Perawatan Penyakit Dalam Hingga Pemeriksaan Toraks Bisa Pakai Kartu JKN? Yuk Simak Cerita Nael

Imanuel (24) yang memperjuangkan kesembuhanya dari penyakit dalam yang dideritanya kala itu, merasa beruntung karena tetap aktif dalam kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Nov 2022, 10:40 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2022, 10:33 WIB
Perawatan Penyakit Dalam Hingga Pemeriksaan Toraks Bisa Pakai Kartu JKN? Yuk Simak Cerita Nael
(Foto:Dok.BPJS Kesehatan)

Liputan6.com, Jakarta Imanuel (24) yang memperjuangkan kesembuhanya dari penyakit dalam yang dideritanya kala itu, merasa beruntung karena tetap aktif dalam kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Penyakit yang dideritanya saat itu adalah masalah pencernaan pada usus dan lambungnya.

Sosok yang akrab dipanggil Nael ini harus menjalani proses rawat inap yang cukup lama di salah satu rumah sakit tempatnya dirujuk dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Saya sempat masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), karena berat badan saya yang saat itu turun drastis. Memang saya juga merasa cukup sulit untuk makanan masuk ke badan saya. Diagnosa dokter IGD akhirnya memutuskan saya harus menjalani perawatan inap di rumah sakit selama 11 hari. Mulai dari registrasi IGD, hingga proses rawat inap semua saya lakukan menggunakan Kartu JKN. Kartu ini tidak disangka dapat membantu saya menjalani perawatan hingga keadaan saya segar bugar kembali seperti saat ini,” cerita Nael.

Tidak hanya proses rawat inap dengan sejumlah obat-obatan yang harus dikonsumsinya, melainkan Nael juga harus menjalani sejumlah rangkaian radiologi, seperti cek laboratorium darah untuk memastikan penyakit yang dideritanya hingga pemeriksaan toraks untuk memastikan kondisi organ dalam.

Sejumlah rangkaian penyembuhan yang harus ia jalani sendiri ini membuatnya tetap tenang dan nyaman, karena merasa terbantu dengan para perawat rumah sakit yang juga aktif dan suportif terhadap pasien.

“Tidak tahu akan merogoh kocek hingga berapa juta kalau saya tidak terdaftar sebagai peserta aktif dalam Program JKN. Selama ini saya melakukan pembayaran iuran rutin juga tidak ada penyesalan, karena musibah seperti ini memang tidak ada yang mau dan tidak ada yang tahu. Jadi, pesan saya untuk masyarakat lain agar lebih memperhatikan selain kesehatan diri, juga jaminan kesehatan masing-masing. Keaktifan sebagai Peserta JKN sangat tidak diragukan di sini. Mungkin, dengan keaktifan saya dari beberapa tahun lalu tanpa menggunakan Kartu JKN ini dapat membantu masyarakat di sisi lain. Saya merasa bersyukur karena saya juga merasa terbantu atas manfaat dari Program JKN ini di momen yang memang tidak terduga,” jelasnya.

 

(*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya