Menyusui Saat Hamil, Bolehkah?

Meski demikian, para peneliti hingga saat ini belum menemukan bukti bahwa menyusui di masa kehamilan, dapat...

oleh stella maris pada 04 Jan 2023, 19:00 WIB
Diperbarui 04 Jan 2023, 19:07 WIB
Ilustrasi ibu dan anak
Ilustrasi ibu dan anak/Shutterstock-Iryna Imago.

Liputan6.com, Jakarta Saat lagi berbahagia mengASIhi, tanpa direncanakan ternyata kamu kembali dikaruniai keturunan. Mengetahui hal tersebut, tentu rasanya campur aduk, bahagia namun juga khawatir. 

Ya, khawatir karena saat muncul garis dua pada alat tes kehamilan ternyata di momen itu pula kamu tengah menyusui buah hati. Ketika berada di kondisi tersebut, pasti banyak yang dipikirkan. 

Mulai dari apakah bayi yang menyusui tetap boleh menerima ASI dari ibu hamil? Apakah bayi yang sedang berkembang akan dirugikan jika tetap menyusui?

Ilustrasi Ibu Hamil/ Pexels
Ilustrasi Ibu Hamil (Foto oleh Dahlak Tarekegn dari Pexels)

Berkaitan dengan hal tersebut, banyak informasi yang beredar dan cenderung mengkhawatirkan. Menyusui di masa kehamilan, disebut-sebut dapat mengakibatkan rahim berkontraksi, hingga menyebabkan keguguran dan kelahiran prematur. 

Meski demikian, para peneliti hingga saat ini belum menemukan bukti bahwa menyusui di masa kehamilan, dapat menyebabkan keguguran dan kelahiran prematur. 

Nah yang harus diketahui dan dipahami, jika sedang hamil dan menyusui kamu akan mengalami beberapa perubahan pada tubuh. Menyusui di masa kehamilan kurang nyaman karena puting dan payudara akan terasa sakit karena perubahan hormonal.

 

ilustrasi ibu menyusui/shutterstock
ilustrasi ibu menyusui/shutterstock

Belum lagi, kamu akan merasa kelelahan dan morning sickness yang mungkin terjadi. Maka dari itu, ketika terjadi kehamilan saat mengASIhi, ada baiknya kamu berkonsultasi lebih dulu ke dokter kandungan.

Kamu bisa menanyakan proses menyusui saat hamil dan bagaimana menjalankan kehamilan sehat dan nggak berisiko. Pilihlah rumah sakit yang menawarkan program edukasi seputar kehamilan, untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. 

Selain itu, pilihlah dokter berpengalaman dan berasal dari rumah sakit yang memiliki dukungan fasilitas medis lengkap dan terkini, serta memberikan pelayanan terpadu, untuk perawatan kesehatanmu. Kemudian konsultasikan dirimu ke dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang tepat. 

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya