Liputan6.com, Jakarta - Cuaca panas melanda berbagai wilayah di Eropa. Lebih dari 10 wilayah Spanyol kini dalam siaga merah dengan suhu mencapai 40 derajat celcius.
Timbulnya gelombang panas selalu identik dengan penyakit-penyakit di musim panas dan gangguan kesehatan, salah satunya dehidrasi atau kekurangan cairan.
Baca Juga
Dehidrasi dapat menyerang siapapun dan berbahaya bagi siapapun. Namun, bagi kelompok lanjut usia (lansia) dampaknya bisa lebih buruk.
Advertisement
Menurut dokter keluarga C. Nicole Swiner, MD, dehidrasi terjadi ketika kita tidak minum cukup air. Kadar air tubuh terlalu rendah dapat menyebabkan kerusakan yang cepat.
“Dehidrasi terutama terjadi pada hari-hari yang panas atau setelah berolahraga berat. Dehidrasi ringan atau sedang mudah dipulihkan, tetapi dehidrasi parah memerlukan perhatian medis segera,” kata Swiner mengutip Webmd, Kamis (13/7/2023).
Cara Cegah Dehidrasi pada Lansia
Maka dari itu, guna mencegah terjadinya dehidrasi terutama pada lansia, ada beberapa hal yang bisa dilakukan yakni:
Minum Cukup Air
Cara terbaik untuk mencegah dehidrasi adalah dengan minum banyak air.
“Perlu diingat bahwa minum soda dan kopi dapat meningkatkan efek dehidrasi pada lansia sehingga memperburuk kondisi Anda. Cobalah untuk tetap menggunakan air, susu, atau jus,” kata Swiner.
Jika Bosan Minum Air Putih
Jika bosan minum air putih sepanjang hari, coba beri campuran buah. Tambahkan lemon, jeruk nipis, atau jeruk ke dalam air agar rasanya lebih enak.
“Anda juga bisa menambahkan daun-daun beraroma seperti mint atau basil (ke dalam air minum) jika Anda lebih suka rasa yang lebih kuat daripada buah,” ujar Swiner.
Atur Pola Makan
Mencegah dehidrasi juga bisa dilakukan dengan mengatur pola makan. Banyak buah dan sayuran yang memiliki kandungan air tinggi dan berkontribusi untuk tubuh tetap terhidrasi.
“Jika Anda merasa sulit untuk minum lebih banyak air, cobalah memasukkan lebih banyak buah dan sayuran ke dalam makanan Anda.”
Beberapa makanan yang dapat meningkatkan hidrasi yakni:
- Yogurt
- Jeli
- Sup
- Kaldu.
Advertisement
Setel Pengingat
Beberapa orang tidak terlalu sering merasa haus sehingga tidak banyak minum. Untuk mendapat asupan air yang cukup, maka mengatur pengingat di ponsel bisa menjadi cara supaya minum tetap teratur.
“Pastikan Anda minum air dalam jumlah tertentu setiap kali pengingat berbunyi.”
Meminum air secara konsisten sepanjang hari dapat membentuk kebiasaan minum yang baik. Biasakan pula minum lebih banyak air ketimbang biasanya. Jika sudah terbiasa, maka akan lebih mudah mempertahankannya.
“Perlu diingat bahwa Anda perlu minum lebih banyak dari biasanya jika Anda aktif secara fisik atau jika di luar sangat panas,” ujar Swiner.
Konsultasi dengan Dokter
Cara terakhir agar tetap terhindar dari dehidrasi adalah konsultasi dengan dokter.
“Jika Anda sudah mencoba tips ini dan masih mengalami dehidrasi, bicarakan dengan dokter Anda.”
“Seorang profesional perawatan kesehatan dapat mengajukan pertanyaan tentang diet, kebiasaan, dan pengobatan Anda untuk menentukan penyebab dehidrasi Anda,” pungkas Swiner.
Kenapa Lansia Lebih Berisiko?
Orang dewasa yang lebih tua memiliki risiko dehidrasi yang lebih besar karena komposisi tubuh berubah seiring bertambahnya usia. Mereka yang berusia 65 tahun ke atas hanya memiliki lebih sedikit air dalam tubuh mereka daripada orang dewasa atau anak-anak yang lebih muda. Penurunan fungsi ginjal juga dapat mempengaruhi kadar cairan.
Pengurangan rasa haus yang datang seiring bertambahnya usia dapat membuat persediaan yang sudah rendah itu tidak terisi kembali.
“Pada saat orang dewasa yang lebih tua merasa haus, itu sudah menjadi indikasi dehidrasi dini,” ujar spesialis perawat klinis geriatri Anne Vanderbilt, CNS mengutip Cleveland Clinic, Kamis (13/7/2023).
Advertisement