Ada Sekolah untuk Lansia di Bangka Belitung, Bantu Kakek Nenek Lebih Tangguh dan Bahagia

Liputan6.com, Jakarta - Tak ada kata terlambat untuk mengenyam pendidikan. Hal ini disadari betul oleh para lanjut usia (lansia) yang belajar di Sekolah Lansia Hebat (Selabat) Mentari Kelurahan Ketapang, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung.

Sekolah lansia Mentari diresmikan pada 15 Mei 2023. Sekolah ini merupakan besutan dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bangka Belitung.

Sekolah bagi masyarakat usia senja ini dibangun guna mewujudkan lansia yang pintar, tangguh, sehat, mandiri, aktif, dan bermartabat.

“Sekolah Lansia ini merupakan satu-satunya yang ada di Bangka Belitung, Alhamdulillah setelah ini kabupaten lain akan mengikuti jejak ini. Sekolah Lansia dijadikan sebagai wadah konsultasi, informasi dan edukasi bagi lansia,” ujar Sekretaris Daerah Kota Pangkalpinang, Mie Go, S.T, M.Si mengutip keterangan pers, Rabu (26/7/2023).

Dalam keterangan yang sama, Inspektur Utama BKKBN RI Ari Dwikora Tono mengatakan, pendirian sekolah lansia merupakan wujud kepedulian pemerintah daerah dalam memberdayakan warga lanjut usia di daerah.

"Sekolah Lansia menjadi wadah pembelajaran, terutama yang masih potensial dalam keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan lansia yang smart, sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat," kata Ari.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Irzal mengatakan, terdapat tujuh kader yang ditempatkan pada sekolah lansia.

Ketujuh kader tersebut sangat berpengalaman dalam memberi pembinaan kepada warga lansia agar sekolah lansia makin maju. Sebelumnya kader ini sudah mendapatkan pembekalan mengenai sekolah lansia.

Sejauh ini, ada 20 siswa sekolah lansia di Selabat Mentari Kampung KB, Rusunawa Kelurahan Ketapang. Kehadiran sekolah ini diharapkan membantu lansia merasa lebih bahagia, umur lebih panjang, dan lebih produktif.

Sekolah Lansia Selabat Mentari akan melakukan pertemuan 8 kali dengan 1 kali pertemuan per bulan yang nantinya akan diberikan materi mengenai 7 Dimensi Lansia Tangguh. Dan diakhiri dengan wisuda siswa.

Sekolah Lansia Selabat Mentari saat ini sudah melakukan pertemuan kedua. Pertemuan kedua kali ini dikunjungi oleh Deputi Lalitbang BKKBN RI M. Rizal Damanik serta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bangka Belitung Andri Nurtito.

“Diharapkan dengan adanya sekolah Lansia ini dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku lansia tentang kehidupan sosial dan ekonomi. Serta untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku lansia tentang lingkungan yang mendukung kehidupan lansia,” kata Rizal.

Sebelum Selabat Mentari, ada sekolah lansia yang lebih dulu berdiri di Bangka Belitung. Sekolah itu bernama Yayasan Madam's Dara Foundation.

Ini merupakan sekolah lansia pertama di Bangka Belitung yang berdiri pada tanggal 15 oktober 2020. Sekolah Lansia Yayasan Madam's Dara Foundation diresmikan langsung oleh Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Abdul Fattah.

Sekolah Lansia Yayasan Madam's Dara didirikan oleh Prof. Dr. Hadarah, M.Ag Guru Besar Bidang Ilmu Tasawuf Akhlak IAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Bangka Belitung.

Mengusung misi yang mulia, Sekolah Lansia Yayasan Madam's Dara Foundation bertujuan untuk membahagiakan lansia dan masyarakat di usia senja.

Abdul Fattah menyampaikan pendirian sekolah lansia ini sesuai dengan program BKKBN.

“Tujuannya agar para lansia akan dibiasakan lagi untuk selalu menjaga tubuhnya tetap bugar. Kemudian para lansia bisa berkomunikasi dan berinteraksi dan melepaskan rasa kesendirian dan kesepiannya,” ujar Abdul.

Sekolah lansia pada dasarnya sejalan dengan salah satu program BKKBN yakni Bina Keluarga Lansia. Program ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga yang memiliki lansia.

Di sekolah ini terdapat tiga tingkatan pendidikan bagi para lanjut usia, yaitu pendidikan tingkat dasar bagi penduduk usia 60 hingga 69 tahun. Kemudian, pendidikan tingkat menengah pada usia 70 hingga 79 tahun, dan tingkat lanjut pada usia 80 tahun lebih.

Sekolah Lansia Yayasan Madam's Dara mengajarkan lansia untuk mandiri seperti berkebun, berternak, tambak ikan, dan lain-lain, sesuai keinginan lansia itu sendiri. Aktivitas itu bisa dilakukan apabila mereka memiliki ketertarikan terhadap bidang tersebut.

Tidak hanya itu, aktivitas lainnya seperti olahraga dan menyanyi juga dilakukan agar lansia memiliki jiwa dan raga yang sehat.