Liputan6.com, Jakarta Istri dari Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter yakni Rosalynn Carter meninggal dunia pada hari Minggu, 19 November 2023. Mantan Ibu Negara Amerika Serikat itu meninggal pada usia 96 tahun.
Menurut keterangan The Carter Center, Rosalynn Carter meninggal di rumah keluarga yang berada di pedesaan di Plains, Georgia.
Baca Juga
"Meninggal dengan tenang, dengan keluarga di sampingnya," kata The Carter Center mengutip ABC.
Advertisement
Sebelum meninggal Rosalynn hidup dengan demensia dan mengalami penurunan kesehatan seperti disampaikan The Carter Center.
Sebenarnya, informasi bahwa Rosalynn hidup dengan demensia sudah disampaikan keluarga enam bulan silam. "Satu dari 10 orang tua di Amerika punya demensia, sebuah kondisi yang memengaruhi kesehatan mental secara keseluruhan," kata The Carter Center.
Dengan mengungkapkan hal tersebut ke publik, keluarga Carter berharap bahwa topik seputar demensia bukan lagi hal yang aneh.
"Kami berharap berbagi berita tentang keluarga kami akan meningkatkan percakapan penting di meja dapur dan di kantor dokter di seluruh negeri," kata The Carter Center saat itu mengutip People.
Demensia adalah sebuah istilah umum dari gangguan berpikir, mengingat atau bernalar yang dapat memengaruhi kemampuan seseorang berfungsi dengan baik seperti mengutip Johns Hopkins Medicine.
Namun, keluarga mengatakan bahwa pada kasus Rosalynn masih bisa mengingat anggota keluarga. Hal itu disampaikan sang cucu Josh Carter pada Agustus 2023.
Josh mengatakan bahwa Rosalynn sadar dengan diagnosis tersebut. Lalu, masih mampu mengenali anggota keluarga.
"Nenek masih tahu siapa kami dan yang paling penting kami masih keluarga," kata Josh.
"Nenek saya juga masih bisa membuat ingatan baru," lanjut Josh lagi.
Â
Di Umur Senja, Rosalynn dan Jimmy Masih Saling Tunjukkan Rasa Cinta
Di tengah kondisi kesehatan Rosalynn dan Jimmy Carter yang mengalami penurunan, Josh mengungkapkan bahwa kakek-neneknya masih menunjukkan rasa cinta. Pasangan yang menikah 7 Juli 1946 masih saling bergandengan tangan meski sudah tak begitu sehat lagi.
"Hal yang paling indah adalah mereka masih bersama. Bukan cuma di bawah atap yang sama tapi mereka juga masih bergandengan tangan, itu luar biasa," cerita Josh.
Â
Advertisement
Mengenal Lebih Dalam soal Demensia
Demensia bukanlah suatu penyakit. Sebaliknya, ini adalah sekelompok gejala yang disebabkan oleh kondisi lain.
Penyakit Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia. Antara 60 - 80 persen penderita demensia menderita Alzheimer. Namun ada sebanyak 50 penyebab demensia lainnya seperti mengutip WebMD.
Demesnia terjadi ketika bagian otak yang digunakan untuk belajar, memori, pengambilan keputusan, dan bahasa mengalami kerusakan.
Sekitar 5-8 persen orang dewasa di atas usia 65 tahun mengalami beberapa bentuk demensia. Persentase ini meningkat dua kali lipat setiap 5 tahun setelah usia 65 tahun. Sebanyak separuh orang berusia 80-an menderita demensia.
Â
Gejala Demensia
Ada beberapa gejala pada orang dengan demensia. Berikut diantaranya:
- Perubahan suasana hati dan kepribadian
- Kesulitan dengan kata-kata dan bahasa
- Kebingungan mengenai tempat dan waktu, tanggal dan musim yang sudah dikenal
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau berpikir jernih
- Kesulitan dengan gaya berjalan atau keseimbangan
- Peningkatan rasa kantuk di siang hari
- Halusinasi visual​
Advertisement
Pengobatan Pasien Demensia
Gejala demensia dapat membaik dengan pengobatan. Namun penyebab demensia yang tidak dapat disembuhkan. Maka pengobatan akan fokus pada penanganan gejala, terutama masalah emosional.
Obat-obatan seperti donepezil dan galantamine terkadang dapat membantu memperlambat perkembangan perubahan kognitif, namun seringkali efek obat hanya ringan dan tidak dapat mencegah memburuknya kondisi yang mendasarinya.
Â
Â