Me Time Bukan Egois Tapi Kunci Kebahagiaan dan Kesehatan Mental

Me time ternyata penting untuk kesehatan mental.

oleh Fariza Noviani Abidin diperbarui 24 Apr 2024, 10:00 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2024, 10:00 WIB
Why do we need a 'Me Time'?
Me Time waktu untuk diri sendiri melakukan hal-hal disukai demi kesehatan mental. (Unsplash.com)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kesibukan dan hiruk pikuk kehidupan modern, tak jarang kita terjebak dalam lingkaran stres dan kelelahan. Beban pekerjaan, tuntutan keluarga dan sosial, serta berbagai tanggung jawab lainnya dapat menguras energi dan membuat kita merasa terkuras.

Dalam kondisi seperti ini, penting untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri, yang dikenal sebagai me time.

Me timeĀ sering disalahartikan sebagai perilaku egois atau membuang waktu. Padahal, faktanya, me timeĀ merupakan hal yang penting untuk menjaga kesehatan mental dan kebahagiaan.

Di saat me time, kita dapat melepaskan diri dari stres dan kesibukan sehari-hari, melakukan hal-hal yang kita sukai, dan fokus pada diri sendiri.

Dilansir dari Verywell Mind, terdapat beberapa manfaat dari meluangkan waktu untuk diri sendiri:

  • Dapat Mengeksplorasi Diri

Merasa nyaman dengan diri sendiri membuka gerbang untuk menjelajahi passion tanpa gangguan. Ini adalah kesempatan untuk mencoba hal baru, mendalami topik menarik, menambah ilmu, dan bahkan mengekspresikan diri dengan cara baru.

Waktu untuk diri sendiri, bebas dari tekanan dan penilaian orang lain, sangatlah penting untuk pertumbuhan dan perkembangan pribadi. Kita bisa fokus pada diri sendiri, tanpa memikirkan kebutuhan, minat, dan pendapat orang lain.

  • Mengasah Kreativitas

Waktu sendirian bukan hanya untuk bersantai, tapi juga melatih kreativitas. Saat kita jauh dari orang lain, otak kita bebas untuk berpikir liar dan menemukan ide baru.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang sering menyendiri lebih kreatif. Hal ini karena saat sendirian, otak berfokus pada diri sendiri dan meningkatkan aktivitas di bagian yang berkaitan dengan imajinasi.

  • Memperkaya Kehidupan Sosial

Stigma negatif sering melekat pada hidup sendiri. Namun, penelitian menunjukkan bahwa orang yang tinggal sendiri mungkin memiliki kehidupan sosial yang lebih kaya dan energi sosial yang lebih banyak daripada mereka yang tinggal bersama orang lain.

Meluangkan Waktu Untuk Diri Sendiri Tidak Semudah Itu

Walaupun me timeĀ terdengar sepele dan mudah dilakukan, ternyata tidak semua orang dapat meluangkan waktunya untuk diri sendiri dengan gampang.Ā 

Satu studi menemukan bahwa banyak orang lebih memilih untukĀ menyetrum diri mereka sendiriĀ dengan menyakitkan daripada duduk dengan pikiran mereka sendiri.

Berikut ini beberapa alasan mengapaĀ me timeĀ tidak semudah itu untuk beberapa orang:

  • JarangĀ Meluangkan Waktu Untuk Diri Sendiri

Bagi sebagian orang, terbiasa dikelilingi orang lain membuat mereka tidak terbiasa dengan kehadiran diri sendiri. Hal ini bisa membuat mereka merasa terputus atau terpisah saat tiba-tiba harus sendirian.

  • Memiliki Pemikiran yang Negatif

Bagi sebagian orang, me time bukan hanya sulit, tapi juga menyakitkan. Introspeksi dan fokus pada diri sendiri justru bisa memicu pemikiran negatif dan kekhawatiran yang berulang.

  • Stigma Tentang Kesendirian

Pandangan negatif tentang hidup sendiri dapat mempengaruhi bagaimana orang merasakan kesendirian. Bagi mereka yang sering mendengar komentar negatif tentang hidup sendiri, atau yang menganggapnya sebagai tindakan antisosial atau penolakan terhadap orang lain, kesendirian dapat terasa seperti hukuman yang menyakitkan.

Penelitian oleh Profesor Rebecca Ratner menunjukkan bahwa banyak orang malu untuk melakukan hal yang mereka sukai sendirian. Hal ini terutama berlaku untuk kegiatan yang umumnya dilakukan bersama orang lain, seperti makan di luar atau nonton film.

Kebutuhan Akan Me Time Berdasarkan Jenis Kepribadian

Kebutuhan waktu sendirian berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung kepribadian dan preferensi.

Ekstrovert biasanya merasa bersemangat saat bersama orang lain, sehingga kesendirian bisa jadi lebih sulit bagi mereka. Sebaliknya, introvert justru mendapatkan energi dari kesendirian.

Namun, bukan berarti ekstrovert tidak bisa menikmati waktu sendirian. Penelitian menunjukkan bahwa baik introvert maupun ekstrovert sama-sama menikmati kesendirian.

Menurut psikolog sosial Thuy-vy Thi Nguyen, orang yang percaya diri dengan pilihan dan keyakinan mereka lebih cenderung tertarik dan melihat nilai dalam menghabiskan waktu sendirian.

Mulai Rencakan Me Time Kamu

MelakukanĀ me timeĀ dengan cara yang tepat dapat bermanfaat untuk kesehatan mental Anda. Berikut beberapa tipsnya:

1. Atur Waktunya:

  • Rencanakan waktu me timeĀ danĀ masukkan ke dalam jadwal.
  • Beri tahu orang lainĀ agar mereka tidak mengganggu kamu.

2. Jauhkan Diri dari Media Sosial:

  • Matikan media sosialĀ untukĀ menghilangkan gangguan.
  • Fokus pada diri sendiri, bukan padaĀ apa yang dilakukan orang lain.

3. Lakukan Sesuatu yang Menyenangkan:

  • Rencanakan kegiatanĀ yang ingin kamu lakukan saat me time.
  • BisaĀ bersantai,Ā menjelajahi hobi, atauĀ membaca buku.

4. Habiskan Waktu di Alam:

  • Berjalan-jalan di luarĀ terbuktiĀ bermanfaatĀ untukĀ kesehatan mental.
  • Manfaatkan waktu sendirianĀ untukĀ menikmati alam.

5. Temukan Cara yang Cocok:

  • Cobalah berbagai kegiatanĀ untukĀ menemukanĀ apa yang paling kamu sukai.
  • Lakukan me time secara rutinĀ agarĀ mendapatkan manfaatnya.

Ingat, Me time bukan tentang menghindari orang lain, tapi tentang memfokuskan diri pada diri sendiri. Luangkan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai dan rasakan manfaatnya untuk kesehatan mental.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya