Ibu Hamil Ingin Mudik Lebaran? Ketahui Usia Kehamilan yang Aman untuk Melakukan Perjalanan Jauh

Melakukan perjalanan mudik membutuhkan persiapan yang matang, terutama jika sedang hamil. Apa saja yang harus diperhatikan?

oleh Tiara Laninda diperbarui 19 Apr 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2023, 09:00 WIB
Mulut Pahit pada Ibu Hamil
Tips mudik lebaran untuk ibu hamil (Credit: pexels.com/Juan)

Liputan6.com, Jakarta - Melakukan perjalanan mudik Lebaran Idul Fitri tentu membutuhkan persiapan yang matang, terutama jika sedang hamil.

Banyak ibu hamil yang cemas berangkat mudik karena memikirkan aspek keamanan dan kenyamanan di perjalanan. Namun, sebenarnya dengan persiapan yang benar, ibu hamil bisa pergi mudik dengan aman dan nyaman.

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh ibu hamil sebelum mudik, salah satunya usia kehamilan. 

Beberapa ibu hamil lebih memilih untuk tidak melakukan perjalanan jauh, seperti mudik, pada 12 minggu pertama kehamilan. 

Ini dilakukan karena umumnya ibu hamil sering merasa mual, muntah, dan lelah pada usia kandungan tersebut, seperti melansir laman resmi Pelayanan Kesehatan Nasional (NHS) Inggris.

Selain itu, risiko keguguran juga lebih tinggi pada 3 bulan pertama kehamilan, apapun aktivitas yang dilakukan.

Bepergian pada bulan-bulan terakhir kehamilan bisa membuat kita merasa mudah lelah dan tidak nyaman. Oleh karena itu, waktu paling tepat untuk mudik bepergian jauh yakni bagi ibu hamil usia kandungan sekitar 4 hingga 6 bulan.

Jika usia kandungan kurang atau lebih dari waktu tersebut dan tetap ingin mudik, konsultasikan ke dokter.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai perjalanan yang akan ditempuh dan kendaraan yang akan digunakan. Dokter akan memberikan saran dan tips mudik agar ibu hamil tetap aman selama perjalanan.

Mudik Menggunakan Transportasi Darat

Mudik Lebaran 2022
Ilustrasi mudik menggunakan transportasi darat (Credit: pexels.com by Kampus Production)

Umumnya, ibu hamil disarankan untuk menghindari perjalanan jauh dengan mobil. 

Jika memang harus mudik menggunakan mobil, pastikan untuk berhenti secara teratur dan keluar dari mobil untuk melakukan peregangan dan bergerak.

Selain itu, pastikan udara di dalam mobil terus beredar dan kenakan sabuk pengaman dengan benar.

Penggunaan sabuk pengaman yang benar adalah tali disilangkan di antara payudara dan tali panggul di bawah perut, bukan di atas perut.

Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, dokter Reisa Broto Asmoro, menyarankan untuk mencari tahu tempat istirahat sepanjang jalan yang akan ditempuh sebelum berangkat.

“Cari tahu dimana saja posko mudik. Cari tahu dimana kita bisa beristirahat dan jangan memaksakan diri,” saran Reisa pada Siaran Sehat Radio Kesehatan beberapa waktu lalu.

Reisa menjelaskan, bagi pemudik yang menggunakan mobil disarankan untuk beristirahat setiap 4 jam sekali. Sedangkan, untuk pengguna motor setiap 2 jam sekali.

Mudik Menggunakan Pesawat

Mobilitas dan Interaksi Sosial
Ilustrasi mudik menggunakan pesawat (Credit: pexels.com/NegativeSpace)

Mudik dengan pesawat sebenarnya tidak berbahaya baik bagi janin atau Anda sendiri. Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan dengan bidan atau dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan atau komplikasi kehamilan sebelum terbang.

Risiko melahirkan secara alami meningkat setelah 37 minggu kehamilan. Beberapa maskapai juga tidak mengizinkan penumpang hamil terbang jika sudah memasuki trisemester akhir. Pastikan Anda memeriksa kebijakan maskapai terkait hal ini.

Perjalanan jarak jauh lebih dari 4 jam memiliki risiko kecil terkena trombosis vena dalam (DVT) atau pembekuan darah.

Jika Anda mudik dengan pesawat, minumlah banyak air karena ibu hamil lebih rentan terhadap dehidrasi saat terbang.

Jaga Kenyamanan dan Kesehatan Selama Perjalanan Mudik

Mudik
Ilustrasi Mudik Credit: pexels.com/VisionPic

Untuk menjaga kenyamanan dalam perjalanan, bawalah barang-barang yang membuat Anda merasa nyaman, seperti bantal tambahan.

Anda bisa mengenakan kaos kaki kompresi saat mudik dengan waktu perjalanan yang lama. Ini dapat meningkatkan sirkulasi darah di kaki dan membantu mengurangi pembengkakan kaki.

Selain itu, pastikan Anda terus bergerak secara teratur setiap 30 menit atau lebih.

Ibu hamil juga dapat melakukan beberapa latihan ringan, seperti meregangkan dan memutar-mutar kaki serta menggerakkan jari-jari kaki.

Ini akan membantu sirkulasi darah di kaki dan mengurangi kekakuan dan ketidaknyamanan.

Ketika hamil, Anda akan mudah merasa lelah dan pusing. Oleh karena itu, penting untuk minum air secara teratur dan makan makanan alami dan bergizi, seperti buah dan kacang-kacangan.

infografis journal
Journal Ingin Mudik Aman dan Nyaman Perhatikan 5 Hal Ini. (Liputan6.com/Tri Yasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya