Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda merasa mengalami lebih banyak jerawat saat sedang di bawah tekanan atau stres, itu bukanlah sebuah kebetulan.
Stres tidak langsung menyebabkan jerawat. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa jika Anda sudah berjerawat, stres memang bisa memperburuknya.
Baca Juga
Menurut penelitian, luka, termasuk jerawat, akan membutuhkan waktu penyembuhan yang jauh lebih lama ketika seseorang sedang stres.
Advertisement
Penyembuhan jerawat yang lebih lambat berarti jerawat bertahan lebih lama. Ini juga bisa berarti lebih banyak jerawat yang terlihat pada satu waktu karena butuh waktu lebih lama untuk setiap jerawat sembuh.
Pori-pori Tersumbat dan Hormon Stres
Jerawat muncul ketika minyak berlebih, sel kulit mati, bakteri, dan terkadang rambut menyumbat pori-pori di kulit.
Namun, penyebab pasti mengapa hal ini terjadi tidak diketahui dengan jelas. Setelah pori-pori di kulit Anda tersumbat, pori-pori menjadi teriritasi dan akan membengkak menjadi jerawat atau benjolan.
Kulit yang rentan berjerawat merupakan hasil dari kombinasi faktor yang menyebabkan pori-pori tersumbat, beberapa di antaranya dipengaruhi oleh hormon yang disekresikan oleh sistem endokrin sebagai respons terhadap stres.
Hormon-hormon ini meningkatkan produksi sebum, zat pelindung berminyak yang diproduksi secara alami oleh kelenjar di dekat folikel rambut kulit, di dalam unit pilosebaceous, melansir Verywell Mind, Rabu (15/3/2023).
Masing-masing hormon secara individu dan bersama-sama berkontribusi pada ekosistem yang menimbulkan dan memperburuk kondisi jerawat.
Tanda-Tanda Stres Pengaruhi Jerawat Anda
Mencari bantuan dokter kulit tentu merupakan opsi terbaik untuk menentukan penyebab dan cara penanganan jerawat yang terbaik untuk Anda.
Namun, jika dirasa tidak perlu ke dokter dan ingin mencari tahu sendiri, Anda dapat melakukan teknik ini. Cobalah mencatat kapan Anda stres dan kapan masalah jerawat emakin parah. Kemudian, bandingkan keterangan waktu untuk melihat apakah ada korelasinya.
Apabila keterangan waktu saat Anda berjerawat dan saat merasa stres cocok, mungkin dua hal itu berhubungan.
Namun, apabila keterangan waktu keduanya tidak cocok, bisa jadi masalah jerawat Anda disebabkan oleh faktor lingkungan.
Advertisement
Faktor Penyebab Lainnya
Perlu diingat bahwa memburuknya jerawat Anda mungkin terkait dengan kebiasaan yang berkaitan dengan stres, bukan stres itu sendiri.
Sebagai contoh, Anda meminum lebih banyak kopi atau menggunakan stimulan lain untuk meredakan stres. Hal ini juga dapat menyebabkan peningkatan produksi kortisol dan berdampak pada mikrobioma Anda.
Jerawat juga dapat diperparah karena mengabaikan kebutuhan kebersihan diri, mengubah pola makan, atau mempercepat rutinitas perawatan kulit. Semua hal ini dapat dengan mudah terjadi ketika Anda stres.
Cara Mengurangi dan Mengelola Stres
Seperti yang telah diketahui, stres dapat memperburuk jerawat. Belajar untuk mengurangi dan mengelola stres Anda merupakan suatu penting dalam merawat jerawat.
Beberapa langkah sederhana yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi stres menurut Healthline antara lain:
- Mengambil beberapa napas dalam-dalam
- Berlatih meditasi atau yoga
- Mendapatkan tidur malam yang nyenyak
- Menjaga pola makan yang sehat
- Berolahraga secara teratur
- Membicarakan penyebab stres dengan teman, anggota keluarga, atau konselor
Selain itu, cobalah untuk mengenali dan tetap memperhatikan kapan Anda paling mungkin mengalami stres. Dengan begitu, Anda dapat menemukan pola dan mungkin dapat menemukan strategi pencegahan.
Advertisement