Pemudik dengan Penyakit Ginjal Perlu Konsultasi Dokter Sebelum Minum Obat Antimabuk Saat Mudik Lebaran

Sebelum melakukan perjalanan mudik Lebaran, pemudik dengan penyakit ginjal disarankan memeriksakan tingkat urine dan kadar kreatinin dalam ginjal.

oleh Tim Health diperbarui 08 Apr 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2024, 09:00 WIB
23.419 Pemudik Tinggalkan Jakarta Melalui Stasiun Pasar Senen
Puncak arus mudik terjadi pada H-4 Lebaran 2024. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Minum obat antimabuk bisa jadi salah satu cara mengatasi mabuk perjalanan kala mudik Lebaran. Namun, dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Permata Dalima Serpong dr Surya Ulhaq, Sp.PD menyarankan pasien dengan masalah ginjal untuk berkonsultasi terlebih dulu pada dokter sebelum meminum obat anitmabuk perjalanan selama perjalanan mudik Lebaran.

Hal tersebut untuk memastikan individu dengan masalah ginjal aman mengonsumsi obat antimabuk.

"Sebaiknya periksa terlebih dahulu kondisinya sedang dalam fase yang mana sebelum konsumsi obatnya ya,” kata Suryadalam webinar di Jakarta, Sabtu, dilansir Antara.

Terkait autran meminum obat antimabuk bai penderita ginjal, Surya menuturkan, baik pasien maupun dokter harus sama-sama mengetahui sejauh mana kesiapan kondisipasien mengikuti perjalanan mudik.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan sebelum keberangkatan tersebut bertujuan agar penderita penyakit ginjal bisa sampai ke tujuan dalam keadaan sehat tanpa mengalami perburukan ginjal selama berada di jalan.

Sebagai antisipasi meminum obat antimabuk, Surya meminta penderita untuk memeriksakan tingkat urine dan kadar kreatinin dalam ginjal. Termasuk mengonsultasikan tindakan apa saja yang mesti diambil jika pasien cuci darah drop sewaktu-waktu.

"Periksakan terlebih dahulu dalam fase yang aman, kan ada gagal ginjal kronis yang sudah rutin cuci darah atau memang dalam tahap yang harus cuci darah atau konsumsi obat rutin untuk jaga fungsi ginjalnya," jelasnya.

Sebagai bentuk pencegahan perburukan akibat obat antimabuk, Surya meminta anggota keluarga sudah mencari tahu fasilitas kesehatan mana saja yang ada di sepanjang rute perjalanan yang dilewati serta bentuk layanan medis yang diberikan.

 

Pastikan Fungsi Ginjal Normal Sebelum Minum Obat Antimabuk

Meski demikian, obat antimabuk yang hanya dikonsumsi pada waktu-waktu tertentu menurutnya kemungkinan tidak akan memberikan dampak yang signifikan bagi penderita penyakit ginjal.

"Untuk obat-obatan seperti anti mabuk, kalau kita lihat tidak dikonsumsi secara rutin kan, itu hanya untuk sesaat saja, kalau diminum sekali saat mabuk perjalanan tidak masalah. Tapi kalau fungsi ginjal sedang abnormal atau ada gangguan harus dihindari dulu,” kata Surya.

 

Bawa Obat-Obatan Pribadi

Sementara mengenai membawa obat-obatan pribadi, Surya mengingatkan masyarakat uuntuk membawa seperlunya dan disesuaikan dengan kebutuhan pribadi masing-masing pemudik.

Obat-obatan darurat yang ia maksud untuk disediakan selama perjalanan adalah obat anti mabuk perjalanan, obat flu, obat sakit kepala, obat diare, perlengkapan P3K hingga suplemen dan obat-obatan khusus lainnya yang diresepkan dokter pada penderita komorbid.

"Peluang terjadinya masalah kesehatan menjadi tinggi karena perubahan suhu lingkungan dan waktu istirahat yang berkurang, dengan membawa obat-obatan darurat, itu merupakan salah satu bentuk antisipasi dari perlengkapan penting yang dibawa saat mudik,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya