Kanker Payudara Diidap Perempuan di Indonesia Lebih Muda, Ada yang 12 Tahun

Penyebab Kanker Payudara, Bukan Cuma Karena Usia

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 27 Feb 2024, 11:37 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2024, 11:02 WIB
Mayoritas Perempuan Pengidap Kanker Payudara di Indonesia Berusia 47 Tahun. (Foto: Healthy Monday)
Mayoritas Perempuan Pengidap Kanker Payudara di Indonesia Berusia 47 Tahun. (Foto: Healthy Monday)

Liputan6.com, Jakarta - Kanker payudara biasanya paling banyak diidap oleh perempuan berumur 50 tahun. Namun, di Indonesia usia terbanyak pengidap kanker payudara cenderung lebih muda. Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi RS EMC Alam Sutera, Denni Joko Purwanto, mengatakan,"Memang dalam penelitian kami rata-rata peak (puncak) di Indonesia itu lebih muda. Kalau biasanya di umur-umur 50, tapi di kita (Indonesia) yang kita dapat di penelitian itu 47."

Dalam Healthy Monday Liputan6.com yang berlangsung pada Senin, 26 Februari 2024, Denni menyatakan bahwa puncak usia ini berbeda dengan negara-negara maju seperti di Amerika Utara dan Eropa. Tingkat keganasannya pun cenderung lebih ganas di Indonesia. "Sehingga memang kita perlu menyadari bahwa kanker payudara itu juga bisa menyerang dari usia muda sampai usia tua," tambahnya.

Bahkan, pasien kanker payudara dengan usia termuda yang pernah ditangani Denni adalah anak umur 12 tahun. "Yang pernah kita dapatkan (pasien) sampai usia 95 tapi yang paling muda itu saya mendapatkan umur 12 tahun. Tapi memang peak-nya itu di Indonesia usia 47 dan yang termasuk kanker usia muda itu di bawah 40," ujarnya.

Terkait penyebabnya, Denni mengatakan bahwa hingga kini penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor risiko yang telah diketahui.

Faktor Risiko Kanker Payudara

Beberapa faktor risiko kanker payudara yang disampaikan Denni adalah perempuan dan usia. Ia, menyatakan,"Faktor risiko yang pertama tentu wanita karena wanita jauh lebih tinggi frekuensinya dibanding dengan pria, walaupun pria juga bisa mengidap kanker payudara tapi frekuensinya lebih sedikit."

Sementara itu terkait usia, Denni mengatakan bahwa semakin lanjut usianya, semakin tinggi pula frekuensinya. "Itu kalau di atas 30, di atas 35 kita harus berhati-hati. Harus lebih menyadari tentang kesehatan payudara terutama Sadari (periksa payudara sendiri)," ujarnya.

Faktor Risiko Berikutnya

  • Usia Haid Pertama

“Usia haid pertama wanita Indonesia sekarang rata-rata lebih muda. Itu juga karena makanan kita yang sekarang memang banyak mengandung kolesterol sehingga paparan estrogennya lama.”

  • Usia Saat Lahirkan Anak Pertama

“Kita memang sekarang menikahnya cukup lambat di atas 31, itu juga merupakan suatu faktor risiko (kanker payudara).”

  • Tidak Menyusui

“Tidak menyusui, tidak punya anak, tidak menikah, itu juga suatu faktor risiko.”

  • Riwayat Kanker pada Keluarga

“Riwayat kanker pada keluarga, juga harus kita perhatikan.”

Pernah Idap Tumor Jinak

Faktor risiko kanker payudara yang tak boleh terlupakan, lanjut Denni, adalah riwayat mengidap tumor jinak.

“Jangan lupa, beberapa pasien (kanker payudara) itu mengatakan bahwa dia pernah terkena tumor payudara jinak,” jelas Denni.

“Nah, tumor payudara jinak tertentu itu bisa menyebabkan risiko kanker walaupun tidak semua tumor jinak itu menyebabkan kanker. Karena itu saya katakan bahwa kalau Anda didiagnosis tumor (jinak) payudara, tolong tanyakan tipenya apa.”

Meski begitu, faktor risiko bukanlah penyebab. Faktor risiko ini merupakan pengingat agar lebih hati-hati dengan rajin memeriksakan diri.

Infografis Leukemia (Kanker Darah)
Infografis Leukemia (kanker darah). Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya