasus baru (penurunan 4 persen).

Sedangkan, jumlah tertinggi kematian mingguan baru dilaporkan dari negara-negara berikut:

-Amerika Serikat melaporkan 1.622 kasus kematian baru (penurunan 19 persen)

-Brasil 1.187 kasus meninggal baru (penurunan 10 persen)

-China melaporkan 755 kasus kematian baru (penurunan 30 persen)

-Italia 430 kematian baru (penambahan 21 persen)

-Rusia Federasi 371 kematian baru (penurunan 14 persen).

WHO, bekerja sama dengan otoritas nasional, lembaga dan peneliti, secara rutin menilai apakah varian SARS CoV-2 mengubah transmisi atau karakteristik penyakit.

Selain itu, apakah varian SARS CoV-2 berdampak pada efektivitas vaksin, terapi, diagnostik atau tindakan kesehatan masyarakat dan sosial (PHSM) yang diterapkan untuk mengendalikan penyebaran penyakit.

Varian potensial yang menjadi perhatian (VOC), varian yang diamati (VOI) atau varian dalam pemantauan (VUMs) dinilai secara teratur berdasarkan risiko apa yang dapat timbul pada kesehatan masyarakat global.

Klasifikasi Varian

FOTO: California Jadi Negara Bagian Kedua yang Catatkan 1 Juta Kasus COVID-19
Seorang pria yang memakai masker berjalan melewati mural di bagian Hollywood Los Angeles, California, Amerika Serikat, Kamis (12/11/2020). California menjadi negara bagian kedua selain Texas yang mencatat 1 juta kasus infeksi virus corona COVID-19. (AP Photo/Jae C. Hong)

Klasifikasi varian akan direvisi sesuai kebutuhan untuk mencerminkan evolusi berkelanjutan dari varian yang beredar dan epidemiologi mereka yang berubah. Kriteria klasifikasi varian, dan daftar VOC, VOI, dan VUM yang beredar saat ini dan sebelumnya, tersedia di situs web varian WHO Tracking SARS-CoV-2.

Pihak berwenang nasional dapat memilih untuk menunjuk varian lain dan sangat dianjurkan untuk menyelidiki dan melaporkan varian baru yang muncul serta dampaknya bagi negara.

Sementara ini, Omicron VOC terus menjadi varian dominan yang beredar secara global dengan tingkat dominasi 92 persen hingga 30 Juni 2022. Sedangkan, 8 persen sisanya masih menunggu konfirmasi.

Di antara garis keturunan Omicron, proporsi BA.5 dan BA.4 terus meningkat. BA.5 telah terdeteksi di 83 negara.

Selama minggu ke-25 (19 hingga 25 Juni), proporsi BA.5 di antara semua sekuens (urutan) yang dikirimkan setiap minggu ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID) meningkat dari 37 persen menjadi 52 persen, mengutip laporan yang sama.

BA.4 dan BA.5 Terus Meningkat

Meskipun BA.4 juga meningkat secara global, tingkat kenaikannya tidak setinggi BA.5. BA.4 telah terdeteksi di 73 negara, dan sekarang menyumbang 12 persen dari semua sekuens yang dikirimkan selama minggu ke 25 (naik dari 11 persen di minggu sebelumnya).

Secara global, proporsi garis keturunan Omicron BA.2 dan BA.2.12.1 telah menurun dibandingkan dengan minggu ke 23 (5 hingga 11 Juni).

Selama minggu ke-25, prevalensi BA.2 di antara semua sekuens yang dikirimkan ke GISAID adalah 9 persen (penurunan dari 16 persen pada minggu sebelumnya) dan prevalensi BA.2.12.1 adalah 11 persen (menurun dari 19 persen pada minggu sebelumnya).

BA.2 dan BA.2.12.1 telah dilaporkan masing-masing di 150 dan 84 negara. Belum ada bukti mengenai perubahan terkait tingkat keparahan dari BA.4, BA.5 atau BA.2.12.1 dibandingkan dengan BA.2. Namun, peningkatan prevalensi BA.2.12.1, BA.4 dan BA.5 bertepatan dengan peningkatan kasus di beberapa wilayah WHO. 

Di beberapa negara, peningkatan kasus juga mengakibatkan lonjakan rawat inap, penerimaan ICU dan kematian. Di negara-negara di mana insiden BA.4, BA.5 atau BA.2.12.1 kasus sekarang menurun, peningkatan kasus, rawat inap, penerimaan ICU dan kematian telah lebih rendah  dibandingkan dengan gelombang BA.1 dan/atau BA.2 sebelumnya.

Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya