Anak Alami Kolesterol Tinggi, Hindari Minum Soda dan Jus

Anak-anak juga dapat memiliki kadar kolesterol tinggi.

dr Dinda Fath Faathiren
Direview oleh: dr Dinda Fath Faathiren

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Nov 2023, 18:00 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2023, 18:00 WIB
Kecerdasan alami
Ilustrasi anak kolesterol tinggi. (Foto: Unsplash/Kiana Bosman)

Liputan6.com, Jakarta Orang dewasa bukanlah satu-satunya orang yang terkena kolesterol tinggi. Anak-anak juga dapat memiliki kadar kolesterol tinggi.

Bila kecil sudah alami kondisi ini, bisa mengakibatkan masalah kesehatan, terutama masalah penyakit jantung saat anak beranjak dewasa.

Terlalu banyak kolesterol dapat menyebabkan penumpukan plak di dinding arteri, yang memasok darah ke jantung dan organ-organ lainnya. Plak dapat mempersempit arteri dan menyumbat aliran darah ke jantung, sehingga berujung pada masalah jantung dan stroke.

Apa Penyebab Kolesterol Tinggi pada Anak?

Kadar kolesterol pada anak-anak sebagian besar terkait dengan tiga faktor risiko, sebagaimana dikutip dari WebMD, yakni:

  • Keturunan (diturunkan dari orang tua ke anak)
  • Pola makan
  • Obesitas

Pada kebanyakan kasus, anak-anak dengan kolesterol tinggi memiliki orangtua yang juga memiliki kolesterol tinggi.

Bagaimana Kolesterol Tinggi Didiagnosis pada Anak-anak?

Tenaga kesehatan dapat memeriksa kolesterol pada anak usia sekolah dengan tes darah sederhana. Tes semacam ini sangat penting terutama jika ada riwayat keluarga yang kuat dengan penyakit jantung atau jika orangtua anak memiliki kolesterol tinggi. Hasil tes darah akan menunjukkan apakah kolesterol anak terlalu tinggi.

The National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) the American Academy of Pediatrics merekomendasikan, semua anak harus menjalani skrining satu kali pada usia 9 dan 11 tahun, dan sekali lagi pada usia 17 dan 21 tahun.

Skrining direkomendasikan untuk anak-anak dengan diabetes tipe 1 atau 2 atau riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini (usia 55 tahun atau lebih muda untuk pria, usia 65 tahun atau lebih muda untuk wanita).

 

Skrining pada Anak

Skrining pertama direkomendasikan setelah usia 2 tahun, tetapi tidak lebih dari usia 10 tahun. Anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak menjalani pemeriksaan.

Jika profil lipid puasa normal, maka anak harus diskrining lagi dalam 3 sampai 5 tahun.

Bagi anak-anak yang kelebihan berat badan atau obesitas dan yang memiliki kadar lemak darah tinggi atau kadar kolesterol HDL "baik" yang rendah, manajemen berat badan adalah pengobatan utama. Artinya, perbaikan pola makan dengan konseling gizi dan peningkatan latihan fisik.

Untuk anak-anak berusia 10 tahun ke atas dengan kadar kolesterol yang sangat tinggi (atau kadar kolesterol yang tinggi dengan riwayat keluarga dengan penyakit jantung dini), pengobatan dengan obat harus dipertimbangkan.

Bagaimana Cara Mengobati Kolesterol Tinggi pada Anak?

Cara terbaik untuk mengobati kolesterol pada anak-anak adalah dengan program diet dan olahraga yang melibatkan seluruh anggota keluarga.

Berikut ini beberapa tipsnya:

  • Konsumsi makanan yang rendah lemak total, lemak jenuh, lemak trans, gula sederhana, dan kolesterol. Jumlah lemak total yang dikonsumsi anak harus 30 persen atau kurang dari total kalori harian. Saran ini tidak berlaku untuk anak di bawah usia 2 tahun.
  • Lemak jenuh harus dijaga agar kurang dari 10 persen dari total kalori harian, sedangkan lemak trans harus dihindari. Untuk anak-anak dalam kelompok berisiko tinggi, lemak jenuh harus dibatasi hingga 7 persen dari total kalori dan kolesterol makanan hingga 200 miligram sehari.
  • Pilihlah makanan yang bervariasi agar anak Anda mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya.
  • Berolahraga secara teratur. Olahraga aerobik secara teratur, seperti bersepeda, berlari, berjalan kaki, dan berenang, dapat membantu meningkatkan kadar HDL (kolesterol "baik") dan menurunkan risiko anak Anda terkena penyakit kardiovaskular.

Contoh Makanan Sehat

Ada beberapa contoh makanan sehat untuk diberikan kepada anak Anda.

- Sarapan: Buah, sereal tanpa gula, oatmeal, dan yogurt rendah lemak adalah beberapa pilihan yang baik untuk sarapan. Gunakan susu skim atau susu 1 persen daripada susu murni atau susu 2 persen (setelah usia 2 tahun, atau sesuai anjuran dokter).

Makan siang dan makan malam: Panggang atau bakar makanan daripada menggorengnya. Gunakan roti gandum dan roti gulung untuk membuat sandwich yang lebih sehat. Selain itu, berikan biskuit gandum utuh kepada anak Anda dengan sup atau sayur rebusan. Siapkan pasta, kacang-kacangan, nasi, ikan, unggas tanpa kulit atau hidangan lainnya. Selalu sajikan buah segar (dengan kulitnya) saat makan.

Camilan: Buah-buahan, sayuran, roti, dan sereal merupakan makanan ringan yang baik untuk anak-anak. Anak-anak harus menghindari soda, jus, dan minuman berpemanis. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya