Liputan6.com, Jakarta - Sebuah video gerakan bela Palestina viral di media sosial. Pasalnya, gerakan ini dilakukan di sebuah mal di Amsterdam, Belanda yakni Bijenkorf.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @plant.eenolijfboom, terlihat orang-orang tengah asyik berbelanja di sebuah mal mewah di Amsterdam, tepatnya di gerai merek fesyen kenamaan. Tak lama, terdengar sebuah pengumuman seperti yang biasa terdengar di pusat perbelanjaan.
Baca Juga
Orang-orang yang tengah berbelanja otomatis memalingkan perhatiannya pada suara pengumuman itu.
Advertisement
“Yang terhormat para pengunjung, selamat datang di Bijenkorf. Di musim Natal ini kami mengajak Anda untuk berhenti berbelanja saat bom-bom berjatuhan,” kata pengumuman itu.
Tak lama, lembar-lembar kertas berjatuhan dari lantai atas. Ini mengingatkan para pengunjung pada tindakan tentara Israel yang kerap menghujani warga Gaza dengan kertas-kertas bertuliskan kalimat pengusiran jelang serangan udara.
“Beginilah cara penindasan tentara Israel memberitahu penduduk Gaza bahwa kematian mereka sudah dekat. Dengan menjatuhkan kertas-kertas di atas kepala mereka,” bunyi tulisan di selebaran tersebut.
Narasi pun berlanjut pada data korban meninggal di Gaza akibat serangan dari Israel dan ajakan untuk tidak membeli produk dari sejumlah jenama yang disebut mendukung Israel.
“Lebih dari 20.000 orang di Gaza terbunuh di musim dingin ini, didukung oleh pajak belanja Anda.”
“Ketika anda membeli merek-merek seperti L’Or***, Chan**, dan D**r, Anda memastikan bahwa Israel dapat melanjutkan genosidanya terhadap rakyat Palestina.”
Israel Bunuh 6 Anak Setiap Jam
Narasi pengumuman itu pun mengingatkan, ketika para pengunjung tengah mencari hadiah Natal yang sempurna dari toko-toko merek yang diboikot, saat itu pula anak-anak di Gaza terus menjadi korban.
Bahkan, dalam satu jam, ada enam anak Palestina yang harus mengembuskan napas terakhir karena serangan Israel.
“Saat kamu mencari hadiah sempurna, Israel membunuh enam anak setiap jamnya. Enam anak setiap jamnya.”
Narasi tersebut melanjutkan, akibat kekejaman tersebut, dalam dua setengah bulan terakhir, total anak Palestina yang terbunuh mencapai 8.000.
“Dalam dua setengah bulan terakhir, 8.000 anak telah terbunuh.”
Advertisement
Ajak Para Pengunjung Tunjukkan Solidaritas
Melalui kampanye ini, pengumuman yang diduga berasal dari para pendemo tersebut mengajak pengunjung untuk menunjukkan solidaritas untuk masyarakat Gaza yang tengah menderita.
“Tunjukkan solidaritasmu terhadap rakyat Palestina yang kian tertekan. Edukasi diri Anda tentang genosida. Bicara pada temanmu soal pendudukan (penjajahan).”
Pengumuman itu juga mengatakan bahwa Natal telah dibatalkan akibat serangan yang terus berlanjut.
“Natal telah dibatalkan, simpan tas belanjaanmu dan boikot merek-merek yang mendanai genosida Israel terhadap rakyat Palestina.”
“Boikot L’or***, boikot D**r, boikot Cha***, boikot P*m*, dari sungai ke laut, Palestina akan bebas."
Komentar Warganet
Menurut @plant.eenolijfboom, ini adalah tindakan spektakuler untuk mengingatkan masyarakat Belanda agar tak ikut serta mendanai genosida. Diketahui Bijenkorf merupakan salah satu pusat perbelanjaan mewah di Amsterdam.
“Tindakan spektakuler untuk menyadarkan masyarakat akan konsekuensi pembelian mereka saat berbelanja Natal di Bijenkorf dan memperingatkan mereka agar tidak terlibat,” mengutip keterangan video, Senin (25/12/2023).
Unggahan ini pun banyak mendapat komentar positif dari warganet.
“Oh wow? Dan di Belanda? Di Bijenkorf? Aku sungguh tidak percaya, Tindakan yang bagus!”
“Kalian jenius, semoga dapat membantu orang-orang merenungkan dan memikirkan kembali apa yang harus dilakukan dengan waktu dan uang mereka,” tulis warganet.
“Bagus sekali, tindakan hebat untuk kebebasan ‘semangka’. Boikot merek-merek ini.”
“Tindakan yang luar biasa! Hormat kami kepada mereka yang melakukan hal ini,” tulis warganet lainnya.
Advertisement