Liputan6.com, Jakarta Pebulu tangkis Tanah Air Jonatan Christie batal bermain di kejuaraan Badminton Asia Championship 2023. Dikabarkan, atlet berusia 25 tahun tersebut mengalami infeksi dalam aliran darah yang menyebabkan dirinya muntah-muntah.
Kabar itu disampaikan langsung melalui akun resmi milik Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Padahal, pria yang karib disapa Jojo itu disebut-sebut sempat mengikuti latihan dengan baik. Namun, kondisi memburuk pada sore hari.
Baca Juga
"Infeksi dalam darah, Jonatan mundur dari Badminton Asia Championship 2023. Berikut pernyataan lengkap dari sang pelatih Irwansyah. Lekas pulih Jo," tulis PBSI melalui keterangan dalam akun Twitter @INABadminton, Rabu (26/4/2023).
Advertisement
Jonatan Christie Ambil Darah Setelah Muntah
Dalam cuitan yang sama, pelatih tunggal putra sekaligus pelatih dari Jonatan Christie, Irwansyah turut memberikan sekilas keterangan terkait kondisi atletnya.
"Jadi kemarin siang, kami sempat latihan di practice court. Jonatan pun mengikuti program latihan dengan baik. Tapi sorenya Jonatan tiba-tiba muntah-muntah di kamarnya. Lalu, kami konsultasi dengan dokter PBSI dan akhirnya dibawa ke rumah sakit," ujar Irwansyah.
Pihak PBSI mengungkapkan bahwa Jonatan Christie sempat diambil darah dan diinfus. Ternyata dari hasil pemeriksaan, Jonatan Christie mengalami infeksi dalam darah.
"Di rumah sakit, Jojo diambil darah dan diinfus. Hasil pemeriksaan darah terdapat infeksi di dalam darahnya. Pagi ini, kondisinya sudah membaik tapi masih lemas. Jadi kami putuskan untuk mundur," kata Irwansyah.
Infeksi dalam Darah, Diduga Terjadi pada Jonatan Christie
Seperti diketahui, kondisi sementara menyebutkan bahwa Jonatan Christie mengalami infeksi dalam darah. Mengutip keterangan pada laman Infectious Disease Specialists, infeksi aliran darah merupakan infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri atau jamur yang berada dalam saluran darah.
Umumnya, infeksi dalam darah disebut juga dengan istilah keracunan darah untuk menunjukkan adanya infeksi aliran darah. Keberadaan bakteri dalam darah turut menunjukkan adanya bakteremia.
Bakteremia dapat disebabkan oleh bakteri gram positif seperti bakteri Staphylococcus, Streptococcus, Enterococcus, maupun gram negatif seperti Pseudomonas, Klebsiella, Enterobacter, E. coli, dan lain-lain.
Soal bakteri-bakteri penyebab infeksi dalam darah juga tertuang pada laman puskesmas.kuburayakab.go.id, yang menyebutkan bakteri-bakteri serupa dengan apa yang disebutkan di atas.
Advertisement
Ada 2 Jenis Infeksi Aliran Darah yang Bisa Terjadi
Menurut keterangan lebih lanjut, infeksi dalam aliran darah sendiri bisa terjadi menjadi dua jenis yakni infeksi aliran darah primer dan infeksi aliran darah sekunder.
Pada primer, infeksi yang terjadi langsung pada aliran darah di dalam pembuluh darah. Infeksi aliran darah primer harus dikonfirmasi dengan adanya mikroorganisme patogen di dalam aliran darah, tanpa adanya infeksi di organ atau jaringan tubuh lain.
Sedangkan infeksi aliran darah sekunder merupakan infeksi pada organ atau jaringan lain yang menyebar ke aliran darah. Ada pula beberapa penyakit yang dipercayai memicu terjadinya infeksi aliran darah sekunder.
Penyakit-penyakit itu seperti infeksi saluran kemih, pneumonia, peritonitis, endokarditis, dan meningitis.
Seseorang dapat dikatakan lebih berisiko terkena infeksi aliran darah sekunder apabila memiliki sistem imun yang lemah, tidak mendapatkan penanganan yang tepat untuk penyakit infeksi sebelumnya, dan berusia sangat muda atau di atas 65 tahun.
Bagaimana Gejala yang Biasanya Muncul?
Gejala pada infeksi aliran darah biasanya muncul mirip dengan gejala pada penyakit infeksi umum lainnya. Berikut diantaranya.
- Demam dan menggigil
- Napas yang cepat
- Jantung berdebar-debar
- Tubuh berkeringat
- Lelah dan lemas
- Shock septik dengan hipotensi (darah rendah0 pada kasus yang parah
- Kebingungan, obtundasi, kegagalan multi organ
Advertisement