Usai Berhenti Minum Kopi, Ini Sederet Efek yang akan Muncul pada Tubuh

Ada beberapa efek yang bisa muncul pada tubuh usai berhenti mengonsumsi kopi.

oleh Diviya Agatha diperbarui 24 Nov 2022, 08:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2022, 08:00 WIB
Ilustrasi Minum Kopi
Ilustrasi Minum Kopi (Photo created by rawpixel on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kopi telah lama menjadi minuman favorit banyak orang. Terlebih, kedai kopi semakin marak ditemui di Indonesia selama beberapa tahun terakhir. Kemudahan akses untuk membelinya pun membuat para pecinta kopi tak main-main banyaknya.

Data himpunan International Coffee Organization (ICO) yang dipublikasikan dalam DataIndonesia.id menunjukkan bahwa konsumsi kopi di Indonesia mencapai lima juta kantong berukuran 60 kilogram sepanjang 2020-2021.

Namun tak dapat dimungkiri, ada berbagai hal yang dapat menyebabkan seseorang harus mengurangi konsumsi kopi atau bahkan berhenti mengonsumsinya. Upaya untuk berhenti mengonsumsi kopi bisa jadi tak selalu berjalan mulus.

Hal tersebut lantaran berhenti mengonsumsi kopi memang dapat memberikan efek tertentu pada tubuh, mulai dari efek jangka pendek maupun jangka panjang.

Lalu, apa sajakah efek yang kemungkinan akan muncul pada tubuh usai berhenti mengonsumsi kopi? Mengutip laman EatingWell, Selasa (22/11/2022), berikut diantaranya.

1. Sakit Kepala

Dalam hal sakit kepala, kafein seolah menjadi pedang bermata dua. Hal ini dikarenakan konsumsi kafein seringkali dikaitkan dengan peningkatan frekuensi sakit kepala. Namun disisi lain, kafein bisa mengobati sakit kepala.

Menurut studi yang dilakukan Wake Forest University, konsumsi kafein dapat membatasi pembuluh darah manusia, yang mana dapat memperlambat aliran darah sebanyak 27 persen.

Sehingga berhenti mengonsumsi kafein dapat membuat pembuluh darah perlu untuk melakukan penyesuaian untuk kembali ke ukuran semula, yang mana dapat menyebabkan sakit kepala untuk sementara waktu.

Tak hanya itu, bagi Anda yang terbiasa mengonsumsi kafein untuk mencegah ngantuk, berhenti mengonsumsinya dan berusaha menahan ngantuk pun terkadang dapat menimbulkan sakit kepala.

2. Penurunan Berat Badan

Ilustrasi es kopi susu
Ilustrasi es kopi susu. Sumber foto: unsplash.com/Demi DeHerrera.

Kopi terkenal sebagai minuman yang berkalori tinggi, terutama bila sudah dicampur dengan susu dan gula. Studi yang diterbitkan dalam Public Health menemukan bahwa dua per tiga orang Amerika akan menambahkan 22-58 kalori ekstra pada kopinya, entah dengan secangkir susu ataupun gula.

Di Indonesia sendiri pun begitu. Konsumsi kopi seringkali ditambahkan oleh susu maupun gula. Salah satu yang paling terkenal adalah es kopi susu gula aren, yang mana begitu banyak dijual di kedai-kedai kopi saat ini.

Konsumsi gula secara teratur dapat berkontribusi pada penambahan berat badan. Sehingga saat berhenti mengonsumsi kopi, penurunan berat badan pada tubuh Anda mungkin terjadi.

3. Tubuh Lebih Tenang dan Santai

Konsumsi kafein dapat menyebabkan tubuh mengalami tingkat kecemasan yang lebih tinggi. Pada beberapa orang, konsumsi kopi bahkan bisa menyebabkan jantung berdebar lebih kencang.

Sehingga saat berhenti minum kopi, tubuh dianggap bisa merasa lebih tenang dan santai. Namun pada masa-masa awal berhenti minum kopi, Anda kemungkinan akan merasa tidak biasa dan keinginan untuk mengonsumsinya jadi lebih tinggi, namun suasana hati tersebut kemungkinan akan stabil beberapa hari setelahnya.

4. Kualitas Tidur yang Lebih Baik

Ilustrasi tidur nyenyak.
Ilustrasi tidur nyenyak. (Photo by yanalya on Freepik)

Sleep expert, Michael A Grander mengungkapkan bahwa kopi dapat berdampak langsung pada siklus bangun dan tidur seseorang, dan efek dari kafein dapat berlangsung selama berjam-jam.

Begitupun menurut ulasan dalam laman WebMD, kafein tetap dapat mengganggu waktu tidur meskipun Anda mengonsumsinya enam jam sebelum tidur.

Alhasil, menghentikan konsumsi kafein sepenuhnya dapat menurunkan risiko gangguan tidur dan membantu tubuh untuk mengenali kapan tubuh membutuhkan istirahat dengan lebih baik.

"Anda pun sebenarnya tak selalu membutuhkan kopi untuk memberikan Anda energi di pagi hari, tubuh bisa melakukan itu secara alami. Jadi berhenti mengonsumsi kafein tak serta merta membuat Anda menjadi terpuruk di pagi hari," ujar Michael.

Menurut Michael, Anda bisa mencoba minuman lainnya sebagai pengganti kopi untuk memulai hari. Seperti teh herbal hangat, misalnya.

5. Sementara Merasa Lesu

Ilustrasi mengantuk saat kerja
Ilustrasi mengantuk saat kerja. (Photo by Marcus Aurelius from Pexels)

Seperti diketahui, kafein merupakan sebuah stimulan. Kemungkinan Anda akan mengalami penurunan energi di awal-awal periode berhenti mengonsumsi kopi. Efek ini dapat bertahan selama beberapa hari.

Beberapa efek samping lainnya dari penghentian minum kopi juga dapat berdampak pada tingkat kewaspadaan, keaktifan, dan kantuk seseorang. Jadi tubuh kemungkinan besar akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.

Para pakar menyarankan untuk melakukannya secara bertahap, sedikit demi sedikit untuk mengurangi efek samping yang kurang menyenangkan ini. Dengan begitu, tubuh dapat melakukan penyesuaian dengan lebih santai.

Infografis Manfaat Detoks Kopi
Infografis Manfaat Detoks Kopi. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya