Liputan6.com, Jakarta Perubahan kemampuan motorik dan sensorik adalah dampak paling umum yang dialami pasien stroke. Demi mengembalikan kemampuan tersebut, tak sedikit pasien yang berupaya melakukan berbagai jenis rehabilitasi atau terapi. Seperti diketahui, kemampuan motorik dan sensorik memiliki peran besar dalam menjaga kualitas hidup penyintas stroke.
Salah satu dari sekian banyak terapi yang dapat dilakukan penyintas stroke adalah akupunktur. Terapi ini direkomendasikan langsung oleh World Health Organization (WHO).
Baca Juga
Menurut dokter spesialis akupunktur medik subspesialis akupunktur analgesia dan anestesia RS Pondok Indah – Pondok Indah R. Handaya Dipanegara, efektivitas akupunktur telah dibuktikan lewat uji klinik.
Advertisement
“Tidak sedikit uji klinis yang telah membuktikan bahwa metode akupunktur mampu memberikan dampak positif terhadap pasien stroke. Baik melalui terapi etiologi (penanganan terhadap penyebab atau akar masalah kesehatan) maupun terapi simtomatik (penanganan terhadap gejala yang timbul),” kata Handaya mengutip keterangan pers, Sabtu (16/12/2023).
Terapi etiologi stroke dengan metode akupunktur rehabilitasi melalui metode akupunktur dapat membantu menangani akar masalah stroke seperti:
- Mengurangi penyumbatan pembuluh darah dalam otak
- Mengurangi kerusakan saraf otak
- Penanganan faktor risiko (membantu mengontrol faktor risiko penyakit stroke)
- Menangani hipertensi (tekanan darah tinggi)
- Mengontrol diabetes
- Menangani dislipidemia (kadar lemak darah/kolesterol yang tinggi)
- Menangani penyakit jantung
- Perbaikan aliran darah ke area otak yang menjadi penyebab stroke.
Akupunktur Bantu Penyintas Stroke Lepas dari Kebiasaan Hidup Tak Sehat
Handaya menambahkan, seseorang yang sebelumnya pernah mengalami stroke, memiliki risiko lebih tinggi untuk terserang kembali. Oleh karena itu, menerapkan pola hidup sehat sangat penting untuk dilakukan.
Sayangnya, mengubah pola hidup tidak semudah yang dibayangkan. Dan akupunktur disebut bisa membantu penyintas terlepas dari kebiasaan buruk.
“Akupunktur dapat membantu penyintas stroke terlepas dari kebiasaan buruk yang berisiko terhadap kesehatan, seperti kecanduan merokok, gangguan tidur, dan lain-lain.”
Advertisement
Atasi Keluhan Kesehatan Lain
Rehabilitasi melalui metode akupunktur juga dapat membantu mengatasi keluhan kesehatan lain yang diakibatkan oleh stroke, seperti:
- Penanganan nyeri dengan terapi fisik untuk memperbaiki kekuatan dan fungsi otot
- Menghilangkan nyeri kepala akibat peningkatan tekanan intrakranial
- Menghilangkan nyeri otot akibat kekakuan otot
- Pengobatan gangguan fungsi seperti disfagia (kesulitan untuk menelan)
- Mengatasi disfonia (perubahan suara)
- Perbaiki gangguan kognitif (gangguan daya ingat)
- Mengatasi insomnia (kesulitan tidur)
- Meredam depresi (stres)
- Mengurangi hemianopia (gangguan penglihatan).
Merangsang Berbagai Titik Penyeimbang Fungsi Organ
Lebih lanjut Handaya mengatakan, terapi akupunktur membantu merangsang berbagai titik di permukaan tubuh untuk menyeimbangkan berbagai fungsi organ.
Pada pasien stroke, terapi akupunktur bekerja dengan menghambat reaksi inflamasi atau peradangan pasca iskemik/perdarahan. Terapi ini juga merangsang pertumbuhan sel-sel saraf dan pembuluh darah. Serta, memengaruhi kemampuan saraf untuk beradaptasi.
Mekanisme efek pengkondisiannya meliputi peningkatan aktivitas antioksidan, pengaktifan reseptor di seluruh sistem saraf dalam tubuh (endocannabinoid), dan mencegah kematian sel-sel.
“Melihat cara kerja dan manfaatnya, akupunktur dapat menjadi salah satu strategi pencegahan dan terapi pemulihan stroke yang menjanjikan. Tentunya, uji klinis lebih lanjut dibutuhkan untuk memberikan bukti yang lebih konfirmatif,” pungkas Handaya.
Advertisement