Liputan6.com, Jakarta - Para pemilik kucing sudah terbiasa melihat kucing minum air setiap harinya. Namun, jika anak bulu (anabul) tiba-tiba tidak mau minum air, tentu pemilik menjadi khawatir.
Kucing tidak perlu banyak minum air tapi tubuh kucing tetap harus terhidrasi untuk bertahan hidup, seperti melansir PetMD.
Baca Juga
Oleh sebab itu, pemilik anabul perlu tahu tanda ketika kucing tidak mau minum air.
Advertisement
Mangkuk Air Tidak Bersih
Salah satu kemungkinan alasan kucing peliharaan tak mau minum adalah mangkuk yang kotor. Para pemilik anabul perlu mengingat, kucing merupakan hewan yang suka kebersihan. Karena itu, saat mangkuk air tidak bersih, ia bisa-bisa enggan untuk minum.
Lokasi Mangkuk Air Tidak Ramah Anabul
Kucing adalah hewan peliharaan yang suka kenyamanan. Ia bisa kesal dan tidak mau minum air jika pemiliknya kerap memindahkan mangkuk air kesayangannya.
Apalagi, jika mangkuk air ditempatkan di tempat yang tidak ramah kucing. Misalnya, di dekat mesin cuci yang berisik, atau di dekat hewan lain di dalam rumah.
Dengan begitu, pemilik anabul perlu mempertimbangkan lokasi mangkuk air yang nyaman baginya.
Kucing Memiliki Masalah Kesehatan Gigi dan Mulut
Ketika kucing tidak mau minum, penting bagi pemilik anabul untuk mengecek kondisi gigi dan mulutnya. Sebab, jika ada masalah gigi dan mulut, minum air saja dapat terasa sakit bagi kucing.
Ketika kucing sakit gigi, biasanya tanda ini diikuti dengan nafsu makan menurun, makanan yang mudah jatuh, sering menggaruk wajah atau mulut, serta mengeluarkan air liur.
Kucing Mengalami Gangguan Pencernaan
Tak hanya itu, kucing yang tak mau minum juga bisa jadi menandakan gangguan pencernaan. Hal ini lantaran asupan air bisa menyebabkan perut kucing tidak nyaman.
Kucing Sudah Cukup Terhidrasi dengan Baik
Jika anabul yang tak mau minum dipastikan tidak memiliki sejumlah masalah di atas. Bisa jadi kucing tidak minum justru karena asupan air sudah cukup dalam tubuhnya.
Jika Tak Bertemu Solusi, Kucing Bisa Dehidrasi
Jika pemilik anabul tak menemukan alasan dan solusinya, tentu ini bisa berbahaya bagi kucing.
Dehidrasi adalah kondisi serius yang bisa berakibat fatal. Sayangnya, para pemilik kucing tidak selalu memperhatikan tanda-tanda dehidrasi pada anabul. Tanda-tanda kucing mengalami dehidrasi, meliputi:
- Gusi kering
- Mata cekung
- Sembelit
- Muntah atau diare terus-menerus
Advertisement
Tips Membuat Kucing Mau Minum Air
Pemilik anabul dapat menggunakan cara-cara ini agar kucing kembali mau minum air.
Tempatkan beberapa mangkuk air di seluruh area rumah. Jaga kebersihannya dan isi ulang dengan air segar beberapa kali sehari. Tujuannya, untuk menghindari debu, rambut, dan lainnya.
Simpan mangkuk air di tempat yang sunyi dan tenang. Tunjukkan pada kucing di mana tempat baru itu berada. Ingat, kucing adalah makhluk yang suka kenyamanan dan kebiasaan.
Cobalah mengganti mangkuk plastik menjadi bahan keramik atau baja tahan karat. Sebab, bahan tersebut dapat menghindari alergi plastik.
Pertimbangkan untuk menambahkan makanan kaleng pada menu makan anabul sehari-hari. Ini dapat menambah asupan air pada makanan kucing.Â
Jika memungkinkan, belilah tempat air kucing yang berbentuk air mancur. Secara naluri, kucing mencari air yang mengalir. Penting untuk menjaga kebersihan air mancur ini, agar bisa terus menyediakan air segar untuk anabul.
Normalnya, Kucing Minum Setengah Cangkir Sehari
Komite Kebutuhan Gizi Anjing dan Kucing Amerika Serikat menyatakan, kucing biasanya minum sebanyak 2 sendok makan setelah makan 1 sendok makanan.
Sebagian besar dokter hewan menyarankan, kucing yang normal dan sehat minum sekitar 8 sendok makan atau setengah cangkir per hari.
Namun, jumlah air ini beragam tergantung pada pola makan masing-masing kucing dan kondisi kesehatannya.Â
Untuk mengukur asupan air kucing setiap harinya, pemilik dapat mengukur jumlah persis air saat mangkuk masih penuh. Kemudian, perhatikan kapan air itu habis.
Meski begitu, pengukuran tersebut hanya bisa digunakan sebagai perkiraan. Sebab, kucing sering kali menelan air dari tempat lain selain mangkuknya. Misalnya, dari makanan basah, makanan kaleng, keran, dan lainnya.
Advertisement