Apa Itu Penurunan Kesadaran dan Bagaimana Terbentuknya Hingga Bisa Bikin Koma?

Penurunan kesadaran merupakan keadaan dimana seseorang kehilangan kewaspadaan atau orientasi pada tempat dan waktu. Lantas, apa saja gejala dan tingkatannya?

oleh Tiara Laninda diperbarui 04 Mar 2023, 08:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2023, 08:00 WIB
Mimpi Pingsan
Penurunan kesadaran (Credit: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Kesadaran merupakan kewaspadaan dan berorientasi pada tempat dan waktu.

Kewaspadaan berarti Anda dapat merespons orang-orang dan hal-hal yang ada di sekitar Anda. Berorientasi pada tempat dan waktu berarti Anda mengetahui siapa diri Anda, di mana Anda berada, dan di mana Anda tinggal.

Saat kesadaran menurun, kemampuan Anda untuk tetap terjaga dan sadar terganggu.

 

Tiga Dimensi Kesadaran

Penjelasan bagaimana otak menghasilkan kesadaran telah diperjuangkan oleh para ilmuwan dan filsuf sejak lama dan belum terjawab hingga sekarang.

Kita sebagai manusia tahu bahwa kita sadar dalam memiliki pikiran, persepsi, dan perasaan. Namun, kita tidak dapat membuktikannya kepada orang lain. Hanya kita sendiri lah yang memiliki akses dan memungkinkan kita berpikir, berpersepsi, dan berperasaan.

Melansir Medical News Today, kesadaran memiliki beberapa dimensi berbeda yang dapat diukur. Tiga dimensi terpenting, yakni:

  • Terjaga atau gairah fisiologis
  • Kesadaran atau kemampuan untuk memiliki pengalaman mental sadar, termasuk pikiran, perasaan, dan persepsi
  • Organisasi sensorik, atau bagaimana persepsi yang berbeda dan konsep yang lebih abstrak terjalin bersama untuk menciptakan pengalaman sadar yang mulus.

Ketiga dimensi ini bekerja sama untuk menghasilkan kesadaran kita secara keseluruhan. Misalnya, saat kita sedang terjaga, kita berada dalam keadaan kesadaran tinggi, tetapi saat kita tertidur di malam hari, kesadaran kita menurun secara drastis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kesadaran dan Otak

Ilustrasi meningitis, infeksi otak mematikan
Ilustrasi otak (Foto: Freepik)

Otak berperan besar dalam menjaga kesadaran. Otak Anda membutuhkan oksigen dan glukosa dalam jumlah tertentu agar dapat berfungsi dengan baik.

Banyak zat yang Anda konsumsi dapat memengaruhi kimiawi otak Anda. Zat-zat ini dapat membantu mempertahankan atau menurunkan kesadaran.

Sebagai contoh, kafein merupakan stimulan, yang berarti dapat meningkatkan tingkat aktivitas otak Anda. Kafein dapat ditemukan di banyak makanan dan minuman yang sering Anda sehari-hari seperti kopi, soda, dan cokelat.

Sementara, obat penghilang rasa sakit atau obat penenang membuat Anda mengantuk dan menurunkan kesadaran. 

Efek samping ini merupakan bentuk gangguan kesadaran.

Penyakit yang merusak sel otak Anda juga bisa menyebabkan gangguan kesadaran. Koma adalah tingkat gangguan kesadaran yang paling parah.


Tingkat Gangguan Kesadaran

Ilustrasi pasien koma. (Freepik)
Ilustrasi pasien koma. (Freepik)

Sebagai manusia, tentu kita tak selalu memiliki kesadaran yang penuh dan stabil. Ada saat-saat dimana kita mengalami penurunan kesadaran, walau hanya sedikit, atau bahkan benar-benar hilang.

Sebagaimana ditulis Healthline pada 18 September 2019, gangguan kesadaran memiliki berbagai tingkatan, mulai dari yang paling ringan hingga yang paling berat. Berikut rinciannya:

  • Kebingungan

Level ini merupakan level terendah dalam penurunan kesadaran. Kebingungan ditandai dengan tidak adanya pemikiran yang jernih dan dapat mengakibatkan pengambilan keputusan yang buruk.

  • Kelesuan

Kelesuan merupakan keadaan penurunan kesadaran yang menyerupai kantuk. Jika Anda lesu, Anda mungkin tidak merespons stimulan seperti suara jam alarm atau adanya api.

  • Disorientasi

Disorientasi adalah ketidakmampuan untuk memahami bagaimana Anda berhubungan dengan orang, tempat, objek, dan waktu. Sebagai contoh, Anda tidak mengetahui mengapa Anda berada di rumah sakit atau tidak mengetahui bulan apa sekarang.

Bentuk disorientasi yang paling ekstrem adalah saat Anda kehilangan ingatan tentang siapa diri Anda.

  • Pingsan

Pingsan adalah tingkat gangguan kesadaran yang lebih dalam di mana sangat sulit bagi Anda untuk merespons rangsangan apa pun, kecuali rasa sakit.

  • Koma

Koma adalah tingkat terdalam dari gangguan kesadaran. Jika Anda koma, Anda tidak dapat merespons rangsangan apa pun, bahkan rasa sakit.

 


Gejala Penurunan Kesadaran

Kurang Mengasah Otak
Ilustrasi penurunan kesadaran (Credit: pexels.com/Andrea)

Adapun gejala penurunan kesadaran, mulai dari gejala ringan seperti pusing dan keseimbangan yang buruk, hingga gejala lainnya yang lebih serius. Penurunan kesadaran meliputi:

  • Kejang

Kejang merupakan perubahan aktivitas listrik otak. Perubahan ini dapat menyebabkan gejala yang dramatis dan nyata atau tanpa gejala sama sekali.

  • Aritmia

Aritmia disebut juga dengan detak jantung tidak teratur. Dalam hal ini, jantung Anda dapat berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur.

Jantung Anda mengandung sistem katup, simpul, dan bilik yang kompleks. Mereka mengontrol bagaimana dan kapan darah dipompa ke seluruh tubuh Anda. Jika ini terganggu, rusak, atau terganggu, detak jantung atau ritme Anda dapat berubah.

  • Denyut nadi cepat

Hal ini Anda mungkin merasa seolah-olah jantung Anda berdebar kencang atau berpacu. Denyut nadi Anda mungkin akan terasa kuat dan bertenaga jika Anda memiliki denyut nadi yang melonjak.

  • Hipotensi

Darah mendorong arteri dengan setiap detak jantung. Kekuatan darah yang mendorong dinding arteri disebut tekanan darah. Tekanan darah rendah dapat menimbulkan rasa pusing. Hal ini biasa terjadi setelah makan, saat berdiri, atau karena shock atau stres.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya