Kemenkes Sebut COVID-19 Subvarian Orthrus Belum Ada di Indonesia

Baru-baru ini muncul COVID-19 subvarian Omicron CH.1.1 atau Orthrus yang semakin dikenal di Inggris dan Amerika Serikat.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 21 Feb 2023, 13:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2023, 13:00 WIB
covid-19 CH.1.1. Orthrus
Ilustrasi COVID-19 CH.1.1 Orthrus. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini muncul COVID-19 subvarian Omicron CH.1.1 atau Orthrus yang semakin dikenal di Inggris dan Amerika Serikat.

Orthrus saat ini berada dalam perjalanan menuju subvarian paling dominan di Inggris. Virus terus berkembang dan pertama kali diidentifikasi pada November tahun lalu.

Di Indonesia, virus ini belum terdeteksi, seperti disampaikan Juru Bicara COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Moh Syahril.

“Belum ada ya subvarian Orthrus, kita tunggu saja mudah-mudahan tidak ada,” kata Syahril dalam konferensi pers virtual, Senin 20 Februari 2023.

Jika subvarian ini masuk, Syahril optimis dapat mengendalikannya. Mengingat, kekebalan tubuh masyarakat Indonesia dinilai baik.

“Kalau pun ada seperti halnya subvarian XBB.1.5 (Kraken) kita dapat mengendalikan dan masyarakat Indonesia bisa mengatasi itu dengan kekebalan tubuh atau perilaku hidup bersih dan sehat,” tambahnya.

Situasi berbeda terjadi di Inggris. Sejak Januari, Orthrus diyakini menyumbang sekitar 23 persen dari semua kasus COVID-19 di negara tersebut.

Pada minggu pertama tahun 2023, Inggris, Skotlandia, dan Wales mencatat lebih dari 30.000 kasus COVID-19 baru.

Menyusul varian COVID-19 Kraken yang sangat menular, para ahli telah memperingatkan bahwa Orthrus siap untuk mengambil alih posisi dari varian dominan saat ini, BQ.1.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menjelaskan, saat ini analisis menunjukkan bahwa kasus virus corona di Inggris mayoritas terdiri dari BQ.1, seperti dilansir dari Mirror, Selasa (21/2/2023).

Paling Mungkin Jadi Dominan di Inggris

Kedua varian, Orthrus dan Kraken, tampaknya memiliki keunggulan pertumbuhan di Inggris. Keduanya merupakan varian dalam keluarga Omicron.

"XBB.1.5 tetap berada pada prevalensi yang sangat rendah di Inggris, jadi perkiraan pertumbuhannya sangat tidak pasti.”

"Penilaian risiko yang dilakukan oleh UKHSA bersama dengan mitra akademik menemukan bahwa CH.1.1 dan XBB.1.5 saat ini merupakan varian yang paling mungkin mengambil alih BQ.1 sebagai varian dominan berikutnya di Inggris, kecuali muncul varian baru lebih lanjut," jelas UKHSA.

 

Gejala Orthrus

Baik varian baru Orthrus maupun Kraken dikatakan memiliki gejala yang sama dengan Omicron. Studi Kesehatan ZOE mencantumkan gejala yang paling umum meliputi:

  • Pilek
  • Kelelahan (ringan atau berat)
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan
  • Bersin.

Aliansi vaksin Gavi melaporkan bahwa gejala Kraken cenderung seperti pilek, terutama pada orang yang telah divaksinasi atau pernah menderita COVID-19 sebelumnya, katanya.

Kelompok penelitian Sanger Institute telah membuat pemetaan genomik yang menyoroti di mana galur Orthrus tersebar luas di Inggris.

Lokasi termasuk Adur, Blackburn dengan Darwen, Bradford, Breckland, Central Bedfordshire, Crawley, Enfield, Havering, Northumberland, Leicestershire Barat Laut, Oxford, Reading, Sevenoaks, Wakefield dan Woking.

Saat ini, yang paling terdampak adalah Blackburn dengan Darwen, yang memiliki perkiraan minimal untuk kasus Orthrus sebesar 43 persen dan perkiraan maksimal sebesar 100 persen.

Vaksin Tetap Melindungi

Sementara, Direktur Infeksi Klinis UKHSA Dr. Meera Chand mengatakan, melalui pengawasan genom, pihaknya terus melihat evolusi varian dalam keluarga Omicron.

"Vaksinasi tetap menjadi pertahanan terbaik kami melawan gelombang COVID-19 di masa depan, jadi penting bagi orang-orang untuk datang dan mendapatkan semua dosis yang memenuhi syarat sesegera mungkin."

Meski tidak ada aturan hukum, The National Health Service (NHS) tetap menyarankan masyarakat untuk tetap di rumah dan menghindari kontak dengan orang lain selama lima hari jika dinyatakan positif COVID-19.

NHS juga merekomendasikan untuk menghindari kontak dengan orang yang rentan selama sepuluh hari setelah dites positif.

Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Gejala dan Pencegahan Covid-19 Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya