Beberapa Cara Jaga Kesehatan Mental Anak, Salah Satunya Orangtua Perlu Habiskan Waktu Bersama

Penting untuk memastikan anak sehat tidak hanya secara fisik, tetapi juga mental. Berikut beberapa cara untuk menjaga kesehatan mental anak, salah satunya dengan menghabiskan waktu bersama.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Des 2022, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Des 2022, 10:00 WIB
Hak Untuk Bermain
Ilustrasi ibu yang bermain dengan anaknya. (Sumber foto: Pexels.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kesehatan mental anak sangat penting. Menjadi sehat secara mental selama masa kanak-kanak berarti mencapai tonggak perkembangan dan emosional, mempelajari keterampilan sosial yang sehat, serta mengetahui cara mengatasi masalah.

Anak-anak yang sehat secara mental memiliki kualitas hidup yang baik dan dapat bekerja dengan baik di rumah, di sekolah, maupun di komunitas.

Kesehatan mental yang baik memungkinkan anak untuk mampu berpikir jernih, berteman dengan sehat, serta belajar banyak hal-hal baru. Selain itu, rasa percaya diri anak juga dapat meningkat.

Sebaliknya, masalah kesehatan mental di masa kanak-kanak dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental atau penyalahgunaan narkoba ketika anak beranjak dewasa, jelas konselor profesional berlisensi Kerry Heath, LPC-S, NCC, CEDS-S.

Inilah mengapa penting untuk memastikan kesehatan mental anak terjaga. Meskipun demikian, untuk menjadi sehat secara mental tidak terjadi begitu saja.

Orangtua memainkan peran penting dalam membina kesehatan mental yang baik, mencari dukungan saat membutuhkan, dan membimbing anak-anaknya menjalani hidup.

Menurut situs Verywell Family, ada beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk mendukung kesehatan mental anak, antara lain:

1. Bangun Kepercayaan

"Salah satu kebutuhan dasar anak-anak adalah perasaan aman," ucap Jenni Torres, MEd. "Ketika anak-anak merasa aman, mereka berkembang dengan baik dan belajar dengan baik."

Ini juga dapat menurunkan risiko masalah kesehatan mental. Salah satu cara untuk menumbuhkan perasaan aman dan percaya adalah dengan menciptakan lingkungan di rumah di mana anak dapat merasa nyaman dan aman untuk mendiskusikan perasaan dan kesulitannya, terang Health.

2. Habiskan Waktu Bersama

Foto: Momen Kemeriahan dan Kebahagiaan Pemain Kroasia Rayakan Peringkat Ketiga Piala Dunia 2022
Momen kebahagian itu juga dibagikan kapten Timnas Kroasia, Luka Modric dengan anak ketiganya yakni Sofia Modric. (AP Photo/Francisco Seco)

Menghabiskan waktu bersama tidak hanya memperkuat ikatan keluarga tetapi juga memberi orangtua waktu yang dibutuhkan untuk bertatap muka dengan anak-anaknya guna mengetahui kesulitan yang dihadapinya, serta apa impiannya.

Melakukan hal ini dapat menunjukkan kepada anak bahwa dirinya penting dan Anda peduli tentang apa yang terjadi dalam hidupnya. Anda juga akan lebih mungkin untuk mengenali masalah dalam kehidupan anak Anda jika secara teratur menghabiskan waktu bersama.

"Orangtua dapat meluangkan waktu untuk anak-anaknya dengan melakukan hal-hal seperti makan keluarga, jalan-jalan bersama, menyelesaikan aktivitas bersama, membantu pekerjaan rumah, atau bermain game bersama," terang Heath.

Heath mengatakan Anda juga harus mengenal teman-teman anak. "Tunjukkan kepada anak-anak bahwa Anda juga peduli dengan orang-orang yang mereka sayangi," tutur Heath.

Selain itu, berikan masukan jika mengetahui bahwa dirinya berada dalam hubungan atau pertemanan yang tidak sehat serta bimbing dia agar dapat menjadi teman yang baik.

3. Berkomunikasi Secara Rutin

Momen Manis Lionel Messi Bersama Keluarga Usai Argentina Juara Piala Dunia 2022
Pemain Argentina Lionel Messi menghampiri anak-anaknya setelah mengalahkan Prancis pada pertandingan sepak bola final Piala Dunia 2022 di Stadion Lusail, Lusail, Qatar, 18 Desember 2022. Argentina menang 4-2 atas Prancis melalui drama adu penalti setelah pertandingan berakhir imbang 3-3. (AP Photo/Hassan Ammar)

Mengobrol secara rutin dapat membantu anak memecahkan masalah serta menghadapi situasi sulit. Anda juga dapat menjadi tempatnya meluapkan segala emosi yang dirasakan.

"Komunikasi memungkinkan anak-anak merasa bebas untuk mengeksplorasi perasaan mereka," ucap Torres. "Orangtua lebih cenderung menyadari ketika ada hal-hal yang salah jika berbicara dengan anaknya secara konsisten."

Heath menyarankan untuk mengajukan beberapa pertanyaan. Salah satu cara untuk memulai pembicaraan adalah membuatnya berbagi tentang harinya. Mengajak anak untuk membagikan sesuatu tentang dirinya—baik yang baik maupun yang buruk—akan memberikan kesempatan bagi Anda untuk membantu anak memecahkan masalah.

4. Puji Karakter Anak

Dorongan, pujian, dan afirmasi merupakan beberapa cara bagi orangtua tidak hanya untuk membangun kepercayaan diri dan harga diri anaknya, tetapi juga mendukung kesehatan mental anak.

Penelitian menunjukkan bahwa harga diri yang rendah dihubungkan dengan kecemasan, depresi, dan stres, yang semuanya secara signifikan mempengaruhi kualitas hidup anak. Harga diri yang rendah bahkan dapat menyebabkan hal fatal seperti keinginan untuk mengakhiri hidup.

"Lebih sering beri pujian pada anak-anak untuk sifat-sifat karakternya ketimbang sifat fisik atau hal-hal yang berorientasi pada prestasi," ujar Heath.

5. Tunjukkan Cinta Tanpa Syarat

Foto: Melaju ke Semi Final Piala Dunia, Skuad Maroko Rayakan Kemenangan Bersama Keluarga
Pemain Maroko, Sofiane Boufal, merayakan kemenangan atas Portugal bersama anaknya pada laga perempat final di Stadion Al-Thumama, Sabtu (10/12/2022). (AFP/Kari Jaafar)

Salah satu cara terpenting untuk mendukung kesehatan mental anak adalah dengan menunjukkan cinta tanpa syarat, ujar Torres.

Beritahu anak-anak bahwa Anda mencintainya tanpa syarat dan bahwa Anda ada untuknya tanpa peduli apa yang dihadapi sang anak.

"Anak-anak perlu memahami bahwa semua orang dapat membuat kesalahan, tetapi kita dapat belajar dari kesalahan ini," ujarnya.

Pastikan Anda membingkai kesalahan anak sebagai cara belajar alih-alih mengguruinya sebagai suatu kegagalan. Bahkan jika Anda kecewa dengan pilihannya yang dirasa kurang tepat, anak harus tahu bahwa kekecewaan yang Anda rasakan tidak memengaruhi rasa cinta Anda terhadapnya.

Meski wajar emosi setiap anak naik turun, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ia perlu mendapatkan bantuan dari terapis atau profesional kesehatan mental lainnya. Beberapa tanda peringatan tersebut meliputi:

-Menunjukkan kekhawatiran atau kecemasan yang berlebihan

-Terlihat kurang percaya diri atau merasa buruk akan dirinya sendiri

-Menarik diri dari Anda, teman-temannya, atau aktivitas yang biasa dinikmati

-Perubahan signifikan dalam kebiasaan makan atau tidur

-Kesulitan secara akademis atau memiliki masalah dengan teman-teman

-Terlihat putus asa, tertekan, atau berbicara tentang mengakhiri hidup

-Menyakiti diri sendiri

-Mudah tersinggung, emosional, atau mudah kesal.

 

(Adelina Wahyu Martanti)

Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19
Infografis Libur Natal dan Tahun Baru, Ini 5 Langkah Cegah Lonjakan Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya