Pasien BPJS Penuhi RS, Jokowi: Kalau Sakit Ringan seperti Batuk ke Puskesmas Saja

Jokowi ingatkan ke pasien BPJS Kesehatan bila sakit ringan tidak langsung ke rumah sakit. Berobat terlebih dahuli di puskesmas agar rumah sakit tidak penuh.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Jan 2024, 09:35 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2024, 09:00 WIB
Jokowi
Angka Pemilik BPJS Kesehatan Tinggi Tapi RS Jadi Penuh, Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat. Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden.

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada masyarakat pemegang Kartu Indonesia Sehat - Jaminan Kesehatan Nasional (KIS - JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan bila sakit ringan berobat ke Puskesmas bukan langsung ke rumah sakit. Hal itu penting, agar rumah sakit tidak penuh.

"Gini lho, sakit ringan (seperti) batuk-batuk jangan ke rumah sakit ke puskesmas saja. Jangan sedikit-sedikit ke rumah sakit, waduh penuh semua rumah sakit kita," kata pria yang karib disapa Jokowi.

"Nggih mbonten?" tanya Jokowi ke masyarakat dalam kunjungan kerja ke Blora, Jawa Tengah pada Selasa, 23 Januari 2024.

"Nggih," jawab masyarakat yang menghadiri acara tersebut.

Pantauan Jokowi Faskes Pemerintah Penuh Pasien

Pria 62 tahun itu mengatakan bahwa kehadiran JKN-KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan membuat masyarakat lebih aktif dalam mengakses fasilitas kesehatan. Sehingga, kini fasilitas kesehatan terutama milik pemerintah penuh dengan pasien dengan kartu BPJS.

Dalam kunjungan kerja ke Jawa Tengah beberapa hari terakhir misalnya, rumah sakit dan puskesmas yang didatangi penuh pasien.

"Puskesnya tadi pagi saya ke Grobogoan, penuh. Kemarin ke RSUD di Salatiga penuh sekali," kata Jokowi.

Jokowi pun mengingatkan kepada masyarakat, meski saat ini sudah ada JKN - KIS tapi bukan berarti memilih sakit. Terpenting adalah menjaga kesehatan.

"Mentang-mentang punya BPJS, sakit saja," katanya.

"Panjenengan remen tho sakit? Mboten tho (Bapak ibu sekalian apa senang sakit? Tidak kan)," kata Jokowi.

Kartu BPJS untuk Jaga-Jaga kalau Sakit

Jokowi sampaikan agar masyarakat menjaga kesehatan. Diantaranya menjaga pola makan diantaranya membatasi lemak, gula dan kolesterol serta rutin berolahraga.

"Makanan dijaga, apalagi yang sudah di atas 60 tahun. Jaga betul kadar gula, kadar kolesterol, Jangan dahar (makan) gajih-gajihan," saran Jokowi.

Ia juga mengingatkan agar konsumsi gula dibatasi jika bisa tidak sama sekali. Misalnya saat membuat teh, sebaiknya tidak usah pakai gula.

"Nggih enak (minuman manis) tapi itu tidak baik untuk kesehatan," katanya.

Jokowi Batasi Konsumsi Nasi, Perbanyak Buah dan Sayur

Jokowi
Angka Pemilik BPJS Kesehatan Tinggi Tapi RS Jadi Penuh, Presiden Jokowi Ingatkan Masyarakat Terapkan Gaya Hidup Sehat. Foto: Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden.

Jokowi juga mengingatkan bahwa nasi juga mengandung gula. Dirinya pun yang dulu suka makan nasi dengan porsi besar, kini hanya menyantap seperempat dari biasanya.

Ayah dari Gibran Rakabuming Raka ini memilih memperbanyak makanan di piringnya diisi dengan dengan buah dan sayur.

Ia juga mengingatkan masyarakat agar berolahraga demi mendukung tubuh sehat.

"Jangan lupa juga nggih olahraga. Penting niku," tutur Jokowi.

 

Kartu BPJS untuk Jaga-Jaga kalau Sakit

Jokowi pun mengingatkan bahwa adanya kartu JKN KIS yang diselenggarakan BPJS Kesehatan adalah untuk berjaga-jaga bila sakit. Sehingga tidak perlu pusing memikirkan pembiayaan.

"BPJS dinggo jagan-jagan, kalau sakit baru dipakai," tuturnya. 

 

Infografis Journal Banyak Aduan Peserta BPJS Kesehatan di RS?
Banyak Aduan Peserta BPJS Kesehatan di RS?(Abdillah/Liputan6.com)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya