3 Negara dengan Kasus Kematian Akibat COVID-19 Terbanyak di Asia Tenggara per 12 Maret 2023

Tiga negara ini menyumbang kasus kematian tertinggi akibat COVID-19 di Asia Tenggara periode 13 Februari hingga 12 Maret 2023.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 17 Mar 2023, 14:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2023, 14:00 WIB
FOTO: Angka Kematian Akibat COVID-19 di Indonesia
Suasana pemakaman korban COVID-19 di Srengseng Sawah, Jakarta, Selasa (15/6/2021). Kasus kematian akibat COVID-19 di Indonesia masuk tiga besar penyumbang kasus meninggal tertinggi di Asia Tenggara periode 12 Maret 2023. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - COVID-19 Weekly Epidemiological Update Edition 134 yang dipublikasikan pada 16 Maret 2023 menunjukkan tiga negara dengan kasus kematian terbanyak di Asia Tenggara. Ketiga negara itu adalah:

  • Indonesia dengan 84 kasus kematian baru atau kurang dari satu kematian baru per 100.000 penduduk, turun 39 persen dibanding periode sebelumnya
  • India di peringkat kedua dengan 31 kematian baru atau kurang dari satu kematian baru per 100.000 penduduk, bertambah 29 persen
  • Thailand 30 kematian baru atau kurang dari satu kematian baru per 100.000 penduduk, turun 71 persen.

Jumlah data kematian akibat COVID-19 terbaru ini dihimpun pada periode 13 Februari hingga 12 Maret 2023. Dalam 28 hari terakhir, kasus kematian di Asia Tenggara secara umum turun sebesar 45 persen dibandingkan periode dua minggu sebelumnya, dengan 148 kematian baru dilaporkan.

Kasus Positif Asia Tenggara

Sedangkan, kasus baru di wilayah ini dilaporkan sebanyak 13.000. Ada peningkatan 14 persen dibandingkan dengan periode 28 hari sebelumnya.

Jumlah kasus baru tertinggi dilaporkan dari negara-negara berikut:

  • India 6.374 kasus baru atau kurang dari satu kasus baru per 100.000 penduduk, bertambah 107 persen
  • Indonesia melaporkan 6.268 kasus positif baru atau 2,3 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 7 persen
  • Thailand 676 kasus baru atau 1,0 kasus baru per 100.000 penduduk, turun 61 persen.

Dua (18 persen) dari 11 negara yang datanya tersedia melaporkan peningkatan kasus baru sebesar 20 persen atau lebih besar.

Kedua negara itu adalah India dengan 6.374 kasus positif baru, padahal 28 hari sebelumnya kasusnya 3.078. Artinya, ada penambahan 107 persen. Dan Maladewa dengan 21 kasus baru, sebelumnya 15 kasus baru atau bertambah 40 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perkembangan Kasus Tingkat Negara

FOTO: Vaksinasi COVID-19 untuk Anak-Anak
Harley Aviles, 5, (kanan) dihibur oleh saudara perempuannya sebelum menerima vaksinasi COVID-19 di Rumah Sakit Elmhurst, Queens, New York, Amerika Serikat, 5 November 2021. AS gelar vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak berusia 5-11 tahun. (AP Photo/Eduardo Munoz Alvarez)

Di tingkat negara, jumlah kasus baru tertinggi selama 28 hari terakhir dilaporkan dari negara-negara berikut:

  • Amerika Serikat melaporkan 919.961 kasus baru atau turun 21 persen dibanding 28 hari sebelumnya
  • Jepang melaporkan 380.898 kasus baru atau turun 77 persen
  • China 370.020 kasus baru, artinya ada penurunan 71 persen
  • Federasi Rusia kasus barunya sebanyak 350.376 atau bertambah 62 persen
  • Jerman menunjukkan 338.306 kasus baru atau bertambah 10 persen.

Kematian di Tingkat Negara

Sedangkan, angka kasus kematian tertinggi selama 28 hari terakhir dilaporkan dari negara-negara berikut:

  • Amerika Serikat dengan 9.303 kematian baru atau turun 35 persen
  • Jepang menunjukkan 2.598 kasus meninggal baru atau turun 69 persen dibanding dua pekan sebelumnya
  • Inggris 2.217 kematian baru atau turun 25 persen
  • Brasil melaporkan 1.648 kematian baru atau turun 32 persen
  • China 1.586 kematian baru, artinya turun 92 persen dibanding dua minggu sebelumnya.

 


Kasus Positif dan Kematian Tingkat Regional

AS Tembus 1 Juta Kasus Covid-19 Sehari
Seorang pria dites Covid-19 di pemberhentian Times Square Subway, New York City, Selasa (4/1/2022). AS mencatat lebih dari 1 juta kasus Covid-19 pada 3 Januari 2022, menurut data dari Universitas Johns Hopkins, ketika varian Omicron terus menyebar dengan kecepatan tinggi. (TIMOTHY A. CLARY/AFP)

Di tingkat regional, jumlah kasus baru 28 hari terakhir dilaporkan meningkat di tiga dari enam wilayah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai berikut:

  • Wilayah Eropa kasus barunya bertambah 20 persen
  • Wilayah Mediterania Timur mengalami penambahan kasus baru 18 persen
  • Wilayah Asia Tenggara melaporkan penambahan kasus baru 14 persen.

Sementara, kasus menurun di tiga wilayah WHO yakni:

  • Wilayah Pasifik Barat melaporkan penurunan kasus baru sebanyak 68 persen
  • Wilayah Afrika penurunan kasus barunya 52 persen
  • Wilayah Amerika turun 28 persen.

Kematian di Tingkat Regional

Sementara, kasus kematian baru dilaporkan menurun di lima wilayah WHO yakni:

  • Wilayah Pasifik Barat kasus kematiannya turun 83 persen
  • Wilayah Afrika melaporkan penurunan kasus kematian 75 persen dibanding 28 hari sebelumnya
  • Wilayah Asia Tenggara kasus kematiannya turun 45 persen
  • Wilayah Amerika mengalami penurunan 37 persen
  • Wilayah Eropa kasus kematiannya turun 26 persen.

Sedangkan, kasus kematian meningkat di Wilayah Mediterania Timur dengan peningkatan 35 persen dibanding 28 hari sebelumnya.


Di Tingkat Global

FOTO: Wukuf, Jemaah Haji Panjatkan Doa di Padang Arafah
Jemaah berdoa saat melaksanakan rangkaian ibadah haji di Padang Arafah, dekat Makkah, Arab Saudi, Kamis (30/7/2020). Hanya sekitar 1.000 jemaah yang diizinkan untuk melakukan ibadah haji tahun ini karena pandemi virus corona COVID-19. (AP Photo)

Sementara, kasus baru COVID-19 global periode 13 Februari hingga 12 Maret 2023 jumlahnya hampir 4,1 juta. Dan kasus kematian sebanyak 28.000.

Artinya, jumlah kasus positif turun 40 persen dan kematian turun 57 persen dibandingkan 28 hari sebelumnya. 

Hingga 12 Maret 2023, sudah lebih dari 760 juta kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 6,8 juta kematian telah dilaporkan secara global.

Tren kasus COVID-19 yang dilaporkan saat ini tidak 100 persen sama dengan jumlah sebenarnya dari infeksi global dan infeksi ulang.

"Oleh sebab itu, data harus ditafsirkan dengan hati-hati mengingat beberapa negara secara bertahap mengubah strategi pengujian COVID-19. Ini membuat jumlah tes yang dilakukan menjadi lebih rendah. Akibatnya, jumlah kasus yang terdeteksi pun lebih rendah," mengutip laporan WHO, Jumat (17/3/2023).

 

Infografis Vaksin Covid-19 Berdampak pada Kesuburan Pria dan Perempuan?
Infografis Vaksin Covid-19 Berdampak pada Kesuburan Pria dan Perempuan? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya