Ibu Hamil Hirup Asap Rokok, Pertumbuhan Janin Bisa Terhambat

Asap rokok mengandung senyawa yang dapat menghambat aliran darah ibu ke janin.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Des 2022, 07:00 WIB
Diterbitkan 06 Des 2022, 07:00 WIB
Ilustrasi asap rokok
Ilustrasi asap rokok mengandung nikotin Foto: Pexels Pixabay.

Liputan6.com, Jakarta Ibu hamil yang menghirup asap rokok bisa memengaruhi kesehatan janin yang dikandungnya. Hal ini lantaran asap rokok mengandung senyawa yang dapat menghambat aliran darah ibu ke janin.

"Asap rokok itu mengandung karbon monoksida dan nikotin, itu bisa berakibat buruk untuk kehamilan. Karbon monoksida itu dapat menghambat aliran darah dari ibu ke janinnya. Jadi akan menghambat pertumbuhan pada janin" kata dokter obstetri dan ginekologi, Ryandra Prakasa Tryastama dalam sebuah seminar di Bandung, pada Minggu, 4 Desember 2022.

Semakin banyak asap rokok yang dihisap atau terisap oleh ibu hamil selama masa kehamilan juga bisa membuat berat badan bayi saat lahir menjadi rendah. Selain itu, rokok juga bisa meningkatkan risiko komplikasi dalam kehamilan seorang ibu.

Ryandra mengatakan ibu hamil perokok yang mengurangi jumlah roko selama kehamilan tidak akan mengeliminasi kemungkinan terjadinya komplikasi pada ibu hamil. Paling baik adalah setop merokok.

"Hal terbaik adalah berhenti merokok sebelum hamil, kalau saat hamil terbiasa merokok, sebisa mungkin berhenti lah merokok dari awal masa kehamilan," kata Ryandra mengutip Antara.

"Dan jika bayi lahir sebelum waktunya atau prematur, maka berat badannya menjadi rendah dan ada kemungkinan terjadinya gangguan otak pada bayinya," lanjut dia.

Bila Orangtua Merokok, Merokoklah di Luar Rumah

rokok
bahaya asap rokok/copyrigt: unsplash/phillipe goulet

Hadir di kesempatan yang sama, dokter spesialis anak Agustina mengatakan saat asap rokok dihembuskan oleh perokok aktif maka asapnya akan menempel di ruangan, di permukaan baju selama dua jam sampai tiga jam.

"Jadi kalau ada orangtua merokok maka asapnya nempel di baju, di rambut di ruangan. Itu bertahan selama dua sampai tiga jam. Dan jika dalam kurun waktu itu orangtuanya menggendong anak maka bisa terhirup oleh anaknya," kata dia.

Agustina menyarankan kepada orangtua perokok dan memiliki anak untuk merokok di luar rumah.

"Kalau mau merokok dan di rumah ada anak kecil, maka merokok lah di luar jangan di dalam ruangan. Bahkan kalau bisa merokok lah di lapangan atau kebun," kata dia.

Lalu, sekembalinya ke rumah usai merokok, segera mengganti baju yang dipakai saat merokok dan mandi.

"Jadi hampir mirip dengan antisipasi COVID-19. Beres merokok, ganti baju dan mandi karena asapnya nempel di rambut, di tubuh juga. Itu menempel hingga dua jam di kita jika tidak mandi sehabis merokok," kata dia

Infografis: Redam Kanker dengan Cukai Rokok (Liputan6.com / Abdillah)
(Liputan6.com / Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya