Liputan6.com, Jakarta - Aktor Korea Selatan Park Seo Joon dikenal memiliki tubuh yang tinggi. Ia mengungkap, rahasia tinggi badan 185 cm yang dimilikinya adalah sering lompat tali sejak usia muda. Kebiasaan tersebut diterapkan oleh sang ayah sejak kecil.
“Ayahku membuatku sering sekali lompat tali saat aku masih muda, dan aku rasa itu sangat membantu,” tuturnya dalam siaran SBS FM4U’s “Cultwo Show“ pada Sabtu, 13 April 2023 lalu.
Baca Juga
Menurut pemain drama Itaewon Class tersebut, ia melakukan sebanyak kurang lebih 2000 kali lompat tali setiap harinya selama tiga tahun berturut-turut.
Advertisement
“Selama 3 tahun, aku melakukan 10 putaran di taman bermain dan 2000 lompat tali setiap pagi,” ungkap pria yang akrab dipanggil Seo Joon tersebut.
Berawal dari Ikut Ayah Olahraga
Lebih lanjut, ia membeberkan, awalnya ia hanya mengikuti ayahnya berolahraga karena diajak. Akhirnya, latihan gerakan yang ia lakukan jadi sama dengan sang ayah.
“Aku berpikir apakah dahulu ayahku mengajakku dan saudara laki-lakiku keluar rumah hanya karena dia ingin berolahraga. Alhasil, work out kami hampir sama,” ucap Park Seo Joon.
Menurutnya, ia bersyukur karena olahraga dengan sang ayah itu membuat fisiknya cukup kuat sejak remaja.
“Berkat itu, aku selalu menempati peringkat pertama dalam hal kekuatan fisik hingga tahun ketiga SMA-ku,” cerita aktor 34 tahun tersebut.
Faktor Penentu Tinggi Badan Seseorang
Bila mengacu pada pernyataan Park Seo Joon, faktor olahraga yang membantunya memiliki tinggi badan menjulang. Lalu, sebenarnya apa yang membuat seseorang memiliki badan yang tinggi?
Para peneliti telah berusah mencari jawaban terkait hal ini. Namun, faktor genetik yang punya peran kuat dalam memengaruhi tinggi badan seseorang. Dengan kata lain, orang dengan orangtua yang tinggi kemungkinan juga tinggi.
Namun, hal ini bisa terjadi bila anak tersebut tumbuh sehat sejak lahir. Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan gizi dan penyakit parah selama masa kanak-kanak seseorang dapat mencegah mencapai potensi genetik untuk tinggi badan seperti mengutip Live Science.
Faktor gizi yang baik sejak lahir, anak-anak hingga tumbuh remaja juga punya peran kuat dalam menunjang tinggi badan seseorang. Pada tahun 1985, tinggi rata-rata Korea Selatan di urutan 133 tapi pada 2019 meloncat naik di urutan 60.
Teori dari para ilmuwan menunjukkan, peningkatan tinggi badan ini terjadi karena ada perbaikan gizi pada masyarakat Korea beberapa dekade terakhir.
"Di Korea Selatan dan RRC, peningkatan tinggi badan selama satu hingga dua generasi terakhir sebagian besar disebabkan oleh peningkatan nutrisi," kata Stephen Hsu, seorang profesor matematika komputasi, sains, dan teknik di Michigan State University yang penelitiannya soal memprediksi tinggi badan seseorang.
"Protein dan asupan kalsium dan total kalori semuanya meningkat banyak selama waktu itu," lanjut Stephen.
Advertisement
Penambahan Tinggi Badan per Usia
Tinggi badan seseorang terus bertumbuh sejak bayi. Pada tahun pertama kehidupan, tinggi bayi biasanya tumbuh sebesar 50 persen.
Antara usia 2 hingga 5 tahun, anak-anak biasanya tumbuh sekitar 6,3–8,9 cm setiap tahunnya.
Kemudian, pada usia 10 tahun, anak biasanya akan tumbuh 6,3 cm setiap tahun. Selama masa remaja, kira-kira usia 11 sampai 21 tahun, remaja mencapai 15-20 persen akhir dari tinggi mereka saat dewasa.
Setelah itu, lempeng pertumbuhan berhenti membuat tulang baru, dan seseorang akan berhenti tumbuh. Karena proses penuaan yang khas, orang mulai kehilangan tinggi badan secara bertahap seiring bertambahnya usia.
Tinggi Potensi Genetik
Pasangan yang baru memiliki anak sering kali khawatir apakah anaknya bisa bertumbuh tinggi. Jangan khawatir, tinggi anak dapat diperkirakan melalui kalkulator Tinggi Potensi Genetik (TPG).
Tinggi Potensi Genetik (TPG) adalah perkiraan tinggi akhir (tinggi dewasa) anak yang dihitung berdasarkan tinggi badan orang tua, dikutip dari laman IDAI.
Perhitungan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
- TPG anak laki-laki = ((TB ibu (cm) + 13 cm) + TB ayah (cm))/2 ± 8,5 cm
- TPG anak perempuan = ((TB ayah (cm) - 13 cm) + TB ibu (cm))/2 ± 8,5 cm
Advertisement